'akhir-akhir ini aku melihat Kris begitu senang, mungkin karena kehadiran Kyungsoo'
'Aku sadar dan tidak seharusnya seperti ini, tidak seharusnya aku menyukai gadis itu karena Kris sepertinya menyukainya. Yah jika aku lihat Kyungsoo juga sepertinya menyukai sahabatku ini"
'Mungkin aku harus menyerah, sebelum terlambat. Tidak mungkin aku merebutnya dari Kris'
Park Chanyeol
.
.
.
.
Chap 6
Gelisah, takut juga khawatir perasaan itulah yang lebih mendominasi diri Kyungsoo di banding rasa dingin juga sakit yang mendera fisiknya sekarang ini, sedari tadi wanita bermata bulat itu terus menangis di kursi tunggu rumah sakit dengan kondisi tubuh basah kuyup penuh noda darah di kausnya. Tidak ada yang bisa Kyungsoo lakukan selain merapalkan do'a untuk keselamatan Chanyeol didalam sana. Derap langkah kaki yang terburu-buru terdengar di telinga Kyungsoo, ia pun menoleh. Kris dan ibu Chanyeol berjalan menghampirinya dengan tergesa, Kyungsoo berdiri. Perasaannya semakin kalut untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.
"Dimana puteraku?" tangan Kyungsoo bergetar mendengar suara cemas Ny. Park. "Sebenarnya apa yang telah terjadi dengan puteraku, kau bersamanya kan? jelaskan padaku apa yang sebenarnya terjadi?" Tanya Ny. park bertubi-tubi dengan nada panik.
Kris melihat Kyungsoo hanya menundukan kepala, sebenarnya banyak pertanyaan yang berkeliaran di kepala Kris, tapi mulutnya memilih untuk bungkam saat melihat keadaan Kyungsoo.
"Kenapa kau hanya diam? jelaskan padaku, seberapa parah lukanya?"
Kyungsoo semakin terisak saat melihat Ny. Park mulai menangis. Kris menuntun Ny. Park duduk di kursi tunggu, ia pun mengelus bahu wanita paruh baya itu agar tenang.
"Sssh..ahjumma tenanglah, semuanya pasti baik-baik saja"
"Bagaimana aku bisa tenang, anakku sedang meregang nyawa didalam sana" isak Ny. Park.
Kyungsoo masih terisak, ia tidak memiliki keberanian untuk menegakan kepalanya, semua ini karenanya. Ini salahnya. Ia yang telah mencelakai pemuda itu.
Bagaimana ia menjelaskan kepada Ny. Park bahwa ia yang telah membuat putera bungsunya itu meregang nyawa, sudah pasti Ny. Park akan membencinya. Tak apa jika Kyungsoo masuk penjara, tapi jika Park Chanyeol tidak selamat, sampai matipun Kyungsoo tidak akan bisa memaafkan dirinya sendiri. Kyungsoo memandang kedua tangannya yang gemetar, bayangan Chanyeol yang terhempas dari mobil kembali berputar dikepalanya dengan begitu jelas.
Kris melihat punggung kecil itu bergetar seolah memanggilnya untuk segera merengkuhnya memberi ketenangan. Tapi ia hanya bisa diam tak bisa melakukan apapun selain menenangkan Ny. Park yang terus menangis. Sampai pada akhirnya, elusan tangan Kris di bahu Ny. Park tehenti ketika Kris melihat Kyungsoo ambruk ke lantai.
...oOo...
Di dalam kamar yang cukup luas itu, terlihat sosok perempuan mengenakan piama putih bermotif bunga bersandar di headbad ranjang berukuran King size. Perempuan itu tersenyum cerah saat melihat sosok pemuda tinggi kini masuk, walaupun wajah pemuda itu terlihat datar tapi wanita itu masih memperlihatkan senyum berbentuk hatinya.
"Kau masih marah padaku?" tanya perempuan itu setelah pemuda yang baru saja masuk itu kini berbaring disebelahnya dengan posisi memunggungi. Walaupun tak ada respond perempuan itu kembali bersuara "Apa yang harus aku lakukan agar kau tidak mendiamkanku seperti ini?" monolog perempuan itu terdengar frustasi, dan masih tak ada respond dari sang pria. Wanita itu tak menyerah sampai pada akhirnya, wanita itu mendekatkan wajahnya ke bahu sang pria. "Chanyeobo~" beberapa kali wanita itu memanggil sang pria dengan nada manis, wanita itu terlihat akan menyerah kalau saja ia tak mendapati senyum geli yang tersungging di bibir sang pria,
KAMU SEDANG MEMBACA
Kitchen romance
RomanceAs well as the love cooking you' ll never find enjoyment if you can't combine corectly