Seorang gadis muda bernama Min Yoongi diasingkan oleh keluarganya sampai berumur tujuh belas tahun, takdir yang mempermainkan kehidupannya dimasa lalu maupun dimasa depan, bertemu dengan pemuda misterius bernama Park Jimin, dan takdir yang lain meng...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Di sebuah istana yang megah yang auranya terasa mencekam, berbagai wujud dan bentuk makhluk-makhluk menyeramkan berkeliaran kesana-kemari. Makhluk bertaring, bertanduk, bersisik, dan berekor yang memiliki mata berwarna merah darah pun sangat banyak disana.
Makhluk dengan aura kegelapan yang bisa disebut dengan....
Bangsasiluman..
Seseorang yang memakai jubah merah darah duduk angkuh di singgasananya. Ia melipat kedua tangannya di depan dada dengan dagu yang dinaikkan, pandangannya menatap tajam penuh intimidasi kepada tiga orang yang dipercayanya sebagai tangan kanannya.
"Apa kalian semua sudah menemukannya?" Seseorang berjubah merah itu bertanya pada bawahannya yang berwujud manusia setengah ular.
"Belum yang mulia, dia sangat pandai bersembunyi... Bahkan kaum penyihir pun juga mengincar dirinya, lebih tepatnya pemimpin kaum penyihir yang mengincar dirinya." Seseorang yang dipanggil yang mulia itu mengeram kesal, karena seseorang yang ia incar juga menjadi mangsa pemimpin kaum penyihir yang merupakan salah satu musuh bebuyutannya.
"Aku tidak akan menyerahkan orang yang menjadi incaranku dengan mudah, akan kuhancurkan semua macam makhluk yang mendekatinya seperti abu." Bawahannya bergindik ngeri saat pemimpinnya berkilat marah dengan bola api di kedua tangannya.
"Walaupun harus mengorbankan seluruh makhluk di dunia ini pun, aku akan melakukannya, kalian tunggu saja apa yang akan kulakukan nanti." Seringai terlihat jelas di bibirnya.
👑👑👑👑👑👑👑
Yoongi dan Xiumin berjalan-jalan mengelilingi desa, dari pasar tradisional, kedai-kedai hingga ke kebun milik Xiumin.
"Yoongie, apa kau biasanya tidur ditemani seseorang?" Yoongi memerah malu saat Xiumin bertanya seperti itu, namun Xiumin hanya tersenyum lembut dan mengelus bahu kecil Yoongi.
"A-aku biasanya tidur bersama Jinnie unnie, eomma.." Yoongi menunduk malu, pasalnya semalam Yoongi tidak bisa tidur sendirian di kamarnya yang baru, bahkan di rumahnya sendiri pun ia harus ditemani oleh kakaknya dan akhirnya semalam ia pindah ke kamar Xiumin dan meminta wanita paruh baya itu untuk menemani serta menyanyikan lullaby untuknya.
"Kau tahu? Dulu Dahyun juga seperti itu, dia selalu meminta diriku untuk menyanyikan lullaby dan menemaninya sebelum ia tertidur, sama sepertimu..." Xiumin meneteskan air mata kerinduannya akan sosok putri manisnya, Kim Dahyun.
"Ah.. eomma, eomma bisa memelukku kalau eomma rindu dengan Dahyun-ssi.." Xiumin mencium pipi Yoongi yang gembul, sama seperti milik Dahyun.
"Terima kasih Yoongie, jika Dahyun kembali kau bisa menjadi kakak untuknya, karena akutahu Dahyunie lebih muda darimu." Xiumin tersenyum hangat, Yoongi pun mengangguk semangat. Yang ia tahu, ia sangat menginginkan kehadiran seorang adik perempuan yang mengerti dirinya.
