wsg

16 0 0
                                    


One

Hai semua. Ini cerita baru dari aku dan ini real pemikiran aku sendiri. Semoga jatuh cinta ya😊jangan lupa vote and commennya aku tunggu banget.

~~~

Suara gaduh dari kelas XI IPA 2 menunjukkan keadaan kelas yang kacau balau sampai ngalahin kapal pecah.

"Dinooo...." teriak Tara wakil ketua kelas di XI IPA 2.

"Ssstt ibu kepala nggak boleh marah-marah.." goda Dino sambil cengengesan.

"Bisa nggak sih lo nggak bikin keributan?"

"Lah kan ibu ketua yang tadi triaktriak." jawab Dino dengan santainya.

"Ngeselin lo ya.."

"Ngeselin apa ngangenin.." goda Dino dengan cengengesan lagi.

"Idih ogah gue kangen sama lo." jawab Tara dengan jijik.

"Udalah Tar nggak usah gengsi gitu, biasanya juga lo sering chat gue." goda Dino lagi.

"Auah everything is blurr." saut Tara dengan bahasa se enak jidat.

Dan jika kalian mengira ini kisah ketua kelas yang pusing ngurusin perusuh kelas yang udah banyak beredar maka kalian salah besar.

Ceklek.. Anggep aja pintu kelas dibuka.

Pak Bahrudin guru agama yang sedari tadi ditunggu sampe kelas jadi rusuh pun masuk.

"Assalamualaikum..astaghfirullah saya baru telat beberapa menit kelas ini sudah menjadi tak karuan."

"Ada yang buka salon ada yang buka bioskop ada yang buka arena pertandingan."

"Ketua kelas mana?"

Deg.
Perasaan Tara nggak enak. Pastilah dirinya yang bakal kena semprot walaupun ia bukan ketua kelas.

"Mm.ma.ma...af pak ketua kelasnya sedang ada pelatihan PKS, saya wakilnya." jelas Tara dengan gugup.

"Saya nggak mau masuk kelas ini hari ini karena keadaan kelas yang seperti kandang sapi. Kamu wakil ketua ikut saya ke kantor."

Matilah ia jangan-jangan Tara akan dihukum.

"Bb..ba...baik pak.."

Pak Bahrudin keluar dan seluruh anggota kelas kena plototan tajam Tara.

"Awas aja kalo sampe gue dihukum karena lo semua.."

"Yaelah gitu aja sampe bikin perhitungan." saut Ghani yang baru saja akan kembali memulai Mabarnya dengan Rizal.

"Ya iyalah secara ya gue murid teladan yang selalu dipandang baik dan ga pernah punya masalah dengan guru apalagi sampe masuk BK."

"Udalah Tar..susulin pak Bahrudin gih keburu marah lagi tu orang." ucap Aleyra.

Tarapun keluar menuju kantor untuk menemui Pak Bahrudin. Sepeninggal Tara ya kelas tetep gaduh lagi.

"Ghan gajadi mabar deh lanjut ntar pulang sekolah aja." ucap Rizal.

"Lah..napa emang?"

"Gue lupa catetan bahasa Indonesia gue belum selesai. Gue kerjain dulu lah."

"Ok serah lo. Tapi dont nanyak catetan gue. Gue juga nggak lengkap."

"Lah terus gue nyontek punya siapa?

" Noh si Aleyra noh dia kagak pernah ketinggalan secuilpun."

"Males ah gue. Cewek dingin gitu nggak asik!" sahut Rizal sembari menyenderkan punggung ke kursi yang ia duduki.

"Tapi cantik. Di sekolah ini cowo mana yang nggak suka sama dia. Tapi belum pernah ada yang bisa naklukin tuh cewek."

"Gue nggak peduli mau dia banyak yang suka mau dia jungkir balik yang gue butuhin catetan bahasa Indonesia."

Ya itulah konsekuensi kalo nggak masuk sekolah walaupun cuma sehari ya tetep bakal ketinggalan banyak pelajaran.

Rizal pun beranjak mendekati Aleyra yang tengah sibuk dengan buku-bukunya. Tak peduli Rizalpun langsung duduk di samping Aleyra tepatnya dikursinya Tara.

"Ngapain lo disini?" Aleyra yang terkejut dengan kehadiran Rizal sontak melontarkan kata itu.

"Gue mau pinjem catetan bahasa Indonesia lo."

"Gue nggak bawa!" jawab Aleyra singkat.

"Yaudah nanti pulang sekolah gue ambil di rumah lo!" tegas Rizal.

"Eh..nggak nggak. Nggak ada ya lo ke rumah gue."

"Emang kenapa? Pliss Ra gue butuh catetan itu."

"Pinjem yang laen bisa kan?"

"Nah tu dia masalahnya anak-anak nggak ada yang lengkap catetannya."

"Tumben banget sih lo nyari catetan."

__________________________________________________________________________________________________________________________________

Sedikit dulu ya kalo banyak yang baca, vote dan komen nanti aku lanjutin😊

With Sweet GamerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang