Rea masuk kedalam apartemen mewah milik Daniel. Dia masih belum menampilkan ekspresi yang berarti membuat Daniel keheranan. Daniel mengunci pintu dan mulai melepaskan jas miliknya. Sedangkan Rea melihat-lihat isi apartemen Daniel yang mewah. Kalau saja situasinya berbeda, pasti Rea sudah terkagum-kagum melihatnya.
"Kau pasti tahu apa yang harus kau lakukan." Ucap Daniel tiba-tiba. Rea berbalik menatap Daniel dengan raut wajah datarnya.
"Aku tidak tahu." Jawab Rea dengan datar nya. Dia berdiri ditempatnya dan diam walaupun Daniel sedang berjalan mendekatinya.
"Apa aku harus mengajarimu?" Tanya Daniel. Tangannya bergerak merangkul pinggang Rea dan menarik Rea hingga tubuh depan mereka bertubrukan. Rea tersentak kaget dengan apa yang Daniel lakukan. Dia tidak terbiasa bersentuhan dengan pria. Apalagi sampai seintim ini.
"Terserah kau saja." Jawab Rea. Daniel menyeringai mendengarnya. Dia memojokkan Rea ke dinding membuat Rea terkejut. Tangan Daniel bergerak mengusap punggung Re yang terbuka. Dia mengusapnya dengan pelan dan menggoda membuat tubuh Rea meremang.
Daniel menatap Rea dengan tajam. Dan dia bisa tahu kalau Rea tidak berpengalaman dalam hal seperti ini. Terlihat dari reaksi tubuhnya dan wajahnya.
Puas mengusap punggung Rea, kini tangan Daniel berpindah pada paha Rea dan mengusapnya dengan pelan membuat kaki Rea bergetar. Sedangkan bibirnya menjajah leher Rea yang tak tertutupi.
"Ingatlah peringatanku. Jangan pernah kau menolak semua yang aku lakukan dan aku katakan padamu. Jika kau menolak, kau akan tahu akibatnya." Bisik Daniel tepat ditelinga Rea. Wajah Rea terlihat memerah dan kepalanya mengangguk pelan.
"Bagus." Balas Daniel. Dia sedikit menjauhkan tubuhnya dari Rea. Setelah itu dia menarik tangan Rea menuju kamarnya. Kedua tangan Rea terkepal saat dia mendengar suara pintu kamar yang dikunci. Dengan kuat dia menggigit bibir bawahnya. Rea takut. Dia tahu apa yang akan Daniel lakukan dan Rea tahu apa yang akan terjadi padanya. Tapi Rea tetap takut.
"Baiklah. Buka semua pakaianmu." Ucap Daniel langsung. Rea berbalik dan menatap Daniel dengan wajah kaget.
"Sudah kukatakan padamu jangan menolak." Lanjut Daniel saat Rea hendak bicara. Rea berbalik lagi memunggungi Daniel. Dengan berat hati, Rea pun mulai melepaskan dress merah yang dia pakai. Dia tidak memakai bra dan hanya memakai celana dalam saja.
Tubuh Rea menegang saat Daniel memeluknya dari belakang. Air mata menetes dari sudut mata nya saat dia merasakan bibir Daniel bergerak dilehernya. Rea bahkan bisa merasakan tubuh Daniel yang juga tidak terlapisi pakaian.
"Bersiaplah."
***
Daniel duduk diatas ranjang dengan punggung yang menyandar pada kepala ranjang. Disampingnya Rea sudah tertidur pulas karena lelah melayani Daniel yang liar dan kelaparan.
Daniel menatap Rea yang tidur memunggunginya. Tubuh atas Rea tidak tertutupi selimut karena Daniel sengaja menariknya hingga dia bisa melihat keindahan punggung Rea. Hanya pinggul sampai kaki lah yang tertutupi oleh selimut. Sedangkan Daniel sudah memakai celana pendeknya.
Daniel melihat tubuh Rea. Dia lalu ikut membaringkan tubuhnya disamping Rea dan tangannya melingkari pinggang Rea. Sedangkan bibir Daniel bergerak menciumi punggung Rea dengan ciuman lembut selembut kapas. Daniel mengerang pelan saat dia merasakan miliknya kembali menegang dan menuntut untuk dipuaskan.
Daniel tak mengerti kenapa dia bisa menjadi seperti ini. Dulu, dia pernah melakukan sex sekali bersama seorang wanita penghibur. Daniel hanya berejakulasi satu kali saja karena setelah itu Daniel tidak bergairah lagi walaupun dia melihat tubuh telanjang wanita itu.
Daniel pikir itu hal biasa karena dia sudah mendapatkan ejakulasinya yang pertama. Namun, hal itu berlanjut hingga hari kemarin. Selama kurang lebih 6 tahun sejak dia melakukan sex pertama, Daniel tidak mengulanginya karena tidak pernah ada wanita yang membuatnya tertarik hingga dia bergairah. Memang sih ada banyak wanita yang bisa membuat Daniel bergairah namun Daniel tak tertarik untuk membuat dirinya sendiri puas.
Berbeda dengan malam ini. Hanya karena kulitnya bersentuhan dengan kulit Rea membuat Daniel bergairah dan dia sangat ingin dipuaskan. Daniel tak mengerti kenapa dia begitu mudah bergairah hanya karena Rea yang menurut Daniel bentuk tubuhnya pun tak seindah dan semenggoda wanita penghibur yang selama ini pernah dia lihat. Namun, membuat Daniel ketagihan.
Dulu, Daniel pikir dia tidak normal karena disaat sedang bergairah dia tidak tertarik untuk menuntaskannya. Tapi, malam ini semua pikirannya salah. Dia bergairah dan dia menuntut kepuasan. Tapi, yang Daniel inginkan hanya tubuh Rea. Bukan tubuh wanita lain.
Daniel bangkit berdiri dan mengambil ponsel miliknya. Dia membuka aplikasi kamera dan mengambil foto Rea yang sedang tidur dengan tubuh telanjang yang hanya tertutupi dari pinggul sampai kaki. Bahkan kedua payudara Rea pun terlihat membuat Daniel semakin bergairah.
"Sial." Umpat Daniel. Dia menyimpan ponselnya diatas nakas dan dengan cepat dia naik ke atas ranjang. Dia menarik bahu Rea agar berbaring terlentang dengan dia yang berada di atas nya. Karena itu juga mata Rea terbuka. Tidurnya terganggu karena ulah Daniel.
"Ada apa?" Tanya Rea bingung. Matanya belum terbuka sepenuhnya.
"Layani aku lagi." Jawab Daniel.
"Apa?" Tanya Rea tak percaya. Daniel tak menjawab dan dengan cepat dia melepaskan celana pendeknya. Dan dengan tak sabar juga dia kembali membenamkan miliknya ditubuh Rea yang membuat Daniel ketagihan. Rea pun tak bisa menolak dan hanya bisa menerima semua perlakuan Daniel padanya.
***
Pagi harinya Daniel terbangun dengan kondisi tubuh yang telanjang bulat. Tangannya meraba-raba sisi ranjang disampingnya. Dan dia langsung terduduk saat tangannya tidak menemukan apa yang dia cari.
"Kemana dia?" Tanya Daniel pada dirinya sendiri. Dengan cepat dia turun dari atas ranjang dan memakai celana pendeknya. Daniel berlari keluar dari kamarnya dan dia mendekati pintu apartemennya. Daniel menarik pintu dan pintu tak terkunci. Dan dengan itu pun Daniel tahu kalau Rea sudah pergi dari apartemennya.
"Sial!" Umpat Daniel. Dia berlari lagi ke kamarnya dan melihat ke arah lantai kamar. Disana berserakan pakaiannya sendiri dan tidak ada pakaian milik Rea. Daniel mengacak rambutnya frustasi saat dia tahu kalau Rea keluar dari apartemennya memakai baju kurang bahan itu.
"Sialan! Tubuh itu hanya milikku!" Umpat Daniel lagi. Dia meraih ponselnya dan menekan beberapa nomor lalu menempelkan ponsel itu ke telinga nya.
"Halo. Ray, kau cari seorang perempuan yang memakai baju merah dan rambut berwarna hitam didaerah sekitar apartemen ku. Setelah kau menemukannya, bawa ke apartemenku sekarang juga." Daniel memutuskan sambungan telepon dan mendudukkan dirinya dipinggir ranjang.
Daniel ketakutan. Entah kenapa Daniel takut kalau saja tubuh Rea yang hanya terbalut sebuah dress minim dilihat oleh pria lain. Daniel tidak rela jika seandainya itu terjadi. Karena Daniel berpikir hanya dia lah yang boleh melihat, merasakan dan memilikinya. Daniel mengerang kesal saat dia baru ingat kalau dia tidak menanyakan nama lengkap Rea.
Daniel menjatuhkan tubuhnya ke atas ranjang dengan kaki yang menjuntai. Dia mengambil ponselnya lalu melihat foto Rea yang sedang tertidur yang dia jadikan wallpaper.
"Aku akan menemukan mu Rea."
______________________________________
Hai hai...
Jangan lupa vote dan komennya ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
That Night
Romance✨Highest Rank : 2 In Romance✨ Sudah dihapus sebagian. 18+ Terdapat banyak kata yang sedikit vulgar dan tidak disaring terlebih dahulu. Bagi anak yang dibawah umur silahkan menjauh. Masih nakal walaupun udah diberitahu? Itu terserah kalian saja. *** ...