1. Prolog

60 6 3
                                    


Jika aku adalah patung es, maka aku perlu mentari untuk meluluhkan kerasnya hatiku.

Jika aku adalah sidingin yang tak berperasaan maka aku butuh kebahagiaan untuk membuatku lebih perasa.

Jika aku adalah gadis berhati batu maka aku butuh hujan untuk mengikis kerasnya tamengku.

Jika aku adalah malam tak berbintang maka aku butuh bulan untuk membuatku terang.

"Layla Stefi Agnesia- gadis dingin tak berperasaan"

****

Selamat jalan masa lalu.
Semoga aku tak lagi mengenalmu.
Tak lagi jumpa denganmu.
Mati saja kau ditelan karma!

Selamat jalan kisah lama.
Depresi ku sudah cukup sampai disini.
Tak akan lagi kuteteskan airmata.
Tak kan lagi ku telan pil penenang.
Tak kan lagi kulukai diriku sendiri.

Selamat tinggal luka hati.
Hidupku akan terus maju.
Demi mama dan papa.
Demi diriku sendiri.

****

Layla tersenyum getir dan menutup buku diary nya.

Usianya baru 16 tahun. Tapi kisah hidupnya berat. Masa lalunya sangat mengenaskan. Penuh luka dan kekejaman. Tragis..

Parasnya yang kelewat cantik selalu menjadi pusat perhatian, sikapnya yang ramah , baik dan cerdas membuatnya disayangi dan dicintai semua orang.

Tapi itu dulu...

Kisah masa lalunya adalah pemeran utama yang membuat kehidupan nya berubah 180°. Merenggut kebahagiaan nya dalam sekejap. Membuat orang-orang yang menyayangi nya satu persatu pergi dari hidupnya. Teman, dan sahabat-sahabatnya. Membuat hidupnya jatuh sejatuh-jatuhnya.

Dia yang dulu di puja dan dicintai menjadi dihujat dan diasingkan. Di cerca makian habis-habisan. Membuatnya trauma dan depresi.

Kini Gadis belia itu sudah mengambil langkah besar dalam hidupnya. Setelah berdebat dan bergejolak dengan hatinya sendiri. Kini langkahnya sudah mantap. Menutup dan mengubur masa lalunya. Masa lalu yang pernah membuat nya menjadi gadis paling bahagia di dunia. Sekaligus masa lalu yang mendorongnya jatuh kedalam jurang yang curam dan hampir mati.

Tapi dia bersyukur orang tuanya ada disisinya dan membantunya bangkit dari depresi yang berujung pada rasa ingin mati.

****

Pindah ke kota lain adalah salah satu upaya melupakan keterpurukannya. Meninggalkan puing-puing sisa masa lalu. Mencari tempat tinggal baru, sekolah baru, teman yang baru, atau bahkan cinta?.
Mencari kebahagiaan yang dulu hilang entah kemana.

Masa lalu nya membuat kepribadian nya berubah, tak lagi ceria, tak lagi ramah, walau otaknya masih secerdas dulu. Tapi dia bukanlah Layla yang dulu.

Walau melupakan masa lalu adalah sebuah keadaan yang berat, sangat berat tapi dia harus melakukan nya.

****

Disinilah dia dan kedua orangtuanya berpijak sekarang di kota Surabaya. Kota ini akan menjadi saksi seorang Layla Stefi Agnesia bangkit dari keterpurukan. Dia akan memulai semuanya dari nol. Rumah dan lingkungan baru. Sekolah dan teman baru. Walau dia sendiri tak yakin akan ada yang mau berteman dengannya.

Sebuah mobil sedan hitam mewah memasuki sebuah gerbang rumah tinggi menjulang. Halaman rumah itu sangat luas. Banyak bunga dan pohon membuat rumah mewah itu sangat sejuk dan rimbun.

Seorang laki-laki paruh baya membukakan pintu belakang. Bersamaan dengan itu seorang gadis kelewat cantik turun dari mobilnya.

"Ini rumah kita sekarang sayang" kata Andy kepada putri semata wayangnya dan isteri yang sangat ia cintai itu.

Mereka bertiga memasuki pintu rumah yang berwarna gold.

Sehari sebelum itu mobil pengangkut barang sudah sampai dan beberapa orang di perintah untuk menata perabotan, membersihkan dan menyiapkan kamar.

"Istirahat sayang, besok kamu harus masuk sekolah" Meisya membelai rambut putrinya dengan lembut. Tatapan hangat dan tulus khas seorang ibu.

"Iya ma" Layla menjawab dengan datar dan meninggalkan kedua orangtuanya yang sedang mengobrol dengan seorang asisten rumah tangga.

Layla sudah sampai di kamarnya sekarang. Kamar yang akan menjadi saksi segala isak, tawa, dan amarahnya. Entah apa sebabnya masih belum pasti. Namin rata-rata manusia hidup dengan 3 hal itu bukan?

Gadis itu sangat lelah hari ini. Perjalanan antara Jakarta dan Surabaya memang membutuhkan waktu yang singkat dengan pesawat. Tapi lelah yang ia maksud adalah lelah ketika mengusahakan lupa pada suatu hal yang bahkan kita sudah tau tidak akan mungkin bisa dilupakan.

Yaa Allah semoga aku bisa menemukan setidaknya sedikit kebahagiaan dan sedikit saja bisa melupakan semua tentang dia dan segala kenangannya. Aamiin.
Layla memejamkan matanya seraya berdo'a kepada Sang Pencipta

Sepuluh menit kemudian dia sudah masuk kealam mimpinya.

****

My Cool? AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang