BAB 10

4.2K 212 3
                                    

"Gimana dengan Ali, Jen?" tanya Gio selaku kakak ipar Prilly.

"Tuan Calvin sudah sebulan ini sering pulang larut malam. Tuan Calvin sering pulang saat Prilly sudah tidur. Bahkan pernah suatu waktu Tuan Calvin tidak pulang selama 5 hari, dan hanya memberi Nyonya Prilly kabar jika dia berada di luar negeri" jawab Jennie dengan pandangan lurus kedepan, memikirkan nasib majikannya itu. Meskipun hanya bodyguard tapi Jennie menyayangi Prilly layaknya saudaranya sendiri.

"Boleh gue tau tepatnya Ali enggak pulang itu kapan?" tanya Davin

"Taggal 20-25 tuan" jawan Jennie cepat

"Bentar gue cari" ucap Davin dan mulai mengetikkan sesuatu di laptopnya.

Tak butuh waktu lama Davin menemukan sesuatu yang membuat dia tersenyum miring.

"Loe tadi bilang kalo Ali dari tanggal 20-25 itu keluar negeri kan?" tanya Davin kepada Jennie dan langsung diangguki oleh Jennie. Jennie memang menguasai bahasa indonesia dari Ali.
"Ali masih di sekitaran Amerika tanggal segitu dari 2 bulan yang lalu. Karena disini gue enggak nemuin catatan penerbangan Ali baik pesawat komersil atau jet pribadinya. Enggak ada catatan Ali melewati perbatasan Amerika dengan darat ataupun laut" sambung Davin

Kalian jangan heran kenapa Davin bisa tau semuanya. Karena Davin itu adalah seorang hacker handal. Meskipun Ali selalu menutupi catatan perjalanannya dengan rapih dari semua orang bahkan hacker. Tapi tidak dengan Davin sang Hacker Handal.

"Maksud loe?" tanya Kevin mendekati Davin diikuti yang lain

"Iya, Ali masih ada New York dari 2 bulan yang lalu sampai sekarang masih ada di New York" jawab Davin

"Loe tau enggak Kak, posisi pastinya Kakak gue?" tanya Gisel

"Iya gue tau. Dari tanggal 20-25 Ali tinggal di sebuah Apartemen dan enggak pernah keluar dari apartemen itu kecuali kalo mau kerja. Itupun dia nyamar dulu" jawab Davin sambil menunjuk layar laptopnya yang memperlihatkan seorang laki-laki memakai setelan jas rapih berwarna hitam dengan memakai topi berwarna hitam dan masker warna hitam.

"Loe yakin itu Ali?" tanya Ricky

"Gue yakin banget, karena setelan yang Ali pakai sama dengan setelan yang dia pakai ke kantornya pada hari itu dan juga dia pakai mobil yang sama." jawab Davin menunjuk layar laptopnya yang menampakkan dua foto laki-laki yang keluar dari mobil yang sama, hanya saja berbeda tempat.

"Loe tau siapa yang ada di apartemen itu dan dimana dia sekarang?" tanya kaia

"Kalo loe mau tau dia dimana sekarang, mendingan loe hubungin Robert aja deh gue yakin dia udah nemuin Ali sekarang!" suruh Davin dan langsung dijalankan oleh Gio. "Gue juga lagi nyari tau Ali sama siapa di apartemen itu" sambung Davin membuat yang lain mengangguk dan kembali ke tempat masing-masing.

"Robert bilang dia belum nemuin Ali." ucap Gio dengan panggilan yang masih tersambung dengan Robert.

"Suruh Robert ke Apartemen *** lantai tertinggi di gedung apartemen itu" suruh Davin dan diangguki oleh Gio. "Oh yah satu lagi suruh Robert bawa Ali dan orang yang bareng sama dia di apartemen itu" sambung Davin

"Vin, loe tau siapa yang bareng sama Ali disana?" tanya Ricky

"Gue tau, bahkan gue kenal dia siapa. Kalian juga pasti kenal dia itu siapa" ucap Davin dengan wajah datarnya dan muka menahan amarahnya. Semua yang ada disana tau jika Davin seorang yang ramah itu menampakkan wajah datarnya bisa dipastikan jika itu pasti masalah yang sangat serius. Tapi mereka semua lebih milih diam daripada Davin mengamuk.

"Akkkhhhh....JENNIEE...JEN..." Teriakan Prilly membuat semua manusia yang berada di ruangan itu panik dan berlari mendekati Prilly.

"OH MY GOOD PRILLLYYYY" ucap semuanya melihat brangkar Prilly dipenuhi cairan berwarna merah yang bisa dipastikan itu adalah darah. Tanpa pikir panjang Kaia langsung berlari ke arah tombol dekat ranjang Prilly dan menekannya berkali-kali.

MY HUSBAND IS MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang