Iri tanda tak mampu.
Pepatah yang bilang begitu.
Nyatanya aku masih seperti itu.Kadang iriku tidak memandang orang. Bisa orang tak dikenal bahkan orang terdekat.
Kita selalu bersaing menjadi orang yang lebih baik, yang lebih sukses. Tapi orang lain akan membenci orang yang lebih baik ataupun lebih sukses darinya.
Kenapa? Karena iri. Berpikir tidak seharusnya kemampuan orang lain diatas diri sendiri.
Egois memang.
Racun memang pikiran seperti itu.Aku tidak tau cara mengurangi iri. Karena dia, bisa membuat kita menjadi tamak, benci tanpa sebab ke orang lain.
Aku benci diriku sendiri kalau iri sudah menguasai diri.
Tapi, aku berhasil menyembunyikan sifat iriku dengan tersenyum mendukung saat orang lain mencapai keberhasilannya. Disaat itulah aku menjadi munafik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bincang dan Bercerita
RandomMari duduk bersamaku di teras rumah sambil minum es teh ditemani tahu isi atau tempe mendoan. Obrolkan semua yang kamu rasakan, aku akan mendengarkan:)