BAB 11

6.1K 330 85
                                    

Saat masuk kedalam, Ali terkejut melihat semua orang menatapnya dengan tatapan kecewa, sakit hati, amarah dan benci. Tapi yang membuat hati Ali seakan diremas oleh ribuan tangan adalah melihat Prilly yang bercucuran air mata dan menatapnya dengan tatapan kecewa, sakit, dan juga bencinya.

"Pril..." sebelum meneruskan perkataannya Prilly sudah memotong

"Kamu sekarang cuma nyebutin nama aku aja? Tanpa embel-embel lain yang biasanya kamu katakan padaku?" tanya Prilly dengan tersenyum miring. Semua orang terperangah melihat senyum itu, senyum belum pernah mereka lihat bahkan Ali sendiri terperangah melihat itu, istrinya yang dia tau wanita baik, lembut, dan memiliki senyum tulus kini...

"Aku bisa jelasin semuanya Prilly" ucap Ali

"Prilly?" ucap Prilly dengan senyum miringnya dan tak lama Prilly pun tertawa pedih lebih tepatnya menertawai nasibnya.Semua orang yang melihat itu kaget dengan reaksi Prilly.

"Hahaha...hahh...hahh...Ternyata bener yah yang kamu ucapin dua tahun lalu kalo aku ini cuma pelarian dan budak kamu aja. Ternyata semua kata-kata cinta dan kata-kata manis yang kamu ucapkan itu semuanya bullshit tau enggak. Dan bodohnya... Hahaha... Hahaha... Bodohnya aku malah percaya aja sama semua ucapan kamu... Hahaha....hahaha... Lucu juga yah hidupku" ucap Prilly seraya tertawa. Membuat semua orang yang melihat itu merasakan sakit dan pedihnya hati Prilly.

"Prilly aku bisa jelasih semuanya kalau..."

"Kalau Ali itu pacaran denganku, dan kamu hanya pelarian semata saja" sambung Agatha yang entah datang darimana.

"Ooohhh jadi ini yang namanya Agatha. Cantik juga. Gimana semuanya dia cantik yah?" ucap Prilly diakhiri dengan pertanyaan bodoh yang sarat akan kesakitan.

"Baguslah Ali sudah menemukan pacarnya, dia sudah menemukan orang dia cintai. Dan orang itu cantik juga dan pantas bersanding dengan seorang pengusaha kaya dan terkenal seperti mu. Bukan dengan diriku yang hanya pelarian, dan pemuas nafsu mu saja dan juga aku tidak secantik pacarmu itu" ucap Prilly lagi dengan wajah tersenyum yang semua orang tau jika senyum itu hanya senyum palsu untuk menutupi kesedihan dan kesakitannya.
"Jadi, karena sekarang Ali sudah menemukan wanita yang dia cintai, sudah saatnya aku yang hanya pelarian ini pergi dari hidup kalian" ucap Prilly seraya berdiri dan yang membuat semua orang kaget adalah Prilly yang sudah tidak memakai baju pasien dan melepas infusnya.

"Prilly sayang kamu mau kemana?"tanya Bella saat melihat menantunya akan pergi.
"Maaf mom uhmm maksudku Nyonya Alexander saya harus pergi. Dan satu lagi jangan ada yang menahanku, karena ini sudah keputusanku dan lagi pula apa yang kalian harapkan dari aku, seorang wanita yang hanya dianggap pelarian dan lagi pula jika semua orang tau aku ini hanya pelarian saja, kalian semua termasuk aku hanya akan dicap buruk oleh semua orang. Bukankah kalian sangat menjaga nama baik kalian terutama DIA" ucap Prilly panjang lebar dan diakhiri dengan menunjuk Ali dengan tatapan bencinya.

"Kamu enggak boleh pergi. Aku enggak akan biarin kamu pergi. Ingat aku ini masih suami kamu!!!!" ucap Ali geram melihat Prilly akan meninggalkannya.

"LALU AKU HARUS APA HAAHHH???!!! APA AKU HARUS BERTAHAN LALU MELIHAT MU SELALU BERSAMA DIA. SEDANGKAN AKU HARUS DIAM SAJA TERSAKITI LAGI. BEGITU??!! Maaf aku bukan Prilly yang dulu lagi yang akan diam jika dia tersakiti, yang akan diam melihat pria yang dicintainya membohonginya, diam saja melihat orang yang dicintainya membunuh banyak orang, dan yang akan diam saja saat suaminya melakukan pekerjaan haramnya. Aku buka Prilly itu lagi. Sekarang Prilly yang dulu udah mati, yang ada sekarang adalah Prilly yang pembangkang, dingin, dan juga cuek." ucap Prilly berapi-api dengan menunjuk Ali dan membuat Ali kaget mendengar Prilly mengetahui semua rahasinya.

"Aku pamit. Aku harap kalian tidak meninggalkan kewajiban kalian sebagai muslim dan juga aku berharap kalian tidak membongkar rahasiaku" ucap Prilly dingin dengan wajah datarnya lalu berlalu pergi. Saat melewati Agatha, Prilly tersenyum jahat membuat Agatha bergidik takut.

Saat mereka sadar jika Prilly pergi. Mereka semua langsung mengejar Prilly, tapi mereka terlambat Prilly sudah masuk kedalam lift sebelum lift tertutup mereka melihat Prilly tersenyum sinis ke arah mereka lebih tepatnya kepada Ali. Membuat mereka semua bergidik takut dan juga sedih melihat Prilly yang tiba-tiba saja.

"Halangi Prilly. Jangan biarkan dia pergi" ucap Ali menelpon pengawalnya yang berada di lantai bawah.

Saat sampai di lantai pertama, Prilly melihat beberapa pengawal Ali menodongkan Pistol kepadanya, tapi Prilly tidak takut lagi dia malah mengambil sesuatu dibalik hijab lebarnya. Dan ternyata benda yang dia ambil adalah dua buah Pistol, dia langsung menodongkan pistolnya ke arah mereka semua dengan senyum sinisnya.

"Kalian punya dua pilihan. Birkan aku pergi atau ucapkan selama tinggal pada dunia ini. Dan aku sarankan pilihan kedua" ucap Prilly memberikan penawaran tetap dengan pistol dan senyum sinisnya. Karena jengah mereka masih menodongkan pistol ke arahnya Prilly pun....

DORR

Tembakan ke arah atas yang Prilly lakukan membuat para pengawal itu mundur dan memberikan Prilly jalan, karena mereka melihat banyak orang yang mendekati mereka untuk melihat apa yang terjadi. Prilly tersenyum senang melihatnya, dia berjalan santai membelah kerumunan itu. Mereka tidak tau jika wanita berhijab yang baru saja lewat itu adalah orang yang baru saja menembakkan pelurunya.

~~~~~~~~~~

Lama berjalan membuat Prilly lelah dan akhirnya dia duduk di pinggir jalan. Jalanan semakin sepi, karena memang sudah tengah malam. Dan juga Prilly masih sangat lemah, karena baru saja dia mengalami pendarahan tapi sudah harus berjalan sejauh ini. Tak lama pandangannya mengabur dan Prilly jatuh pingsan di trotar jalan.

Tak lama ada sebuah mobil yang berhenti di hadapan tubuh Prilly. Tak lama turun seorang wanita dan pria parubaya. Wanita parubaya itu langsung saja menghampiri tubuh Prilly.

"Ya Allah kasian sekali dia"
"Arthur masukkan dia ke mobil kita ke rumah sakit"

Tak lama mobil yang membawa Prilly pun berhenti di sebuah rumah sakit tentu saja itu bukan rumah sakit milik Ali karena orang yang menolong Prilly adalah musuh dari Ali.

"Bagaimana keadaan putri ku?" tanya wanita paruh baya itu.

"Putri anda...

*****************************************

Maaf ya kalo part ini pendek. Karena ini bonus aja karena aku updatenya double bukan double lagi sib tapi triple 😂😅

Kritik dan saran kalian yah

MY HUSBAND IS MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang