Hari ini, untuk yang kesekian kalinya aku membuka laci di ruang kerja milik Hoseok. Mengambil sebuah buku usang dengan sampul yang koyak di sana sini. Aroma apak dan aroma kesedihan lantas membuat napasku terasa sesak. Lembarannya tampak menguning dan terdapat banyak lubang-lubang kecil ketika aku membukanya perlahan.
Seperti biasa, aku berjongkok, menumpu satu lutut di lantai dengan satu lutut lain sebagai tempat untuk meletakan buku itu. Dan kini, aku telah tiba di sana; di lembar kesedihan milik suamiku. Yang pada akhirnya juga telah menjadi kesedihan milikku.
Seperti buku itu, Hoseok-ku adalah buku usang yang stagnan di lembar terakhir. Tak ada ayat sambungan atau mungkin cerita lain yang takdir tuliskan untuknya. Dia terperangkap di sana, dengan masa lalu dan cerita menyedihkan yang ia milikki.
Gadis itu.
Gadis cantik dengan mata yang secoklat pohon mahoni. Dia adalah kesedihan milik Hoseok, lembar-lembar paling mengesankan yang pernah ia baca, juga lembaran paling menyenangkan yang pernah ia tulis. Sayangnya... Hoseok lebih memilih menyimpan buku itu dan memilih hidup denganku; tanpa berniat membuang atau mungkin sedikit merelakannya lantas menatap kehadiranku.
Kini, masa lalunya telah kembali. Hari ini adalah tahun pernikahan kami yang keempat. Dan Hoseok belum juga mau pulang di senja yang kelima, senja kelabu yang pilu. Aku membuat kue, memasak makanan yang enak, juga telah membeli dua tiket untuk menonton film terbaru. Tapi, sepertinya dia masih di sana. Ah, memang dia selalu di sana. Hari ini, akan kembali menjadi hari yang sangat panjang untukku. Aku harus terbiasa.
Pertanyaannya adalah; apakah aku akan benar-benar jadi yang kedua?
.
.........
KAMU SEDANG MEMBACA
Second | Jung Hoseok
FanfictionSiapa yang kedua? "Entahlah-" Jung Hoseok. ❤Gorgeous cover by @GENIUS__LAB