4. terus berjalan

36 3 3
                                    

Hari ini hati Atala sangat lah berbunga bunga, karena perlakuan Sam kepadanya kemaren. Berbeda dengan wajahnya yang datar, ekspresi andalan Atala.

Atala duduk di kursinya , ia belajar untuk persiapan ulangan geografinya hari ini

"Brakkk"

Atala terkejut karena seseorang menggebrak mejanya , ia mendongkak dan melihat sorot mata tajam dari wajah wanita itu.

"Heh lo bitch, lo sadar diri dong, orang miskin aja centil banget. Mau gue tonjok lo Hah. Lo gak usah kecentilan sama my honey sam, dia juga bakal muak lihat wajah bitch yang kecentilan.
Lo ngapain masuk ke ruangan sam? , lo mau jual keperawanan lo cewek murahan?"
Ucapan Flona yang begitu menyakitkan terlontar dari bibir mungilnya.
Atala hanya diam dan menundukkan kepalanya.

" Heh kalo lo di ajak orang ngomong , lo jangan lihat lantai."
Flona menarik rambut Atala dan menyeretnya ke kamar mandi, atala hanya meronta ronta dan meminta maaf

"Hiksss maaf f-flona, at-atala gak kecentilan kok. Atala cuman gak mau kena masalah lebih besar kalo atala pulang sekolah pagi pagi"
Atala meringis saat pipinya terasa panas dan nyeri.

"Gak usah banyak bacot lo, Gue tau kalo lo cewek murahan yang kurang belaian. Come on guyss kita kasih dia hadiah yang sangat istimewa untuk jalang mungil"
Flona menunjukkan smirk nya dan di saat itu pula lah tepung dan air mengenai seragam Atala. Atala hanya diam , menurutnya ini pantas untuknya karena ia telah merasa bahwa ia murahan yang mendatangi sam ke ruangan osis yang tertutup.

Flona menampar atala untuk yang kedua kalinya dan pergi meninggalkan atala dengan keadaan yang mengenaskan. Baju seragam kotor , pipinya memerah karena tamparan Flona dan sudut bibir yang mengeluarkan darah segar.

Atala berjalan ke arah wastafel dan membasuh wajahnya, ia mengambil sapu tangan dan membasahinya dengan air ,lalu ia usapkan ke bajunya yang terkena tepung.

"Ini udah lumayan, walaupun masih banyak meninggalkan noda"
Atala berjalan dengan diam , atala pergi dari toilet dan berjalan ke lorongan kelasnya, ia meringis saat pipinya nyeri.

"Atala lo kenapa?"
Atala berjalan cepat setelah mendengar suara seseorang yang sangat ia kenal.
Atala berlari dan terlambat , seseorang mencekal tangannya.

" Lo kenapa atala, siapa yang buat lo gini?"
Suara sam terdengar lirih.
Atala hanya diam dan berusaha melepaskan cekalan tangan sam, namun usahanya sia sia karena tenaganya kalah oleh tenaga sam.

"ATALA JAWAB SIAPA YANG BUAT LO JADI GINI?"
Sam menaikkan oktaf suaranya karena Atala yang tak kunjung menjawabnya.

" ini semua karena kesalahan Atala sendiri , Atala udah jadi cewek murahan. Sam tolong jangan lagi peduliin atala ,anggap sam gak pernah kenal sama atala"
Suara atala bergetar ia tak sanggup lagi untuk menahan beban di hidupnya. Atala menangis tapi tanpa suara, bersedih dalam diam.

"Gue gak akan pernah ninggalin lo sama sekali . Gue gak kuat jika lo menjauh dari gue, gue akan cari tau siapa yang buat lo begini"
Sam memeluk atala dan pergi dari hadapan atala.

"Karena lo Sam yang buat gue jadi gini"
Batin atala.
_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_

Atala berjalan ke arah rumah kecilnya. Atalanta tinggal sendiri setelah meninggal nya kakak atala. Atala tidak pernah kembali ke rumah orangtuanya semenjak insiden pengusiran. Atala tidak pernah merasakan kasih sayang orang tuanya, atala juga kadang bingung kenapa ia tidak pernah bahagia.

Sore berganti malam, saat ini Atala berada di balkon kamarnya

"Hai lagi bulan, gue mau cerita ke lo bulan. Kanapa yah gue gak pernah merasakan kebahagiaan. Gue sebenarnya sih nyaman sama sam, tapi kayaknya gue gak bakal pernah bersatu dengan dia. Jika sam memang jodoh gue, tolong satukan gue dengan dia. Karena hanya dia yang membuat gue tersenyum pertama kalinya.
Gue takut kalo gue bakal jatuh cinta sama sam, gue takut jatuh terlalu dalam sampai tidak tau caranya kembali. Gue rasa cukup untuk hari ini, good night bulan.

Atala masuk ke kamarnya dan tertidur di kasurnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 18, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang