8. kencan-kencanan

15 0 0
                                    


"Ren, please lepasin tangan gue!"

Sedari tadi Rendy tak melepaskan genggaman tangannya yang bertaut di jemari Layla .

"Rendy!!!! Lo dengerin gue gasih?"

"Apa??" Rendy melepas headset yang sedari tadi sengaja ia pasang supaya tak mendengar ocehan gadis disebelahnya itu.

"Kurang ajar ya Lo! Ngapain Lo pake headset ha?"

"Sabar Bu boss. Jangan marah-marah ntar cepet tua!" Rendy terkekeh.

"Biarin! Gue gak peduli!"

"Tapi gue peduli sama Lo!" Tiba-tiba Rendy menatap Layla dengan tajam. Ada penekanan di setiap kata.

OMG! Apa lagi ini yaa Allah.

Seketika darah Layla membeku di kedua pipinya. Dengan cepat pipi putih itu berubah menjadi merah jambu.

"Lo blushing?" Tanya Rendy dengan nada menggoda.

"Apa? Gue! Gak Akan!" Gadis menghentakkan kakinya dan berlari kecil mendahului nya.

Makin sayang kan gue.
Rendy tersenyum melihat kelakuan gadis itu. Sangat menggemaskan.

____

Mereka sudah sampai di area timezone.

Rendy memilih permainan hockey meja.

Rendy menatap nakal gadis yang berdiri di seberang yang jadi lawannya sekarang.

Layla balas menatap tajam ke arah laki-laki yang menatapnya dengan tatapan nakal.

Liat aja! Gue pasti menang!.
Layla menyemangati dirinya sendiri.

Permainan dimulai.

Tieng!
Tieng!
Tieng!

1
2
3

"Yeeessss gue menang. Yee Yee Yee" Layla hilang kontrol. Dia berjingkrak kesenangan. Seperti anak kecil yang mendapatkan sebuah lollipop.

"Gue suka liat Lo seneng"

"Eh? Apa'an sih Lo! Makin ngaco aja ya bibir Lo!"

"Tapi sexi kan?"
Rendy memonyongkan bibirnya. Dan mendekatkan pada Layla.

"Issh jijik!" Dengan cepat gadis itu menjauh dan berbalik mendahuluinya.

Mata Layla yang tadinya sayu mendadak terang benderang.

Dia menatap laki-laki disebelahnya dengan tajam.

"Apa?" Rendy mengangkat dagunya seraya bertanya maksud dari tatapan gadis itu.

"Gue mau Lo ambilin boneka di dalem kotak kaca itu"
Tangan gadis itu menunjuk ke sebuah mesin kaca yang terdapat sebuah tuas menggantung dan berbagai macam boneka didalamnya.

"Ngapain susah-susah ngambil sih! Kan gue bisa beliin buat Lo! Lo mau berapa? 5? 10? 100? 1000? Ayo gue beliin"

"Isshh Rendy! Lo gak asik banget sih!"
Gadis itu mengerucutkan bibirnya. Mendengus sebal. Tangannya terlipat di dada.

"Ok! Ok! Tapi Lo harus senyum dulu"

"Senyum gue mahal!"

"Berapa emang?"

"Gak dijual begooo!!"

"Alhamdulillah" rendy mengelus dadanya.

"Kok Alhamdulillah?"

"Ya Alhamdulillah. Soalnya kalau beneran Lo jual! Pasti gue gak kebagian karna bakal laku keras!"

"Pa'an sih? Jadi main nggak?"

My Cool? AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang