Hari sudah mulai siang dan acara belajar mengajar pun sudah selesai. Bel berbunyi dengan keras hingga terdengar ke seluruh penjuru sekolah. Dan para siswa pun langsung heboh keluar dari dalam kelas. Mereka senang karena terbebas dari suasana membosankan juga dari pelajaran yang membuat kepala serasa ingin pecah.
Rea berjalan dengan santai di koridor sekolah. Dia berjalan menyusuri koridor menuju kelas Anna. Dia terbiasa seperti itu karena dia dan Anna pulang bersama jalan kaki. Tak lama kemudian, Rea sampai dikelas Anna yang sudah sedikit kosong. Hanya ada beberapa orang lagi.
"Anna." Panggil Rea seraya berjalan mendekati Anna yang sedang membereskan alat sekolahnya.
"Ayo pulang." Ajak Rea. Anna menggeleng dengan wajah cemberut membuat Rea kebingungan.
"Kenapa?" Tanya Rea bingung. Anna menghembuskan nafas kesal karenanya.
"Bu Risa memberikan tugas yang banyak Kak dan besok harus selesai. Jadi, sekarang Kakak pulang duluan saja. Aku dan teman-temanku mau mengerjakan tugas dari Bu Risa di perpustakaan." Jawab Anna dengan sebal. Rea tersenyum kecil mendengarnya.
"Baiklah. Kalau sudah selesai, langsung pulang ya." Nasehat Rea. Anna tersenyum dan mengangguk dengan patuh.
"Baik Kak." Balas Anna. Rea tersenyum dan berbalik keluar dari kelas Anna. Dia berjalan dengan sedikit cepat di koridor sekolah dan keluar dari area sekolah. Dia harus segera pulang karena dia juga harus masuk kerja.
***
Rea duduk didepan kasir disebuah toko roti yang jaraknya tidak terlalu jauh dari rumahnya. Sesekali dia berdiri saat ada pembeli.
"Rea, ini gajimu yang minggu kemarin." Seorang pria baya datang mendekati Rea dan memberikan sejumlah uang pada Rea. Memang tidak banyak tapi cukup bagi Rea untuk makan dia dan Anna.
"Terima kasih Pak Ardi." Ucap Rea dengan senyuman bahagia. Pria baya itu tersenyum dan mengangguk. Sebenarnya, pria itu tahu kalau kehidupan Rea sangatlah menyedihkan. Dia harus kerja siang malam demi hidup dia dan adiknya. Pria bernama Ardi itu merasa kasihan hingga tanpa diketahui siapapun dia selalu memberi gaji lebih pada Rea. Dia melakukannya dengan hati ikhlas. Hitung-hitung amal pada anak yatim.
"Iya sama-sama. Sekarang kerja lagi." Ucap Ardi. Rea mengangguk dengan semangat lalu memasukkan uang hasil kerjanya kedalam kantong celana. Setelah itu Rea kembali bekerja lagi dengan giat dan semangat.
"Akhirnya gajian. Hari ini aku bisa beli beras untuk makan besok." Gumam Rea dengan senyuman di bibirnya. Dia mengangkat wajahnya yang cerah.
Pintu toko terbuka lagi membuat Rea bersiap-siap. Namun, Rea heran saat melihat Freya, teman sekelas Anna datang dan mendekatinya dengan terburu-buru dan panik.
"Freya, ada apa?" Tanya Rea bingung. Dia menjauh dari area kasir dan mendekati Freya yang panik dan terlihat ingin menangis.
"Kak Rea, Anna kecelakaan." Jawab Freya dengan sedih. Matanya sudah berkaca-kaca dan air mata siap meluncur kapan saja.
"APA?!" Teriak Rea kaget. Freya menganggukkan kepalanya berkali-kali.
"I-iya Kak. Saat menyebrang dia tertabrak mobil. Tapi orang yang nabrak malah kabur." Ucap Freya lagi.
"Ada apa ini? Ada apa Rea?" Ardi, pemilik toko berjalan mendekati mereka berdua. Alisnya berkerut bingung melihat raut wajah dua gadis didepannya.
"Anna kecelakaan Om." Jawab Freya. Mata Ardi membelalak kaget. Dia menatap Rea yang terdiam dengan tatapan kosong. Wajahnya terlihat begitu syok.
"Dimana Anna sekarang?" Tanya Rea.
"Anna sudah dibawa ke rumah sakit Medika Kak." Jawab Freya. Rea kembali ke balik kasir dan menyimpan seragam khas toko itu disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
That Night
Romance✨Highest Rank : 2 In Romance✨ Sudah dihapus sebagian. 18+ Terdapat banyak kata yang sedikit vulgar dan tidak disaring terlebih dahulu. Bagi anak yang dibawah umur silahkan menjauh. Masih nakal walaupun udah diberitahu? Itu terserah kalian saja. *** ...