Jika mencintai ku karna Allah S.W.T.
Maka dekatkanalah sesuatu yg haram
Menjadi halal."Woyyy ratu molor cepet bangun.."teriak ayu tepat di telingaku.
"Kenapa sih lo ganggu gue, asyik-asyik jadi pacar aliando."
"Adanya ali sarap punya pacar kayak elo, udah deh. Kalau ngayal tuh jangan ketinggian. Sekarang ikut gue kekampus."
"Ogah, gue gak mau. Mending gue tidurnyenyak,"
"Keysa bilqis firdausi asrama al aisyah di tunggu kehadiranya di kantor keamanan."suara sepeker dari kantor keamanan putri membuatku jenggirat. Ada apa? Perasaan aku gak pernah ngelanggar konun-konun pondok?
"Ada apa lo di panggil di sarang macan?" Tanya ayu yg aku jawab dengan gelengan kepala. Aku pun segera pergi kekantor keamanan secepat kilat sebelum macannya akan datang sendiri menjemputku.
_
_
_
"Keysa, kamu boleh pulang hari ini." Ada apa lagi? Kenapa dengan mudahnya sang ketua keamanan meperbolehkan aku pulang? Aneh, kalau aku yg biasanya minta ijin keluar pondok susahnya naudzubilla. Nah sekarang tanpa aku minta di bolehin pulang?
"Kenapa mbc?"
"Karna bu nyai yg menyuruh, jadi saya persilakan kamu pulang." Tanpa memikirkan untuk bertanya lebih baik aku segera keluar. Mumpung dibolehin pulang, asyiikkkkk.
_
_"Kenapa bu nyai nyuruh elo pulang?"
"Mana gue tau ay, kalau tau mah udah gue jawab pertanyaan elo tadi dari orok. Udah deh, gue pulang dulu bye."
Setelah berpamitan dengan anak-anak asrama, aku segera keluar gerbang pondok, sebenarnya ayu ingin mengantarku. Tapi aku melarangnya. Namun saat aku ingin melangkah menjauhi gerbang lenganku telah ditarik seseorang. Somplak, kenapa Arta menarikku sembarangan?"Ngapain tarik-tarik sih pak, saya itu mau pulang."omelku. Tapi Arta diam. Apa nih orang budek?
"Pak lepasin, saya mau pulang." Aku tetap meronta hinggak pak Arta melepaskan cengkramannya.
"Masuk kemobil."perintah pak Arta dengan tajam. Gila apa setres nih orang? Ngapain nyuruh aku masuk? Tapi melihat tatapan membunuhnya membuat aku menurut. Dari pada entar dimutilasi. Setelah berada dibelakang pengemudi pak Arta segera melajukan mobil. Apa dia mau nyulik gue? Tapi mana mungkin? Kenapa aku harus bersama di ya robbi~batinku.
_
_Aku merasa tidur cukup lama, tapi mataku terbelak seketika. Dimana aku? Setelah aku menemukan foto didinding kamar ternyata ini kamarku sendir. Tapi siapa yg membawa aku kemari? Dan kenapa kamarku jadi kayak kamar pengantin? Bukankah terakhir kali aku bersama pak Arta? Krek! Aku melihat bunda mendekatiku.
"Sudah nyenyak tidurnya sayang?""Hehehe,, udah kok bun."
"Baikalah, hari ini juga bunda akan bilang kalau kamu akan menikah."
Astagfirulloh, drama apa lagi ini? Apa telinga aku gak eror? Kenapa bunda nyuruh aku nikah muda?"Bunda lucu deh bercandanya."ucapku sembari cengengesan.
"Bunda serius sayang, malam ini juga kamu akan menikah."
"Tapi bun, keysa masih mondok. Keysa juga belum wisuda."
"Apa salahnya menikah dulu? Suami kamu juga bilang kalau dia juga masih pengen nuntut ilmu. Yg terpenting disah kan dulu. Acara resepsi bisa kapan pun."
"Suami? Masih calon umi."
"Sebenarnya dia itu sudah sah menjadi suami kamu ketika sebelum ayah meninggal dulu. Dan saat ini bunda ingin kamu berbakti kepadanya dengan pernikahan yg sebenarnya."
"Ta_
"Bunda tidak menerima penolakan."ucap buda beranjak pergi.
"Silakan rias dia mbc."ucap bunda dengan seseorang yg berada diluar kamarku. Setelah kepergian bunda aku pun pasrah dengan takdir yg allah kehendaki untukku.
"Inginku berteriakkkkk, ingin ku menangis,,, tapi tak sangguppp"gumamku menyadungkan nada.
"Widihhhh cantik bener?"ucap mbc keyla sepupuku.
"Cantik kalau dilihat dari sedotan."
"Lo beneran cantik sya, mbc gak nyangka cewek orakan kaya kamu cantik juga."
"Kalau mau muji sono tuh di rumah tetangga."
"Alamat palsu donggg? Kenapa sih lo? Kan elo bakalan jadi pengantin? Harus nya tuh senyum." Rasanya aku ingin menonjok mbc keyla kalau gak inget dia sepupuku. Bagaimana aku akan bahagia bila menikah sama orang gak dicinta? Pasti akan jadi drama korea deh idupku. Apa ini karma dari ucapanku pada ustadz Riza? Aaaaaaaaa,,,, rasanya aku ingin sekali menghancurkan kamarku.
"Ya udah, ayok keluar." Ajak mbc keyla. Dengan pasrah aku menuruti perintahnya.