◾ 셋 ◾

32 14 0
                                    

."Ada apa?" tanya Sunghye kepada kedua lelaki yang didepannya ini

"Kami sudah menjalankan apa yang anda suruh, nona" ucap salah satu lelaki itu

"Hm.. Pastikan tak ada jejak apapun! Aku tak mau semua ini terbongkar! Ini bayaran kalian. Dan jangan sampai kau memberitau orang orang!" ucap Sunghye dengan tegas

"Bagaimana kalau kami memberitau semua orang?"ucap lelaki itu menantang

Tiba tiba Sunghye mengeluarkan pisau dari dalam saku nya, ia melihat ada kelinci disana. Sunghye pun mengambil kelinci tersebut, dan ya! Sunghye membunuhnya dengan sadis. Sunghye menancapkan pisaunya itu ke perut si kelinci lalu merobeknya mengeluarkan semua isi perutnya dengan tangan nya sendiri, lalu diangkatnya si kelinci yang sudah berlumuran darah itu kedepan wajah kedua lelaki yang sedang memandangnya dengan wajah ketakutan.

"Jika kalian memberitau semua orang, maka kalian akan sama seperti seekor kelinci ini!" ucap Sunghye dengan senyum devilnya

Sedangkan kedua orang itu ketakutan setengah mati, mereka takut nasib mereka seperti si kelinci yang malang itu.

"Oh ya, kalian punya tugas satu lagi. Aku akan menelpon kalian jika aku telah menyelesaikan satu mangsa ku lagi" ujar Sunghye dan berlalu

"Sudah menunggu lama?" tanya Sunghye

"Tak usah berbasa basi! Cepat katakan dimana June?!" ucap Hyeon dengan marah

Ya! Sunghye menelpon Hyeon untuk bertemu. Dan sekarang mereka sedang berada ditaman, taman tempat dimana June menghembuskan nafas terakhirnya. Apakah Hyeon akan menjadi target selanjutnya?

Sepertinya "IYA" karena Sunghye sangat menyayangi sahabatnya.

"Apa kau tuli?!! Aku bertanya, dimana kau menyembunyikan June?!"

"Aku? Bagaimana bisa kau menuduh sahabat mu ini?" ucap Sunghye dengan memasang wajah tak berdosa

"Karena kau yang terakhir kalinya menghubungi June!"

"Kau tak ingat apa yang sudah kukatakan tadi saat di kampus? June meninggalkan ku sendiri!"

"Kau pembohong! Aku tau, kau iri dengan ku! Karena June mencintaiku. June tak pernah mencintaimu! Haha kau itu hanya taruhannya saja"

"Wah kenapa kata katamu itu menusuk sekali? Aku jadi ingin menusukmu" ucap Sunghye dengan wajah datarnya

"Kau, sahabatku. Ah bukan lebih tepatnya Mantan Sahabat. Kau mengumbar aib ku. Menghina ku dibelakang. Bercerita tentang keburukan ku. Kau! Sahabat yang sempurna. Aku sangat terkesan. Terima kasih karena sudah menjadi sahabat yang manis didepan dan busuk dibelakang! Jadi, karena kau sahabat yang sempurna. Aku akan memberikan mu hadiah" ucap Sunghye sambil berjalan memutari Hyeon

"Aku tak butuh hadiah darimu!!" ucap Hyeon marah

"Kau harus mendapatkannya, sahabatku. Aku sudah menyiapkannya dengan susah payah, hargai lah usahaku"

"Aku tak butuh!! Cepat katakan dimana June!!

"Baiklah, sebelum itu kau harus menerima hadiah terakhir ku sebagai sahabatmu. Jika kau menerimanya, maka aku akan memberitaumu dimana June, bahkan aku akan mengantarmu kepada June" ucap Sunghye dengan tersenyum miring

"Oke, aku terima hadiah mu. Sekarang antar aku ke June"

"Bagus, dengan senang hati. Ikutlah bersama ku, biarkan mobilmu disini. Nanti akan kuantar kau kesini jika bisa"

"Hm.. Ayo cepat" ujar Hyeon dengan memasuki mobil Sunghye

Hyeon tak menyadari bahwa ia telah terjebak oleh seorang iblis yang berwajah malaikat ini. Hyeon, kau salah mengambil langkah, langkah yang kau ambil malah akan membawa mu kepada kematian.

Kau akan bertemu June disurga

Mobil Sunghye berhenti dibangunan tua dan sangat jauh dari perkotaan. Mereka pun memasuki bangunan tua itu. Hyeon berjalan mendahului Sunghye, ia terlalu terburu buru hingga tak menyadari bahwa Sunghye tak ada dibelakangnya.

"Sunghye!! Kau dimana?" teriak Hyeon karena tak menemukan Sunghye

Hyeon pun mencari Sunghye, ia tak menyadari bahwa sekarang Sunghye tepat dibelakangnya dengan senyuman mautnya

Braakkk....

Arrghhh..

"Kau sangat bodoh, sahabat. Sekarang waktunyamemberimu hadiah"ucap Sunghye dengan wajah iblisnya

✔ PSYCHOPATH ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang