***
"Jangan melarangku untuk kecewa padamu."
***Ruangan besar yang terletak di lantai 17 ini terlihat sangat tenang. Sangat berbeda dengan keadaan di luar ruangan tersebut. Kondisi ruangan tersebut juga sangat nyaman, hanya ada meja dan kursi kebesaran pemiliknya, sofa kulit berwarna cokelat untuk menerima tamu, dan rak besar untuk menaruh buku-buku dan dokumen-dokumen penting.
Dan jangan lupakan sesosok pria yang sedang berada di dalam ruangan tersebut yang sedang asik dengan laptop di hadapannya yang saat ini sedang sibuk menyelesaikan pekerjaan menumpuk. Dia sangat butuh ketenangan saat ini untuk fokus pada pekerjaan yang menyita begitu banyak waktunya.
Tapi suara ketukan pintu besar itu seakan mengacaukan ketenangannya. Tidak peduli dengan ketukan pintu itu sang pemilik ruangan tersebut hanya mengucapkan kata masuk tanpa menoleh sedikitpun ke arah pintu.
Lalu masuklah seorang pria dengan tubuh tegapnya sambil menatapnya dengan sendu.
"Aku ingin meminta bantuanmu."
Mendengar suara bass yang keluar dari mulut seseorang membuat sang pemilik ruangan menghentikan aktivitasnya kemudian menatap pria yang kini berada di hadapannya.
Terkejut. Mungkin adalah kata yang sangat cocok untuk menjabarkan ekspresi dari pemilik ruangan ini. Dia menatap lekat sosok pria yang sangat dia kenal. Walaupun wajah tampannya mampu memikat seseorang dan penampilannya yang sangat rapih, tapi sangat terlihat dari matanya bahwa pria ini menyimpan banyak sekali masalah dan luka. Mungkin kalimat bahwa, "mata tidak pernah berbohong" dapat dirasakan oleh sang pemilik ruangan tersebut.
"Maaf aku terlalu fokus oleh pekerjaanku jadi aku tidak tahu siapa yang masuk." Ucap sang pemilik ruangan itu.
Pria di hadapannya ini hanya memasang raut wajah sedihnya tanpa berniat untuk menjawab perkataan yang dilontarkan untuknya.
"Bisakah kau membantuku?"
***
Hari ini adalah hari di mana semua orang yang ada di dalam ruangan putih itu merasa bahagia. Karena hari ini Yoona sudah diperbolehkan pulang oleh Dokter, dan tentu saja itu membuat orang-orang terdekatnya merasa senang.
Ada Jessica, Tiffany, Tuan dan Nyonya Im serta Donghae yang sedang bercanda gurau di kamar Yoona.
"Kau sudah merasa lebih baik?"
Yoona tersenyum dan mengangguk menjawab pertanyaan Donghae.
"Banyak-banyaklah istirahat dan diam di rumah. Jangan berkeliaran keluar hanya untuk berburu tas dan baju. Sekalipun ketiga Eonni mu itu yang mengajak, tetap jangan. Kau mengerti??"
Donghae memberi nasihat untuk Yoona tapi malah dibalas pukulan kencang dibahunya.
"Yaakk!! Apa maksudmu jangan berkeliaran keluar hanya untuk berburu tas dan baju?!" Hardik Jessica. Donghae hanya meringis sebal karena mendapat pukulan keras oleh kekasihnya.
Saat Jessica ingin kembali memukul pria itu, Tiba-tiba saja pintu kamar terbuka dan muncullah Taeyeon yang sedang menggendong Nana.

KAMU SEDANG MEMBACA
BECAUSE
Fanfiction[ COMPLETED]✓ Sepasang kekasih yang telah menjalin hubungan lebih dari 2 tahun harus terpaksa berpisah karena beberapa alasan yang membuat mereka harus mendapatkan luka yang begitu banyak. Kisah ini menyuguhkan takdir cinta yang menyakitkan, tapi me...