◾LBF 06 MULAI CINTA◾

9 3 0
                                    




Sabrina sedang bersiap-siap karena
hari ini Dandi akan menjemputnya, kemudian terdengar klakson motor Dandi di depan rumah lalu Sabrina turun ke bawah dan melihat ibunya sedang mengobrol dengan Dandi yang sok akrab dan terlihat pakaian Dandi lebih rapih hanya karena sekarang ia memakai dasi dan rambut yang di poles oleh minyak rambut.

Sabrina menatap Dandi kemudian ibunya sambil tersenyum.

"Mah, aku sama Dandi berangkat dulu ya." Ucap Sabrina sambil mencium punggung tangan ibunya.

"Hati-hati di jalan ya."

"Kami permisi tante, assalamualaikum."

"Walaikumsalam."

Selama di perjalanan tidak ada yang bicara tetapi Dandi asik menyanyi sendiri menghiraukan Sabrina, mumpung masih pagi Dandi mengendarai motor di bawah rata-rata, tak seperti biasanya yang selalu kebut-kebutan yang ujung-ujungnya mendapat sumpah serapah dari pengguna jalan.

Sabrina yang di biarkan seperti itu akhirnya mencubit pinggang Dandi hingga ia memekik kesakitan karena lumayan sakit cubitan dari Sabrina, dan motor pun menjadi sedikit oleng.

"Aduh kenapa di cubit sih sayang?"

"Sayang-sayang pala lu peang!"

"Ko pake lu lagi sih? Hampir aja tadi jatoh."

"Ya lagi gu- eh aku di diemin!"

"Oh jadi sekarang gak mau di diemin nih?" Tanyanya dengan nada menggoda.

"Tau amat!"

"Amat gak tau apa-apa." Dandi terkekeh.

"Yaudah buruan nanti telat lagi!"

"Pegangan, aku mau ngebut." Dandi pun menancap gas tetapi tak terlalu mengebut.

Sesampainya di parkiran sekolah, Dandi bertos high five pada kawan sekomplotannya dan sesekali Dava dan Alpian menggoda Sabrina, Sabrina merasa risih dan dia pun meminta Dandi untuk cepat-cepat ke kelas.

"Hey apa kabar Sab?"

"Gua baik Dav."

"Betah lu pacaran sama si Dandi?"

"Betah-betahin, Ndra." Sabrina dan Hendra terkekeh yang lain juga terkekeh.

"Kalo gak betah sini aja sama aa Alpian." Alpian merapihkan rambutnya.

"Gua tendang anu lu!" Dandi melirik tajam ke arah Alpian.

"Elah masih pagi udah sensitif aja lu. Eh tumben pake dasi."

"Lagi pengen aja. Si Romeo mana?"

"Dia gak masuk, sakit."

"Oh. Yuk sayang kita ke kelas." Dandi dan Sabrina pergi.

"Sombong, mesra-mesran di depan jomblo." yang lain pun tertawa. 

Di kelas Dandi sedang ada ulangan harian pelajaran bahasa Inggris dan Dandi sama sekali tidak bisa bahasa Inggris ya kecuali kalau ia sedang menggombali Sabrina pasti ia akan sangat mahir dan akan mengartikan bahasa Indonesia ke bahasa Inggris lewat google.
Dandi memanggil temannya yang ada di kanan kiri tapi tetapi tak ada satupun yang menengok membuat dirinya gondok. Dandi, Alpian, Hendra, Romeo, Dava duduknya di pisah oleh sang guru karena tahu bahwa mereka akan kerja sama untuk mencontek ke yang lainnya.

Dandi baru saja mau melempar sebuah kertas yang ia jadikan seperti bola ke Hendra tetapi sang guru melihatnya hingga Dandi diam menunduk.

"Mau apa kamu Dandi?"

Love Blossomed in February Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang