3.Atala vanessa B.

40 3 1
                                    

Author POV

Atala berjalan ke lorong kelas XI ia hanya diam,diam yang menyakitkan.
"Huftttt"
Atala mendengus lelah
"Kapan penderitaan ini berakhir, gue lelah tapi gue gak manusia bodoh yang mengambil jalan pintas. Kakak aku merindukanmu ,ibu kapan kau menganggap ku ada, ayah kapan kembali ke aku, aku ingin punya teman yang mengerti keadaan ku. Akankah gue akan bertahan dari sandiwara kehidupan ini? "
Batin Atala.
Jika semakin di pikirkan ,maka masalah ini semakin rumit.

"Hai Atala"
Sapa seorang cowok berperawakan tinggi,manis,rahang tegas,mata biru yang jernih.
"Kamu siapa ?"
Tanya Atala penasaran dan ia mundur tiga langkah dari cowok tersebut.
"Aku Sam, ketua osis di sini"
Sam tersenyum manis kepada Atala, Atala hanya dapat membalas senyuman kikuk dan mengangguk singkat
"Oh hai sam , Atala duluan yah soalnya Atala udah telat pulang . Bai Sam"
Atala berlari menjauhi sam dengan perasaan takut, karena seumur- umur dia sekolah. Atala tidak pernah di sapa oleh orang.
Melihat kejadian itu, Sam tersenyum miring melihat Atala yang semakin menjauh. Sam berjalan ke arah
Parkiran dan pergi meninggalkan lingkungan sekolah nya menggunakan motor ninja merah miliknya.

Atala merasa aneh, mengapa Sam mengenalnya? Sedangkan satu orang pun tidak pernah mengganggap nya ada.

Malam pun tiba, seperti biasa atala duduk di balkon rumahnya dan bercerita kepada bulan tentang keluh kesahnya selama bersekolah seharian ini.

" bulan aku lelah, sungguh sangat lelah. Andai kau tau bagaimana perasaan ku saat ini andai kau tau bagaimana posisiku saat ini andai kau tau bagaimana aku merasa di tindas ,di buli, di pukul, di tampar. Aku lelah bulan hiksss"
Atala bersedih, ia tidak tau bagaimana lagi saat ini.

"Bulan hati ku hancur"
Atala menenggelamkan kepalanya ke tangannya. Atala menangis senggugukan, Atala melamun jalan apakah yang ia harus tempuh lagi untuk menjalani kejamnya sandiwara dunia ini.

Pagi menjelang. Atala masih bergelung di dalam selimutnya.

"Astaga gue telat!. Gawat nih bakal kena masalah lagi "

Atala lari terbirit birit menuju kamar mandi. Tak butuh waktu lama Atala sudah siap pergi ke sekolah. Atala menunggu bis lamaaaaaa sekali , hingga ada satu bis yang lewat dan hanya satu kursi yang kosong, tepat di sebelah cowok berseragam SMA sama seperti Atala.Atala berjalan ke arah kursi tersebut dan duduk, Atala hanya diam sambil membaca buku sejarah yang akan di ujian kan nanti.
Merasa ada yang duduk di sebelahnya, cowok itu menoleh ke samping
"Hai bidadari Atala"
Ucap sam sambil melemparkan senyum manis kepada atala

"Hai sam"
Balas atala kikuk

"Hmmm kamu kesiangan bangun ya?"
Tanya sam penasaran

"Ya"

"Ooooh"
Ucap sam.

"Nih orang bego atau tolol sih , udah tau telat malah nanya lagi"
Batin Atala.

Bis yang mereka tumpangi sudah sampai di depan sekolah. Mereka berjalan ke arah gerbang, tiba tiba Sam mencekal tangan Atala, ayala hanya menyirit bingung mengapa Sam mencekal tangannya.

"Mendingan lo ke ruangan gue aja , gue takut kalo lo bakal di usir dan gue takut lo bakal kenapa masala-"

"Udah sam atala gak papa , atala udah biasa kok kena marah"
Ucapan sam terpotong karena ucapan Atala.

Sam hanya mengangguk angguk kan kepalanya

"Kalo lo di usir gue saranin supaya lo datang ke ruangan gue. Lo pasti tau kalo lo pulang jam segini lo bakal kena masalah yang lebih besar"

Atala hanya mengangguk dan pergi dari hadapan sam.

Sesampainya Atala di depan kelas nya ,Atala langsung di usir oleh guru yang masuk di kelas Atala.

"Kali ini ibu tidak memberi kamu masuk ke kelas ibu ,kamu tahu kan peraturan di kelas saya. Lebih baik kamu pergi dari sini, kamu merusak suasana khidmat di kelas saya"
Atala mengangguk dan pergi dari depan kelasnya , Atala berjalan ke arah ruangan osis seperti yang di sarankan Sam kepada Atala.

"Tok tok tok....."

"Masuk"
Sahut seseorang yang berada di ruangan tersebut.

"Hai lagi Atala"
Ucap sam sambil memberikan senyumannya yang termanis.
Namun atala mengacuhkannya ia melamun .

"Udah lo gak usah pikirin"

"Atala takut sam"
atala melipat tangannya dan menenggelamkan kepalanya ke dalam lipatan tanganya.

"Gue udah biasa kok terlambat sekolah"
Sam berucap santai, seolah olah tidak memiliki beban di hidup nya.

"Tapi kan atala gak pernah terlambat".
Sam berjalan ke arah atala dan mendekapnya erat, cukup lama mereka tetap berada di posisi tersebut.

"Sam se-sesak"

"Waduh maaf maaf gue gak sengaja ,gue cuman mau nenangin lo kok"
Sam merasa bersalah karena memeluk atala terlalu erat.

"Iya gak papa"
Atala tersenyum karena tingkah sam yang ajaib ini

"Manisnyaaa"
Batin sam

"Lo cantik kalo lagi senyum "
Karena kata kata yang meluncur dari bibir sam, tiba tiba senyum manis atala sudah lenyap di gantikan oleh wajahnya yang datar.

"Yahhh kok gak senyum lagi sih , padahal kan gue mau lihat bidadari yang tersenyum bukan bidadari bermuka datar"
Sam mengerucutkan bibirnya seperti anak anak kecil yang ngambek. Atala berusaha mati matian agar tidak tertawa terbahak bahak karena menurutnya sam sangatlah lucu seperti ini.

" aaaaa gue lihat bidadari yang lagi merona. Ini pemandangan langka nih harus  diabadikan, serasa menginjakkan kaki di surga dan melihat bidadari yang paling cantik"
Karena cerocosan sam yang tidak henti henti

"Udah ah Sam , jangan ngenggodain Atala melulu"
Atala memajukan bibir tipisnya 5 cm. Karena tingkah atala, Sam semakin gemes dan Sam mencubit pipi atala sampai memerah.

"Ahk sakit sam"
Atala mengelus elus pipinya yang memerah karena cubitan sam.

"Lo lucu banget sih , gue gak tahan supaya gak cubit lo"
Sam terkekeh karena menurutnya ekspresi atala sangat lah lucu dan gemesin.
Sam berjalan ke arah meja kerjanya dan mengerjakan tugas tugas yang di berikan kepala sekolah untuknya.

Ayala hanya dian dan sesekali ia tersenyum mengingat ingat kejadian yang membuatnya terbang kelangit ketujuh.
******************************
Hai - hai ini cerita pertama aku yang berjudul moon.

Di sini aku mau bilang jangan lupa vote and komen . Supaya aku semakin semangat untuk menulis nya.

Butuh kritik dan saran agar aku dapat mengubah kesalahan yang aku perbuat

Thanks guysss and happy reading

MoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang