Chanyeol tak pernah merasa sebegitu semangatnya pagi ini. Bahkan tadi malam ia tidak bisa tidur hanya karena memikirkan orang itu. Ia tersenyum kecil, tak peduli jika ada orang yang melihat lalu mengolok-olokinya orang aneh atau semacamnya. Tentu saja, sekarang ini ia sedang didalam mobil. Jadi dia tidak akan takut jika ada orang yang memergokinya sedang tersenyum-senyum aneh sekarang ini.
Chanyeol memarkirkan mobilnya didepan Restoran Kris. Turun dari mobil, melajukan tungkai panjangnya memasuki Restoran. Sesaat ia melihat jam yang melingkar di tangannya sebelum masuk. Demi apapun. Biasanya dia datang setelah semua anak buahnya datang, namun untuk pagi ini ia membuatnya, berbeda.
...oOo...
Tersisa waktu sekitar lima belas menit untuk Kyungsoo membereskan dapur yang terlihat berantakan. Sekitar dua jam yang lalu ia belajar memasak dengan Kris. Ya walaupun Kyungsoo harus melewatkan teknik mengiris, tapi setidaknya dia sudah belajar memasak salah satu menu favorit di Restoran ini.
"Aah selesai" Kyungsoo menghela napas lega. Kyungsoo meletakan kedua tangannya di pinggang sambil memegang kain lap yang baru saja ia gunakan untuk mengelap Cooking area. Kris yang baru saja menaruh piring terkekeh. "Lelah eoh?" tanya pemuda itu berjalan menghampiri Kyungsoo. "Aku tidak akan merasa lelah jika sudah berurusan dengan memasak Oppa" jawab Kyungsoo tersenyum.
"Ooh benarkah?" Kris merogoh sapu tangan yang berada disaku belakang celananya. Dengan lembut ia menyeka keringat yang berada di dahi Kyungsoo. Kyungsoo terpejam dengan kepala mendongak, seulas senyum pun tersungging dibibirnya.
"Sekarang beritahu aku bagaimana rasanya?" Tanya Kyungsoo masih memejamkan matanya.
Sebelum mereka membersihkan dapur, Kris telah mencoba hasil masakannya lebih dulu dan sedari tadi ia begitu penasaran bagaimana tanggapan pemuda itu. Kris masih mengelap keringat Kyungsoo. "Belum sempurna" Jawabnya . Kyungsoo membuka mata. Kris melihat raut wajah itu perlahan mulai murung. "Tidak terlalu buruk untuk permulaan..." lanjut Kris. Kyungsoo menatap Kris sambil menghentikan pergerakan tangan pemuda itu. "Tapi kau terlihat menikmatinya tadi" gerutu Kyungsoo, bibir gadis itu sudah maju beberapa centi. "Ayolah, kita baru memulainya, aku janji aku akan membuatmu—"
"Ekhem"
Sebuah deheman membuat keduanya terdiam. Kris dan Kyungsoo sontak menoleh ke arah pintu. Chanyeol berdiri disana. "Apa ada sesuatu yang tidak aku ketahui sekarang?" Suara berat pemuda itu terdengar.
Kris menenggelamkan sapu tangannya dibalik saku. Sementara Kyungsoo terlihat takut—sedikit takut jika Chanyeol mengetahui bahwa ia menggunakan dapur untuk belajar memasak bersama Kris. Yah walaupun pada kenyataannya dapur ini adalah milik Kris. Tapi tetap saja Kyungsoo merasa takut.
"A..aku akan membantu Taehyun menyiapkan bahan-bahan dulu. Permisi"
Kyungsoo membungkukan badannya cepat lalu pergi menuju ruang penyimpanan bahan. Chanyeol memandang Kris dengan salah satu alis terangkat. Melihat Kris yang masih tak bereaksi lalu ia menggaruk alisnya. "Santailah bung, pagi-pagi begini wajahmu sudah terlihat seperti menahan kentut saja" Ujar Chanyeol iseng. namun Sang objek pembicaraan hanya memasang wajah biasa.
"Tumben kau datang lebih awal?" Kris akhirnya bicara. Chanyeol memandang sepatunya sejenak lalu kembali melihat Kris. "Tadi aku mengantar nunaku dulu, jadi rasanya tidak mungkin jika aku kembali ke rumah" jawab Chanyeol.
Memang benar, sebelum ia kemari ia lebih dulu mengantar Yoora pulang. Tapi ada satu hal yang membuatnya begitu semangat untuk datang kemari.
Kris merasa nada bicara pemuda itu terdengar sedikit aneh, entahlah. Namun ia tak terlalu memikirkannya. Ia mengagguk, "Aku lupa mengatakan satu hal padamu" Katanya serius. Chanyeol memandang Kris tak kalah serius. Mungkinkah?
KAMU SEDANG MEMBACA
Kitchen romance
RomanceAs well as the love cooking you' ll never find enjoyment if you can't combine corectly