Alea menyusuri koridor sekolahnya dengan bersenandung ceria membuat sekelilingnya menatap heran. Alea masuk kedalam kelas dan duduk dimejanya dengan senyum yang terus mengembang membuat kedua sahabatnya saling bertatapan tidak mengerti.
"Kenapa lo? " tanya tania sambil menaikkan alisnya.
"Seneng" jawab alea sambil menopang dagunya dikedua tangan.
"Karna? " tanya fira penasaran.
"Alian semalem nembak gueee" alea menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan.
"Hah? Lo serius? " jawab fira dan tania bersamaan.
"Iyalah masa gue bohong" kata alea sambil mencebikkan bibirnya.
"Terus lo terima? " tanya fira makin penasaran.
"Engga" jawab alea singkat yang membuat kedua sahabatnya membuka mulut lebar lebar karna terkejut.
"Engga mungkin gue tolaklah hehehe" alea menepuk-nepuk pipinya dengan keras.
"Alea" alea menghentikan aksi menepuk pipinya dan segera menoleh ke sumber suara diikuti kedua sahabatnya.
"Kamu ngapain nepuk-nepuk pipi? " alea bangkit berjalan kearah alian yang berdiri di ambang pintu kelas.
"Ha-hah? Gapapa" alea menendukan kepalanya malu.
"Maaf ya tadi pagi aku gabisa jemput kamu" alian mengusap rambut panjang alea dengan sayang.
"Gapapa ko" alea tersenyum manis kearah alian.
"Pulang sekolah tunggu aku" alian melangkah meninggalkan kelas alea.
∆∆∆∆∆∆∆
"Wihh tumben muka lo cerah gitu? " tanya brian saat melihat alian memasuki kelasnya sambil tersenyum.
"Iya, kenapa lo? " tanya roy yang duduk di sebelah alian.
"Kepo lo berdua" alian memasang earphone sambil membaca novelnya.
"Hah? Kenapa tu anak? " tanya roy heran kearah brian.
" mana gue tau" brian menggedikan bahunya acuh.
Alea memasukkan buku-bukunya dengan tergesa setelah mendengar bel pulang berbunyi. Alea berlari kecil kearah parkiran dimana alian sudah menunggunya.
"Ali" teriak alea ketika melihat alian bersandar di depan mobilnya.
"Udah lama? " tanya alea dengan nafas yang tersengal karena berlari.
"Engga, Lain kali jangan lari lari ya" alian mengusap kepala alea sambil membukakan pintu mobil untuk alea.
"Iya" alea mengangguk dengan cepat dan masuk kedalam mobil alian.
"Kamu udah makan? " alian melirik alea sekilas kemudian kembali fokus menyetir.
"Belum" alea menggelengkan kepalanya yang sedari tadi fokus menatap alian.
"Kamu mau makan apa? Burger? Pizza? " tanya alian tanpa mengalihkan pandangannya.
"Aku mau masakan korea" alea menjawab dengan antusias membuat alian tersenyum.
Alian membelokkan mobilnya di dekat perempatan jalan ketika melihat restoran korea favoritnya. Alea mengedarkan pandangannya ketika sudah berada di dalam restoran tersebut, matanya dibuat terpesona dengan dekorasi yang khas sekali dengan korea dimana semua mejanya tidak memiliki kursi, semua pengunjung akan duduk lesehan diatas tikar yang hangat, alea dan alian memutuskan untuk duduk di pojok dekat jendela yang sedikit sepi dari para pengunjung.
"Annyeonghaseyo, mau pesan apa? " sapa seorang pelayan dengan pakain kas korea.
"Kamu mau pesen apa? " tanya alian sambil melihat menu makanan.
"Tteokbokki" jawab alea senang.
"Kalo gitu Tteokbokki satu Yangnyeom Tongdak satu" alian menyerahkan menu makanan tadi kearah seorang pelayan.
"Baik tunggu sebentar" pelayan tersebut menundukkan kepalanya kemudian berlalu pergi.
Alea yang duduk dihadapan alian sedari tadi hanya menatap lelaki itu sambil senyum-senyum sendiri, membuat wajah alian memerah ketika menyadarinya.
"Ka-kamu ngapain sih? " alian membuang wajahnya kearah jendela, malu.
"Eh? Apa? Aku kenapa? " tanya alea pura-pura tidak tau.
"Ngapain kamu ngeliatin aku? " alian menatap sebal kearah alea.
"Siapa? Aku? " alea lagi-lagi pura-pura tidak tau, gemas sekali melihat wajah alian yang memerah.
"Aih gemasnyaaa" tiba-tiba alea menarik pipi alian kencang membuat alian mengelus-elus pipinya.
Baru saja alian akan protes, seorang pelayan datang membawakan makanan yang mereka pesan tadi membuat alian mengurungkan niat protesnya.
"Selamat menikmati" ucap pelayan tersebut sambil menunduk dan berlalu pergi.
"Wahhh" mata alea berbinar melihat kearah makanannya yang menggiurkan.
"Selamat makan" alea langsung menyerbu makanannya dengan lahap membuat alian menggelengkan kepalanya.
Mereka makan dengan dipenuhi celotehan alea yang tidak terlalu penting tapi berhasil membuat alian tersenyum dibuatnya.
"Wah kebetulan sekali ya" tiba-tiba tubuh alian membeku ketika mendengar suara yang baru saja ia dengar.
"Hai alian" sapa seseorang itu yang membuat alian menoleh kesumber suara diikuti oleh alea.
"Siapa? " tanya alea menatap ingin tau kearah alian.
"Ngapain disini gia? " tanya alian dengan nada dingin.
"Wah wah sekarang kamu dingin ya sama aku" jawab gia dengan menarik sedikit ujung bibirnya.
"Sampai ketemu lagi alian" gia melangkahkan kakinya kearah luar restoran.
"Siapa? " tanya alea sekali lagi setelah diam cukup lama.
"Bukan siapa-siapa, kalo udah selesai ayo kita pergi" alian menjawab sambil tersenyum kikuk berusaha mengalihkan arah pembicaraan.
"O-ke" alea akhirnya menganggukan kepalanya ketika melihat wajah pias alian.
Alian membukakan pintu mobil untuk alea ketika mereka sudah berada di halaman rumah alea. Sepanjang perjalanan alian hanya menatap fokus kedepan dengan wajah yang masih sedikit tegang, membuat alea hanya diam tanpa ingin bertanya banyak hal.
"Makasih" kata alea ketika sudah berada di depan pintu rumahnya.
"Nanti aku telpon ya" alian mengusap rambut alea setelah mendapat anggukan kecil dari alea.
"Cewe itu siapa? " gumam alea setelah mobil alian meninggalkan halaman rumahnya.
"Temen ali? Atau jangan-jangan mantannya, tapi ali gapernah cerita" alea menggelengkan kepalanya dan segera masuk kedalam rumahnya.
#maaf ya baru update lagi banyak tugas
Jangan lupa vote dan comment
KAMU SEDANG MEMBACA
Alian & Alea
Teen FictionCerita ini hanyalah fiktif belaka, mohon maaf apabila ada kesamaan nama dan jalan cerita hehehehehe😂