Chapter 7

455 61 21
                                    

"A--apa yang ingin kau lakukan?!" Seru Woohyun yang mulai panik.

Tanpa aba-aba pria di atasnya itu langsung menahan kedua tangan Woohyun di masing-masing sisi kepalanya dan mulai menciumi area leher Woohyun membuat si pemilik menutup rapat kedua matanya. Woohyun menggenggam erat dasar sepray putih itu kemudian ia membuka matanya saat merasakan ada sesuatu yang janggal, ia meraba spray itu dan benar saja, kenapa spray itu terlihat bersih dan tidak berdebu? Padahal sudah ia tinggalkan dua tahun lamanya.

Pria itu melirik ke arah Woohyun kemudian ia mengikuti arah pandang Woohyun, ia menyeringai "Tidak usah heran begitu, aku memang sudah mempersiapkannya untuk kita berdua" bisiknya seduktif

Tentu saja Woohyun membulatkan kedua bola matanya mendengar ucapan itu, sementara pria di atasnya menegapkan punggungnya mulai melepas dasi serta membuka satu persatu kancing kemeja.

Woohyun menelan ludahnya saat kancing kemeja itu sudah sepenuhnya terbuka. Sementara pria di atasnya kembali membungkukkan tubuhnya hingga kini hidung mancung mereka berdua saling bersentuhan, Woohyun pun refleks mendorong kedua pundak pria bernama Sanggyu itu agar sedikit memberi jarak.

Woohyun tertawa hambar, "Jadi begini Tuan direktur yang terhormat...," Ucapnya sembari mengancingkan kembali kancing kemeja pria di atasnya, "Kau tau kan? Besok aku harus bangun pagi-pagi sekali, jadi aku harus pulang oke?" Lanjutnya sembari merapihkan kerah kemeja itu Ketika ia hendak bangkit dari tidurnya, Sunggyu tidak mau pergi dari atas tubuhnya sehingga membuat jarak mereka semakin dekat jika Woohyun mendudukkan dirinya, akhirnya Woohyun menyerah dan kembali berbaring.

Woohyun mengembuskan napasnya, "Apa mau mu?" Tanyanya datar

"Mau ku?" Sunggyu sudah membuka kemejanya sehingga sekarang ia bertelanjang dada. Ia mendekatkan bibirnya di telinga Woohyun, "Memperkosa mu" bisiknya kemudian menggigit kecil daun telinga itu.

Woohyun membulatkan kedua bola matanya dan sembarut merah terlihat jelas di kedua pipinya saat mendengar perkataan Sunggyu. Sunggyu menatap wajah Woohyun, ia terkekeh geli melihat ekspresi wajah pria di bawahnya itu membuatnya mendapatkan tatapan tajam dari Woohyun. Sunggyu kembali mendekatkan wajahnya ke arah wajah Woohyun, kemudian ia memiringkan kepalanya dan bibir mereka berdua bertemu.

Woohyun tidak berontak seperti sebelumnya, ia hanya menutup mata menerima perlakuan Sunggyu padanya. Sementara Sunggyu mulai melumat bibir bawah Woohyun dan kedua tangannya mulai membuka kancing kemeja biru yang Woohyun kenakan. Sunggyu mulai meraba bagian perut Woohyun ketika semua kancing kemeja biru itu sudah terbuka.

"Aku tidak bisa melanjutkan hubungan ini"

Sebuah ingatan melintas di kepala Woohyun, ia pun membuka matanya, kedua telapak tangan terkepal erat di samping tubuhnya. Ia pun langsung mendorong kuat pundak Sunggyu agar menjauh darinya, akan tetapi Sunggyu tidak menyerah dan kembali melumat bibir Woohyun. Woohyun terus berontak, ia kembali mendorong Sunggyu dan langsung melayangkan pukulan tepat mengenai sebelah pipi Sunggyu. Sunggyu pun menyeringai dan memegangi sebelah pipi bekas pukulan Woohyun tadi, sementara Woohyun sudah duduk di atas ranjang dengan napas yang terengah-engah.

Woohyun kembali mendorong tubuh Sunggyu agar menyingkir dari atas tubuhnya, kemudian ia langsung berdiri. "Kau pikir kau bisa melakukan apapun yang kau mau?" Ucap Woohyun membuat mereka menatap satu sama lain, "Seharusnya kau malu dengan dirimu sendiri" setelah mengatakan itu, Woohyun langsung melangkahkan kaki keluar dari apartemen itu.

Sunggyu membaringkan tubuhnya di atas ranjang, menatap langit-langit kamar apartemen. Ia tersenyum miring kemudian menutup mata dengan sebelah lengannya, "Tentu saja aku bisa melakukan apapun yang ku mau Woohyun." Monolog nya di iringi seringai di bibir.

oOo

Keesokan harinya, suasana kantor terlihat biasa sampai suara langkah terburu-buru menggema di sepanjang koridor. Debuman suara pintu tertutup mengagetkan seseorang yang berada di dalam ruangan, sementara si pelaku yang tidak lain adalah pegawai dengan id Nam Woohyun itu tidak perduli dan tetap memasang wajah kesalnya.

"Di mana meja kerjaku!" Seru Woohyun di depan seorang pria yang tengah duduk di kursinya.

Pria itu tersenyum manis padanya, kemudian menunjuk pada meja yang tidak jauh darinya dengan dagu. Woohyun pun lantas menengok ke arah belakang, ia membulatkan kedua bola mata saat melihat meja kerja beserta barang-barangnya sudah tertata rapih di dekat sudut ruangan itu. Woohyun memijat pelipisnya, ayolah dia sedang dalam mood buruk hari ini kenapa harus di tambah dengan meja kerja yang sudah berpindah tempat tanpa persetujuan darinya.

Woohyun menatap tajam pria yang kini sibuk dengan lembaran kertas di tangan itu, "Kau--" ucapan Woohyun terpotong karena pria itu mengangkat sebelah tangan untuk menyuruhnya diam.

"Woohyun-ssi," Ucapnya sambil menutup map berisi lembaran kertas tadi kemudian menatap Woohyun yang masih terlihat kesal, "kau harus sopan terhadap atasanmu yang tampan ini, mengerti?" Lanjutnya dengan senyuman manis yang menurut Woohyun menyebalkan itu.

Tentu saja Woohyun masih tidak terima dengan keputusan sepihak sang direktur. "Ta-tapi kau tidak--" lagi-lagi ucapannya terpotong oleh atasannya itu.

"Kembali bekerja dan jangan berisik" perintahnya mutlak membuat Woohyun tidak bisa berkata apa-apa lagi.

Dengan kesal Woohyun melangkahkan kaki menuju meja kerjanya yang tidak jauh dari meja direkturnya, ia mendudukkan dirinya di kursinya yang berhadapan dengan meja atasannya itu, ia menatap tajam pria yang kini kembali di sibukkan dengan map berisi lembaran kertas. Tentu Woohyun sangat kesal, yang benar saja? Dia harus bekerja di ruangan yang sama dengan direktur yang menyebalkan itu? Sepertinya tidak lama lagi Woohyun akan menjadi salah satu penghuni rumah sakit jiwa jika begini.

Woohyun mengembuskan napasnya, dia harus ekstra bersabar dalam menghadapi pria bernama lengkap Kim Sunggyu itu, anggap saja pria itu bukan manusia sehingga dia bisa bekerja dengan tenang.

"Sabar Woohyun" gumamnya menenangkan diri

Woohyun langsung membuka laptopnya untuk melanjutkan pekerjaan kemarin. Sementara itu Sunggyu melirik ke arahnya kemudian ia menyeringai.

"Sudah ku bilang kan, aku bisa melakukan apapun yang ku mau" gumamnya.

TBC

A Person Like Me [gyuwoo]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang