[26] Drabble - Angan-Angan Semu

33 11 2
                                    

• Nama : Sariah Vica Saragih• Username Wattpad : vicachuuu• Judul : Angan-angan semu• Genre : General fiction• Words : 341 kata• No

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

• Nama : Sariah Vica Saragih
• Username Wattpad : vicachuuu
• Judul : Angan-angan semu
• Genre : General fiction
• Words : 341 kata
• No. Peserta : 26
• Isi :

Bel berbunyi, tanda tugasku akan dimulai. Dengan sigap aku memerintahkan anggotaku untuk berbaris.

"Sebelum bertugas, kita sebaiknya berdoa terlebih dahulu," ucapku. "Mari kita berdoa menurut kepercayaan masing-masing. Doa dimulai."

Setelah kata 'Amin' terucap—tanda doa telah selesai— aku memimpin barisan untuk segera ke lapangan. Kulihat semua sudah berada pada posisinya masing-masing dan aku mengambil posisiku.

Pembukaan upacara telah berlangsung, sebentar lagi giliran kami akan berjuang. Aba-aba untuk berjuang telah kuucapkan yang segera di laksanakan oleh anggotaku.

Kami, pasukan pengibar bendera telah mempersiapkan segalanya yang terbaik. Maju ke depan lapangan dan mengibarkan sang saka merah putih. Nyanyian lagu Indonesia Raya mengiringi sang saka untuk berkibar dengan gagahnya.

Bangga rasanya perjuangan kami untuk mengibarkan bendera berjalan dengan mulus. Tapi itu tak sebanding dengan rasa bangga para pejuang dan pahlawan untuk kemerdekaan bangsa. Dengan berani mati mereka melawan penjajah yang tak ada hentinya menyakiti. Darah dan peluh yang bercucuran bagai air, tak mereka hiraukan. Semua hanya demi kepentingan bangsa Indonesia.

Kini, hanya sekedar inilah yang bisa kami lakukan. Mengenang semua perjuangan mereka melalui upacara yang dilakukan dengan khidmat, mengibarkan bendera dengan bangga dan mempertahankan kemerdekaan ini demi para pendahulu yang rela mati. Semuanya memang tak sebanding, tapi doa selalu terucap untuk membalas jasa mereka.

Kupandangi sang saka merah putih yang berkibar dengan gagahnya di atas sana. Hari ini aku bertugas sebagai komandan barisan Paskibra di Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-73. Dalam hati aku berdoa semoga bangsa ini tetap merdeka dan selalu dalam lindungan-Nya.

***

"Kak."

Panggilan itu menyadarkanku. Ternyata aku sudah terlalu lama melamun. Membuat aku tak sadar bahwa semua sudah bubar dari lapangan.

Nyatanya menjadi seorang komandan barisan hanya angan-anganku saja. Dengan kaki yang tak bisa berjalan ini mana mungkin aku bisa. Mengikuti upacara bendera saja aku harus duduk di kursi roda dan menjalaninya dengan air mata yang bercucuran.

Selalu begini setiap 17 Agustus, untuk yang ke sekian kalinya aku berkhayal menjadi komandan barisan Paskibra di HUT RI. Satu impian yang mungkin hanya menjadi mimpi bagiku. Aku Savira, gadis cacat yang tak pernah menyesal pernah bermimpi menjadi seorang komandan barisan Paskibra.

***

«Terima kasih sudah membaca»

Event 73 Tahun IndonesiakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang