BAB 6

5.7K 312 2
                                    

Semua orang yang berada di depan ruang ICU sedang cemas, bahkan Alya, Gisel dan Mom Bella menangis, dan yang lain menunjukkan raut wajah khawatir, sedih, dam cemas. Tapi hanya satu orang bersikap seakan tak pernah terjadi sesuatu terbukti dengan raut wajahnya yang hanya datar dan tatapan mata yang tajamnya seperti biasanya yaitu ALI tapi siapa yang tau jika didalam hatinya Ali sebenarnya juga sedang cemas terhadap gadis yang berada didalam ruangan itu yang mencoba bunuh diri tadi di mansionnya.

Ali sendiri tidak tau apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya sendiri, bahkan saat Agatha mengalami kecelakaan dan berada dalam ruangan yang sama dengan Prilly saat ini tapi dia hanya biasa saja, tapi entah mengapa dengan Prilly dia merasakan perasaan yang campur aduk. Marah, kecewa, sedih, cemas, dan khawatir bercampur menjadi satu didalam hatinya.

Cklek

Suara pintu ruangan yang ruangan terbuka dan mencullah Dokter Crhistian, dokter Pribadi dan kepercayaan keluarga Alexander. Semua orang langsung menghampiri Dokter Christian kecuali Ali tentunya.

"Bagaimana keadaan Prilly Chris?" pertanyaan itu keluar dari Mulut Mommy Bella dengan derai air mata.

"Luka pada pergelangan tangannya sudah kami atasi, untungnya dia tidak memotong urat nadinya hanya monggeres saja. Dan Prilly juga sempat kesulitan bernafas, tapi untunglah dia tidak apa-apa. Kita hanya akan menunggu dia sadar sekitar 2-3 jam" Ucap Christian menjelaskan.

"Lalu apa yang menyebabkan Prilly sampai tega menyakiti dirinya sendiri dan melompat ke kolam renang?" Tanya Alya.

"Saya belum bisa memastikan secara spesifik tapi yang dapat saya simpulkan jika dia mempunyai semacam penyakit ingin mencelakai dirinya sendiri saat dirinya sedang stress atau memiliki beban pikiran yang banyak. Maka dari itu saya sangat mengaharapkan agar kalian tidak membuat dia stres karena itu akan berbahaya bagi Prilly" Ucap Christian dam pamit kepada semuanya.

Saat semua orang sedang dalam pikiran kalut, Ali malah memilih pergi dari sana dan berjalan menuju Rooftop rumah sakit. Sesampainya disana Ali hanya diam memandangi langit dengan raut wajah datarnya dan tatapan mata yang kembali menajam setelah mendengar perkataan Dokter Christian tadi.

Entah mengapa setelah mendengar penjelasan Christian, hati Ali terasa hancur dan sakit membayangkan apa yang terjadi pada Prilly. Bahkan sampai sekarang Ali tak habis pikir kenapa Prilly memiliki penyakit itu, bahkan jika dilihat secara fisik Prilly layaknya manusia normal tanpa memiliki penyakit yang mengarah kemasalah gangguan jiwa. Prilly terlalu pandai menutup masalahnya bahkan sakitnya pun dia tutupi dengan wajahnya yang polos dan ceria. Entah apa yang terjadi pada Ali dia tiba-tiba tersenyum membayangkan wajah Prilly, memgingat hanya Prilly yang mampu membentak dan berteriak padanya disaat wanita lain diluarsana bersikap sok manis kepadanya. Hanya Prilly jugalah yang mampu mengembalikan sisi takut Ali akan kehilangan yang selama ini hilang, Ali merasa sangat takut kehilangan Prilly saat dia melihat Prilly berdarah dan pingsan tadi.

"Apa yang kau lakukan disini bos?" Tanya Robert yang tiba-tiba datang dan mengagetkan Ali untungnya Ali cepat menguasai dirinya dan kembali pada wajah datarnya tanpa melihat kearah Robert.

"Jika tidak ada yang penting lebih baik kau pergi dari sini" Jika orang lain yang mendengar kata dingin Ali mungkin mereka akan takut dan memelih pergi tapi itu sangat tak mempan bagi seorang Robert yang sudah bertahun-tahun mengenal Ali.

"Sebenarnya aku ingin menyampaikan hal penting padamu, tapi karena kau mengusirku baiklah aku pergi" Goda Robert pada Ali yang tak bergeming sama sekali.

"Berita apa?" Tanya Ali singkat dan membuat Robert tersenyum geli.

"Prilly sudah sadar" Tiga Kalimat itu bagai sihiri buat Ali, terbukti dia langsung berbalik dan melangkah pergi dengan senyum tipisnya bahkan sangat tipis mungkin jika orang biasa akan menganggap Ali tidak senyum tapi tidak bagi Robert.

MY HUSBAND IS MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang