SIKILAS INFO..
NAMA : GUSTA ARTA DIANSYAH
UMUR : 24 TAHUN
POSTUR : TINGGI, KUNING LANGSAT, BODY KOTAK KYAK TAHU.
WAJAH : MEMILIKI LESUNG PIPIT, BERALIS TEBAL, BERHIDUNG MANCUNG***** ***** ** ******
FlacbakkkKini aku memasuki kantin bu emi. Namun seseorang menarik pergelangan tanganku, mataku terbelak sempurna karna sosorang yg ingin aku jauhi datang kembali.
"Dia pacar saya, jadi saya mohon pada kamu sarah jangan pernah ganggu saya."ucap pemuda itu memandang sarah musuh bebuyutanku.
"Gak mungkin bapak memilih cewek preman ini dari pada saya."
"Tapi saya memilih dia dari pada kamu, jadi saya harap kamu pergi sekarang."
"Huuhhhh bete, bete, bete. Awas lo preman kampus,"balas sarah seraya beranjak pergi. Buk! Aku berhasil meninju perut pak Arta.
"Apa yg kamu lakukan?"
"Maaf yha pak, meskipun bapak dosen saya. Tapi bapak jangan senak jidat narik saya dan bilang saya pacar bapak. Satu lagi, sory. Saya gak sudi jadi pacar bapak."
♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥
Nextttttt
Gosib tentang aku dan pak Arta pun menyebar luas. Semua itu membuat aku semakin pusing. Sedangkan kedekatanku dengan pak arta berbeda dengan kedekatanku dengan aska dan Rino. Kedekatanku dengan aska semata-mata hanya ingin membuat ia tau bagaimana merasakan sakit hati. Agar ia tidak lagi menyakit wanita senak muka. Mentang-mentang memiliki pangkat tinggi di pondok pesantren ia begitu mudah menyakiti wanita. Dan kedekatanku dengan Rino hanya agar ia bisa membantuku menyelesaikan sekripsiku. Dan kini bukan kemauanku menjadi pacar pak Arta. Selama beberapa bulan kedatanganya menjadi dosen baru aku berusaha menjauh dari nama keramat itu. Aku menghentikan langkahku ketika melihat Rino berdiri di ambang pintu kelas ku.
"Keysa, gue gak bisa bohongin perasaan gue kalu gue benar-benar suka sama elo, apa elo mau nerima perasaan gue?" Mungkinkah Rino sedang sakit?? Bagaimana mungkin ia jatuh cinta padaku. Bukankah Rino telah memiliki cika?
"Bagaimana dengan cika?"
"Gue sudah mutusin cika." Segampang itu?~teriak batinku.
"Setelah lo dan dia jalanin hubungan hampir dua tahun, segempang itu elo bilang putus? Otak lo taro mana sih?"
"Tapi gue sukanya sama elo."
"Soryy, gue gak suka sama elo."balsku beranjak pergi.
"Bener apa kata orang, kalau lo hanya bisa nyakitin perasaan cowok. Dasar pelakor."ucap Rino membuatku berhenti. Aku pun mebalikan badan dan memandang Rino.
"Semerdeka lo aja deh."balasku. Aku pun beranjak pergi sebelum semua urusan akan menjadi runyam.
♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥
Kini aku berada di musholla dekat dengan asramaku. Mungkin dengan membaca Al-qur'an aku akn lebih tenang mengingat kejadian siang tadi ketika Rino menembak ku. Suara merdu dari masjid putra membuatku berhenti. Lantunan surah Al khafi membuatku tenang. Suara siapa ini?~batinku.
"Mbc Keysa, lagi ngapain sih?"tanya vika adik sekamarku.
"Dengerin suara mengaji."
"Alahhhh bilang aja kalau merdu." Kok nih bocah tau?~batinku
"Ngacok kamu, dengerin orang ngaji itu pahala. Tapi kok mbc gak pernah dengerin suara kayak gini yah?"
"Yah,, itu mah mbc yg suka molor jam segini, biasanya kan jam satu siang mbc udah molor."
"Yeee,, namanya aja capek. Emang kamu tau siapa yg ngaji jam segini?"
"So pastilahhhh vika gitu lho."ucap vika sembari menunjuk dirinya dengan jempolnya.
"Gimana bisa tau?"
"Mangkanya sekolah."balas vika menguji kesabaranku.
"Udah deh, tinggal bilang siapa gitu aja susah."
"Ciee malah ngmbek, cepet tua lho."
"Kamu mau bilang apa uang saku kamu aku kurangin?" Ancamku, karna akulah musrifah vika. Dalam pondok pesantren, setiap santri yg masih harus dalam penjagaan. Ia akan memiliki seorang musrifah, bisa dibilangsih pengganti emaknya.
"Malah ngancem, iya deh. Itu-tuh suara ustadz Arta. Yg kini hijau daun gara-gara tampan." Mataku terbelak sempurna, bagaimana mungkin Arta yg baru masuk pondok pesantren bisa memiliki suara semerdu ini
"Mbc, emang bener mbc pacaran sama ustadz Arta? Kan dalam islam pacaran dilarang mbc?"
"Udah-udah, sana pergi."
"Yee malah gak di jawab. Yaudah deh asal uang jajan vika gak di kurangin yha mbc?" Aku mengangguk lemah.
Tunggu kisahh selanjutnya...^_^? Dan yg tersinggung dalam cerita yg saya buat mohon di maafkan..