1.ALONE

22 6 2
                                    

Dear dairy
Kehidupan ini hanyalah sandiwara semata, gue gak bakal pernah tau kapan tuhan membawa gue ke rumahnya.....
Sepi sepi dan sepi, itu lah yang gue rasakan. Ada kalanya manusia akan menyerah menjalani hidup karena menyiksa jiwa dan raga dengan cara bunuh diri.
Malam hari gue mendengar isak tangis yang sangat menyedihkan, karena penasaran gue mengendap endap untuk melihat apa yang terjadi .....
Gue terlambat , dan peristiwa itu berjalan dengan cepat.melihat kakak yang gue cintai telah terbujur kaku dengan posisi menggantung , ya kakak gue gantung diri ........
Gue nggak percaya dengan apa yang gue lihat. Kakak orang yang satu satu nya peduli dengan ku telah pergi dengan mengenaskan.
Gue melihat secarik kertas di kamar kakak yang berisi curahan hatinya dan permintaan maafnya untuk gue ...
Gue menangis meraung raung tapi gue sadar dia gak akan pernah kembali.
                                15 agustus 2018

Atala vanessa .B
Gadis yang mempunyai sejuta pesona tetapi kehidupan miris yang ia jalani.
Mempunyai iris mata biru keungguan , rambut hitam ada aksen warna merah jika terkena sinar matahari, memakai kacamata besar sehingga menutupi keindahan matanya, body goals .
Kehidupan atala sangat sangatlah sengsara ditambah kepergian kakak nya , kakak nya hanya meninggalkan surat yang berisi

Flashback on
Atala melihat surat yang tergeletak di kamar mendiang kakak nya. Karena penasaran atala membuka surat tersebut

"Dia bukan orang yang kamu anggap sebagai ibumu.
Maaf kakak harus pergi ,karena titik kesabaran kakak dalam menjalani hidup sudah di ujung tanduk . Maaf atala kakak gak bisa bikin kamu bahagia , aku bukan lah kakak kandung mu dan dia bukanlah orang yang memperjuangkan mu lahir ke dunia ini. Kakak harus pergi karena kakak hamil di luar nikah dan pacar kakak tidak mau bertanggung jawab....
Maaf maaf maaf seribu maaf untuk mu atala, semoga kamu mendapatkan apa yang menjadi hak mu
Flashback off

Atala menjalani hari hari dengan kesengsaraan , guru guru pun hampir memecat atala karena di tuduh membuli flona anak kepala sekolah . Ekspektasi dan realita sangat lah berbeda , justru atala lah yang menjadi korban bulian flona.

ATALA POV
Pagi ini gue kembali ke sekolah setelah kejadian meninggal nya kakak gue. Gue sedih , kenapa? Karena gue di tuduh mom gak becus jagain kakak, gue di maki maki bahkan gue dipukul, di jambak, di ludahi oleh ibu gue sendiri . Sesak itu lah yang gue rasakan, ibu  yang gue sangat cintai meludahi gue karena tuduhan gak bermutu samasekali .
Gak kerasa karena melamun gue udah sampai di kelas XI IPS 2, kenapa gue mau milih jurusan IPS ? Karena gue ingin menegakkan keadilan dan melihat orang yang menjadi korban mendapat kan keadilan yang semestinya mereka dapatkan.
Gue mendaratkan bokong ke bangku yang selalu gue tempati sendiri di pojok ruangan .
Gue membaca novel stay with me bergenre sad.
Brakkkkk
Gue terlonjat kaget karena Flona menggebrak meja ku.

"Siniin pr lu , gue belum siap"
Kata flona sambil berkacak pinggang.
Gue hanya menurut dengan memberinya pr matematika yang gue kerjakan sampai jan 01.00 malam
"Nanti Flona balikkin ya soalnya atala udah capek mengerjakannya "
Atala menyodorkan bukunya kepada flona.
"Iya iya doain aja supaya balik sama lo"
Flona melenggang pergi meninggalkan atala yang masih berkutat dengan novelnya.
Kringggggggggg
Bel berbunyi menandakan para siswa harus masuk ke kelas mereka masing masing .
Atala mencari cari flona untuk meminta bukunya kembali , tetapi yang ia dapatkan hanya buku yang sudah tidak berbentuk , buku atala koyak bahkan sebagian besar tidak lengkap lagi.
Saat siswa siswi XI IPS 2 mendengar langkah kaki , semua senyap tidak ada lagi yang berisik seperti tadi kecuali atala yang terisak di pojok ruangan.

"Selamat pagi semua "
Salam ibu anggun selaku guru matematika dan ibunya flona.
"Pagi bu"
Jawab semua murid XI IPS 2
"Sekarang kalian kumpulkan semua pr yang ibu berikan".
Semua berbondong bondong untuk mengumpulkan pr mereka yang mereka salin dari buku atala. Atala lah yang terakhir mengumpulkan bukunya yang sudah tidak layak.
Ibu anggun berkacak pinggang menatap buku atala.
" hanya murid tolol yang mengumpulkan buku yang seperti ini"
Ibu anggun menunjukkan buku atala yang sudah hancur, lalu ia berjalan ke arang tempat  sampah lalu membuangnya.
"Atala kamu keluar dari kelas  ,jangan pernah masuk kembali di waktu saya yang mengajar di kelas ini!!!!"
Gue hanya menundukkan kepalaku dalam dalam dan berlalu ke luar.
Gue duduk di depan kelas sambil menangis senggugukan.
"Kringgg "  Bel istirahat telah berbunyi . Tiba tiba ibu anggun berjalan ke arahku , lalu berucap
" kamu bisa kembali masuk ke kelas saya. Bersyukurlah karena Flona membantumu untuk kembali masuk ke kelas saya "
Lalu ibu anggun melenggang pergi meninggalkan gue yang mematung.
"Apa maksud Flona? "
Batinku bertanya.
Gue berlari untuk mencari flona, akhirnya gue bertanya kepada siswa
" Kakak ada melihat Flona"
Ucapku lembut. Tetapi ia malah memperlihatkan tatapan tidak suka pada gue . Gue harus sabarrrr.
"Emang lo siapa nya Flona, noh Flona lagi di ruangan ketua osis"
Seraya pergi meninggal kan ku.
Gue berjalan ke arah ruangan ketua osis tetapi gue gak berani ngetuk pintu, dan jadilah gue nunggu flona sampai keluar .
"Heh cupu lo ngapain di sini , ini bukan daerah orang cupu"
Kata kata pedas Flona hanya ku anggap angin lalu.
" maksud flona apa, kenapa flona bantuin atala agar kembali masuk ke kelas ibu anggun?"
Gue meremas remas jari karena gugup dan takut.
" karena kalo lo keluar dari kelas mamah gue. Itu artinya gue gak punya orang yang ngerjain pr gue lagi dan gue mau menarik simpati mamah"
Aku hanya tersenyum miris mendengar apa kata kata dari bibir Flona.
"Kan mamah flona guru matematika , kenapa gak  minta di ajari sama mamahnya flona?
Kerena perkataan atala , flona murka. Rambut gue di tarik flona dengan kasar dan berjalan ke lorong kelas yang sangat sepi . Di situ gue di jambak , dipukul, di siram air toilet ,tepung,telur busuk,di tampar dan lain lain.
Gue hanya melihat mereka dengan tatapan sendu , salah satu teman flona menarik rambut gue, lalu mereka mengambil kacamata yang gue pakai dan menginjaknya sehingga hancur berkeping keping. Mereka pergi meninggal kan gue yang sedang termenung, sudah cukup ia lelah menangis. Gue berjalan gontai ke arah kamar mandi dan membasuh muka dan baju, walaupun gue tau bahwa bau nya gak akan hilang. Gue meringis saat memegang pipi yang memerah dan mulai membiru .
Gue kembali ke kelas ,tidak ada yang peduli dengan gue.
KEHIDUPAN

MoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang