9. selangkah lebih maju!

19 1 0
                                    


"Attention pleasee!!! Attention pleaseeee!!!"
Nora berteriak sangat keras.

Sayangnya teman-temannya tak ada yang menggubrisnya.

Semua murid sedang bergelut dengan PR matematika yang harus dikumpulkan pada jam pertama.

Terkecuali Layla dan Alfin 2 orang itu tampak sangat santai.

"Woy! Penduduk bumi!!! Perhatiin inces Nora doooonggg!!"
Sekali lagi ia berteriak dengan kencang.

"Ada apa'an sih beb?" Tanya Dino.

Nora berdecak sebal. Beb? Apa maksud beb?.

"Minggu depan ada kegiatan KTS guys!!"

"Aelah gue kira ada apa'an"

"Tau nih. Gue kira guru matematika kagak masuk!"

"Iya. Gue kira kita bakal jam kosong seharian"

"Sumpah ya Nor. Ga penting banget infonya!" Celetuk seorang siswi.

"Iiihh penting tau. Soalnya nih yaa. KTS nya di Adain 2 hari 1 malem di Yogyakarta cuy. Kita bakal nginep di hotel"

"Wadaww!! Demen nih aku kalau ada yang nginep-nginep gitu" celoteh Dino gak penting.

"Dasar piktor!!" Decak Nora sebal.

"Lo ngarang?" Mendadak Alfin menatap Nora tajam.

"Iya Alfiiiiinnnnn. Aku di bilangin sama bunda kalau KTS semester ini kita bakal nginep 2 hari 1 malam"

Bunda yang di maksud Nora adalah Bu Mia guru bahasa Indonesia SMA Taruna yang notabene adalah bunda kandung Nora.

Pprrrriiiitttt

Seketika para murid memasang wajah tak berdosa. Kembali kebangkunya masing-masing dan berlagak polos.

Bu Dewi memasuki ruang kelas XI IPA 2.

"Pagi anak-anak!!!!" Sapa Bu Dewi dengan nada riang gembira.

"Pagi buuu" seisi kelas menyahutinya datar.

"Saya mau mengumumkan kalau Minggu depan kita akan pergi KTS yeeee" Bu Dewi bertepuk tangan.

Sedangkan seisi kelas hanya menatapnya datar. Hanya Nora yang ikut berlonjak kegirangan.

Ekkheeem Bu Dewi mulai mengatur wibawanya lagi.

"Saya akan bagikan lembar persetujuan untuk orang tua kalian masing-masing"

"Dan harus di kumpulkan besok"

"PAHAM???!!??"

"Pahaaaammmm buuu"

"Good. Alfin sini kamu"

Alfin mendekat ke arah Bu Dewi.

"Tolong kamu bagikan lembar ini ke setiap teman kamu. Awas! Jangan sampai ada yang terlewat. Paham?"

"Paham Bu" Alfin menganggukkan kepalanya.

Alfin mengitari satu persatu meja dan membagikan perlembar kertas yang ada di tangannya.

"Gue harap Lo bisa ikutan La" Alfin yang sudah sampai di meja Layla. Memberikan lembaran itu dengan sebuah bisikan dan tatapan mata yang hangat.

"Gue usahain!" Jawab Layla singkat.

"Gilaa gillaaaa!! Mantul emang kamu la" tiba-tiba terdengar bisikan ghoib dari sebelahnya. Putri.

"Maksud?"

"Kemaren Rendy yang kasih sinyal ke kamu. Sekarang rivalnya Alfin. Hebat kamu la hebat"

"Udah jangan mulai deh!" Seketika pipi Layla bersemu merah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 12, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Cool? AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang