SILHOUETTE
©2018, influenceaurora🌑🌘🌗🌖🌕🌔🌓🌒🌑
Hai, Almara.
Setelah berperang batin semalam suntuk, kuputuskan untuk membulatkan tekad, dipelopori juga oleh peringai ketidaktahumaluanku yang selalu kusembunyikan. Aku tidak pandai menulis kata, asal kautahu saja. Aku harap kausudi untuk membaca ini.
Aku ingin memuji karyamu walaupun itu bukan sepenuhnya milikmu juga. Mading bulan ini adalah yang terindah dan terinspiratif yang pernah aku lihat. Dominan coklat bermotif kayu dengan aksen hijau yang sekilas seperti hutan, sejalan dengan topik beserta opini yang juga tertempel di sana. Aku bisa melihat ketulusanmu juga gambaran tentang dirimu, yang membuatku semakin mengagumimu. Terlebih coklat dan kayu adalah dua hal favoritku. Oh, sepertinya aku sudah berlebihan karena mengatakan hal ini.
Untuk membuatmu terkejut dengan pesan ini, aku minta maaf. Semoga harimu menyenangkan.─ヅ🐻
〰〰〰〰〰〰
"ALLLMAAARAAA!"
Eksistensi kepala Sonya yang menyembul dari balik pintu sontak mengejutkan Alma. Gadis itu menoleh lantas melempar tatapan kesal pada teman bulenya itu, "Apaan sih, Nya? Ngagetin aja."
Jean Oliva Sonya Hertzie, si belasteran yang menjadi objek omelan Jilian Almara Hartanto, hanya terkekeh geli lantas masuk ke studio jurnalistik tanpa permisi, "Hehehe, I'm sorry, baby girl. Kuy capcus ke bimbel!"
Alma buru-buru memasukkan post card tanpa nama pengirim itu ke tasnya sebelum hal itu sempat dideteksi fokus Sonya, dilanjut memunguti barang-barang keperluan mading yang masih berserakan di meja, "Ares mana?"
"Lo serius nanyain Aresta Pravastra sama gue, Al? Ya sama Kak Ken-lah!" tanggap Sonya berapi-api.
Alma menggeleng tak acuh, berlanjut memikul tas berwarna baby blue-nya yang sudah kelihatan berisi dan berat, "Biasa aja dong, Nya. Kita sama-sama single, jadi nggak usah ngegas. Kuy!"
Putri bungsu Om Hilman Hartanto itupun merangkul santai bahu si Tengah Om Jackson Hertzie. Sambil melempar candaan ringan pun menjalin konversasi, kedua gadis itu melenggang meninggalkan studio klub jurnalistik setelah terlebih dahulu menguncinya.
Di sudut lain bangunan, siluet sosok lelaki masih enggan beranjak. Mengabaikan senja yang semakin muram hendak menuju malam, sepasang fokusnya masih mengamati dua gadis remaja itu hingga presensi mereka lenyap ditelan persimpangan koridor. Ia berbalik lantas melangkah pelan mencetus destinasi di mana sepedanya berada. Kembali, ia menutup satu hari panjang di lingkungan Cakrawala.
"Untuk sekarang, biarkan ini menjadi rahasia antara aku dan Tuhan, Almara. Sampai jumpa besok."
─fin.
✔Jeon Somi/Ennik Somi Douma sebagai Jean Oliva Sonya Hertzie
✔Park Sungjin sebagai Tubagus Hilman Hartanto
✔Jackson Wang sebagai Jackson O'leon HertzieYap, Silhouette bakalan sesimpel, seringan, dan sependek ini dibanding Geniusy Idiotic. Jadi insyaAllah bakal cepet ending yey!
Makasih udah nyempetin baca ya. Salam cinta!
![](https://img.wattpad.com/cover/157565447-288-k674544.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Silhouette
Teen FictionPesan ini dipersembahkan Jusuf kepada Almara untuk dibawa angin melintasi batas dunia nun jauh di sana. Tak peduli jika harus terombang ambing siklus El Nina, asalkan dapat menyusup relung hatinya. SILHOUETTE ©2020, influenceaurora