Cinta di bulan February.
Awal kisah-kasih yang rumit karena sebuah hubungan yang terancam dan dendam di masa lalu membuat Sabrina terpaksa menjauh dari Dandi dan membuat dirinya di benci oleh Dandi.
Wanita yang cantik dan manis ini di
benci oleh...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Romantis ini akan ku lakukan Untuk Sabrina:)
---
"Dandi."
Dandi menaikan sebelah alisnya, "Ya?"
Sabrina menunduk, "Maaf tadi pagi gua malah berangkat duluan."
"It's okay gapapa kok." Dandi tersenyum.
"Kamu mau ke kelas gak? Atau kamu di uks aja?"
S
abrina mendongakkan kepalanya,
"Gua ke kelas aja, lagian gua juga udah mendingan kok."
"Oh yaudah, yuk." Dandi langsung menggandeng tangan Sabrina dan Sabrina tersenyum.
Sepanjang koridor hanya ada beberapa siswa-siswi yang berlalu-lalang karena sudah masuk jam pelajaran dan di antara mereka tidak ada yang memulai pembicaraan dan bisa di bilang keadaan awkward hanya suara siulan Dandi yang terdengar. Sabrina hanya memperhatikan tangannya yang di genggam Dandi sambil tersenyum-senyum, apakah ia mulai jatuh Cinta pada Dandi? Sabrina tidak tahu, dia hanya tersenyum senang.
Dandi mengantar Sabrina sampai depan kelas karena sudah ada guru yang mengajar, jika guru tersebut baik maka Dandi akan berani masuk dan jika gurunya galak ya Dandi tidak ada niatan sama sekali untuk bertemu dengan guru itu dan yang sekarang mengajar di kelas Sabrina yaitu pak Broto yang terkenal dengan kumis tebalnya.
Dandi melihat lewat jendela kelas Sabrina lalu menatap Sabrina, "Sab, maaf ya aku cuma nganter kamu sampe depan kelas doang. Soalnya di dalem ada dugong."
"Dugong?" Alisnya terangkat satu.
Dandi terkekeh, "Maksud aku pak Broto."
Lalu Sabrina melihat isi kelas lewat jendela, "Aku kira apa."
"Aku?"
"Eh, gua kira apa maksudnya." Sabrina pun menjadi salting karena ucapannya tadi.
"Gapapa elah, ga usah malu-malu sama pacar sendiri." Dandi tertawa lepas.
"Apaan sih, gua mau masuk."
"Oke, nanti istirahat aku tunggu ya."
Sabrina tak menjawab ia memilih masuk kelas sebelum Dandi menggombal lagi. Sabrina mengucapkan salam lalu langsung duduk dan mengeluarkan buku sejarahnya dan menatap Chika yang memasang muka serius.
