Alea terdiam menatap sesuatu yang ada dihapannya. Ia menarik nafasnya berkali kali sebelum melangkahkan kakinya mendekat kesana, sore ini alea memutuskan untuk pergi ketempat yang tidak pernah ia datangi lagi semenjak kejadian itu. Sore ini alea memutuskan untuk datang ketempat ini, mungkin ini bukan tempat yang penuh dengan kenangan, tapi disini adalah tempat dimana ia untuk terakhir kalinya melihat alian. Iya, sekarang alea berada disini, dirumah pohon pemberian alian. Suasana disini tidak berubah, masih sama seperti terakhir kali alea melihatnya, di dalam rumah pohon ini masih terdapat foto alea bersama alian. Alea menatap foto itu lama, tanpa alea sadari setetes air mata sudah jatuh diatas pipinya. Alea sangat merindukan alian, alea merasa bahagia luar biasa ketika pertama kali melihat alian kembali, tapi disudut hatinya ia terluka, luka akan kekecewaan karena alian menyembunyikan kenapa dulu ia pergi, bahkan setelah kembali alian tidak langsung menemuinya. Jujur saja alea tidak mengerti apa yang ditakuti alian, mungkin saja jika alian mau memberitahu alasan kenapa dulu ia pergi alea akan dengan senang hati memaafkan alian.
"Alea" tiba-tiba alea mendengar seseorang memanggil namanya, alea menoleh dan terkejut ketika mendapati alian berada diambang tangga.
"Alian" ucap alea sambil mengusap air matanya. Alea dapat melihat alian bergerak mendekatinya.
"Kamu ngapain disini? " tanya alea ketika melihat alian duduk dihadapannya.
"Sejak aku kembali tiga bulan yang lalu, aku emang sering dateng kesini setiap kali aku kangen sama kamu" jawab alian sambil menatap tepat ke manik mata alea.
"Kamu sendiri kenapa ada disini? " tanya alian ketika tidak mendapat respon dari alea.
"Aku.. Aku tiba-tiba pengen kesini aja" jawab alea dan buru buru turun meninggalkan alian. Alea tidak bisa disini ia harus segera pulang.
"Alea tunggu! " panggil alian dan segera turun menyusul alea sebelum gadis itu semakin jauh.
"Alea" alea berhenti ketika tangannya dicekal oleh alian.
"Kamu mau kemana? " tanya alian.
"Pulang" jawab alea menundukkan kepalanya.
"Biar aku anter" alian langsung berjalan menggandeng tangan alea, tetapi alea hanya diam tidak bergerak membuat alian menoleh.
"Kenapa? " tanya alian bingung melihat alea hanya diam menunduk.
"Sebenernya mau kamu tuh apa sih al? " tanya alea tiba-tiba dengan suara yang bergetar.
"Maksud kamu apa alea? " tanya alian masih tidak mengerti.
"Mau kamu tuh apa? Dua tahun yang lalu kamu pergi gitu aja, sekarang kamu datang lagi tanpa ngasih aku penjelasan, sebenernya mau kamu tuh apa sih?! " alea mendongakkan wajahnya untuk menatap mata alian dengan air mata yang berderai.
"Alea, aku cuma gamau kamu tambah sedih" jawab alian sambil mengangkat tangannya untuk mengusap air mata di pipi alea, namun alea menepisnya.
"Bukan jawaban itu yang mau aku denger dari kamu, mulai sekarang jangan temuin aku lagi al" alea berlari meninggalkan alian sendirian dibawah langit senja yang mulai terlihat.
"Aleaaa! Aaaaarrrrgggghhhhh" alian berteriak sambil menjambak rambutnya frustasi. Ia tidak berniat sama sekali menyakiti hati alea, tapi keadaan inilah yang membuat alian harus melakukannya.
∆∆∆∆∆∆
Siang ini, Sudah 30 menit berlalu alian berdiri di depan pintu berwarna putih itu. Ia menarik nafasnya berulang kali, akhirnya setelah mengumpulkan keberanian alian mengangkat tangannya berniat untuk mengetuk pintu itu. Namun niat alian terhenti ketika pintu itu terbuka lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alian & Alea
Teen FictionCerita ini hanyalah fiktif belaka, mohon maaf apabila ada kesamaan nama dan jalan cerita hehehehehe😂