Part 9

8.3K 842 16
                                    

Abimanyu terus menerus melirik jam dipergelangan tangannya. Waktu saat ini telah menunjukkan pukul 10.40 WIB. Itu berarti ia telah meninggalkan Senja selama 3 jam 40 menit. Ia tidak tahu pasti apa yang sedang dilakukan Senja saat ini. Ingin menelepon, namun tidak enak dengan para peserta meeting yang merupakan pentolan-pentolan penanam saham besar di JagaKarsa Group ini. Ingin meninggalkan pesan? Itu artinya ia harus mengeluarkan ponsel ditengah-tengah rapat penting begini.

Karena perasaannya terus saja tidak enak, kursi empuk begini pun rasa-rasanya seperti dipenuhi duri.

Segala kegelisahan Abimanyu tidak luput dari pandangan Sabda. Ia tahu sedari ia masuk tadi pun, Abi sebenarnya sudah tidak fokus untuk mendengarkan semua poin poin penting selama meeting kali ini. Selama Abi bekerja pada perusahaan mereka, tidak pernah satu kali pun ia gagal fokus. Tetapi kali ini, Abi bahkan sampai kehilangan orientasi. Dan Sabda yakin itu semua karena adik cantiknya yang tertidur pulas di lobby sana.

Akhirnya rapat itu pun berakhir tepat pada pukul sebelas malam. Sebenarnya Sabda pun heran kenapa ayahnya suka sekali mengadakan meeting besar pada jam-jam yang tidak biasa seperti ini. Dan jawaban ayahnya adalah, dia ingin semua orang fokus setelah office hour. Jadi jam kerja habis, fikiran dan tenaga yang tercurah hari itu pun habis juga. Maka meeting pun jadi lebih fokus karena dianggap sebagai hari baru. Karena memang beliau Bossnya, Sabda hanya bisa mengikuti kemauannya saja.

"Wah ... siapa putri tidur ini Pak Abi? salah satu staff di sini atau bagaimana?"

Pak Sofyan, salah satu petinggi perusahaan, tampak takjub melihat penampakan seorang wanita cantik yang tertidur pulas di lobby kantor. Dua orang rekannya ikut menatap sosok cantik yang tetap pulas, walau suara orang yang saling berbicara cukup keras di ruangan.

"Oh dia ini adik bungsu saya, Pak. Tadi ia ikut saya ke sini." Abi cuma menjawab singkat. Ia tidak suka tubuh molek adiknya ikut dinikmati oleh beberapa laki-laki di ruangan itu.

Setelah rombongan peserta meeting mulai berjalan  ketempat parkir, barulah Abimanyu melepas jas dan dasinya. Lengan kemejanya ia gulung hingga sebatas siku. Dia memang ingin sejenak memiliki quality time berdua dengan Senja tanpa kehadiran orang lain.

Abi menatap rakus tubuh seksi Senja yang tergolek menggoda di sofa. Abi membuka jaket yang menutupi tubuh montok Senja. Jika para wanita-wanita di luar sana sibuk  berusaha agar memiliki tubuh sekurus lidi, maka Senja adalah kebalikan dari mereka semua. Tubuh Senja berlekuk dan berisi di tempat yang seharusnya. Senja memiliki dada dan bokong di atas rata-rata. Sebanyak apapun ia makan, sama sekali tidak menambah bobot tubuhnya. Hal itulah yang pasti akan diidam-idamkan oleh semua wanita.

Abi melihat jahitan baju Senja antara bahu dan lengan itu sobek cukup besar. Seperti ada yang menariknya paksa. Ia juga mendapati jas abu-abu menutupi kaki jenjang Senja. Milik siapakah jas itu?

Abi teringat kalau Sabda tadi tidak memakai jas dibalik celana abu-abunya. Sudah hampir dapat dipastikan, jas itu milik Sabda!

Pandangan Abi jatuh pada mulut Senja yang sedang sedikit terbuka karena tidur pulasnya. Pandangannya kemudian turun ke leher, dan turun lagi ke dada yang begitu remasable. Sesuatu yang ada di pusat tubuh Abi mulai menggeliat bangun. Dia sudah berpuasa enam bulan lamanya. Semenjak dia menikah dengan Mega Mentari, tidak seujung kuku pun ia pernah menyentuhnya untuk tujuan seksual. Ia hanya mencintai Senja, dan tubuhnya hanya akan bereaksi pada aroma tubuh Senja.

Seperti saat ini Abi yang sudah tidak kuat menahan nafsu mulai melumat ganas mulut Senja, mengabsen setiap gigi-giginya. Mengelus mesra lidahnya dan mulai bertukar saliva dengan panasnya. Ciuman Abi turun dan mengecupi gemas pipi dan rahang Senja. Berikutnya turun kembali dan meninggalkan jejak basah di ceruk leher harum Senja, yang merupakan spot favoritnya. Selama dua bulan pernikahan bahagia mereka, ia selalu menikmati panasnya percintaan mereka, sebelum badai yang berwujud Mega Mentari memporak-porandakan mahligai pernikahan mereka.

Abi yang semakin tidak dapat mengendalikan nafsu, akhirnya berlari ke toilet dan ber self service bersama dengan tante Lux di sana.

Tanpa dia sadari, sepasang mata tajam milik Sabda mengawasi perbuatannya dengan ekspresi jijik dari pintu yang sedikit terbuka. Sabda memang kembali lagi ke kantor. Ia ingin mendiskusikan hasil rapat tadi tanpa ada telinga lain yang ikut mendengar. Tetapi akhirnya ia malah mendapatkan kejutan luar biasa. Pertunjukan live show incest yang dilakukan oleh adik iparnya terhadap adik kandungnya. Mereka berdua memang benar-benar manusia sampah!

Setelah menyaksikan forbidden live show itu, pandangan Sabda terhadap Senja pun mulai berubah. Jikalau selama ini dia memandang Senja sebagai adik Abi yang cantik, sopan dan menggemaskan, kini telah berubah menjadi menegangkan!

Pelan-pelan Sabda merapatkan kembali pintu yang sedikit terbuka tadi. Oke, sepertinya mulai saat ini Senja sudah terbuka untuk umum. Mungkin jikalau suatu hari nanti ia penat akan pekerjaan atau stress karena hal-hal lainnya, ia akan mencoba relaksasi dengan bantuan tubuh menggoda Senja. Ia sudah tidak sabar menantikan saat itu tiba!

***

Senja baru saja ingin memesan ojek online, saat ponsel di tangannya bergetar. Nama Dayu muncul di layar ponselnya.

"Hallo, Nja. Lo masih di sekolah 'kan? Itu Papa otw ke sana ngejemput lo. Soalnya mobil VW Kodok antiknya mendadak ngadat di doorsmeer. Mau dipegang orang bengkel sana nggak dibolehin papa. Tau kan lo gimana sifatnya Papa? Mana mtar malem si papa mau reunian lagi sama temen-temen lawasnya. Niat Papa sih mau mamerin mobil antiknya. Makanya dia keukeh mau nyulik lo ke doorsmeer. Lo tolong handle tuh mobil sekalian aki-aki tua kesayangan gue ya, Nja?"

"Iya... iya... Lo tenang aja, Yu. Biasanya kalo mobil jenis VW itu ngadat penyebabnya cuman tiga sih. Satu, itu biasa karena overheat. Dua karena dinamo charge, dan yang ketiga karena saluran oli yang mampet. Bentaran doang juga udah bisa jalan lagi entu mobil. Lo tenang aja, gue jamin ntar malem bokap lo bakal bisa mamerin itu mobil antiknya dengan bangga."

Tepat saat Senja menutup pembicaraan di teleponnya, Pak Wijaya Kusuma pun tiba di gerbang sekolahnya. Kadang Senja heran, walau pun Pak Wijaya mempunyai bengkel sendiri yang sudah sangat qualifield para mekaniknya, tapi tetap saja ia lebih mempercayainya dalam menservice mobilnya.

"Kita langsung ke tempat eksekusi aja ini, Pak?"

"Lah ya iyalah. Buat jadi segagah semula ya? Sudah lama juga 'kan nggak kamu pegang-pegang dia, Nja? Kali ini kasih service yang oke punya ya Nja, biar makin strong dan tokcer penampilannya," pungkas Pak Wijaya sambil tertawa. Memang sih, terakhir kalinya ia memegang si VW itu empat bulan yang lalu kalau dia tidak salah ingat.

Tempat eksekusi yang mereka maksud adalah bengkel exclusive kepunyaan Pak Wijayakusuma yang sudah beroperasi selama hampir dua belas tahun lamanya.

"Siapppp, Pak?!" Senja memberi sikap hormat ala-ala militer yang langsung diberi elusan sayang di puncak kepalanya oleh Pak Wijayakusuma.

Benar-benar menjijikan kelakuan iparnya ini. Dia bahkan sanggup membuat seorang Wijayakesuma yang terkenal setia dan sangat menyayangi keluarganya ini, bertingkah seperti seorang bandot tua mesum karena minta diservice olehnya. Benar-benar sudah rusak parah ini iparnya. Batin Sabda sambil mengkertakkan giginya.

Notes.
Untuk pembelian PDF Original hubungi 082165503008 Admin Nana.

🎉 Kamu telah selesai membaca Senja dan Sabda ( Baca Part Lengkap Di Karyakarsa) 🎉
Senja dan Sabda ( Baca Part Lengkap Di Karyakarsa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang