Hari yang bahagia akhirnya hadir kembali ditengah keluarga Kim karena anak sulungnya akan segera melangsungkan pernikahan.
Dengan beberapa persiapan yang sudah disiapkan dari beberapa bulan yang lalu akhirnya sore ini adalah puncak acaranya. Sedangkan aku masih didalam kelas memperhatikan dosen yang sedang menyampaikan materi kuliah di jam-jam sebelum makan siang. Bukan hanya aku, bahkan taehyung-suamiku pun masih di kampus untuk menyelesaikan kuliahnya.
Untungnya eomma sudah datang ke kediaman keluarga kim terlebih dahulu, jadi sedikit mengurangi rasa tidak enakku pada keluarga suamiku.
Setelah materi terakhir disampaikan aku memilih untuk makan terlebih dahulu bersama beberapa temanku. Dengan diselingi candaan kami berjalan menuju kantin yang terletak dilantai 1 kampusku.
Betapa terkejutnya aku mendapati kim taehyung-suamiku yang mengenakan jas lengkap dengan bunga disakunya tengah berpose seperti seorang pangeran.
Aku yang melihat adegan itu dengan cepat langsung memutar langkahku menghindarinya agar dia tidak melihatku. Tak ada yang tahu apa yang akan dia lakukan. Sekali lagi aku ingatkan, dia pengganggu dalam kehidupanku.
"Jieun-aaahhh" belum sempat untuk melarikan diri, dia memanggilku dengan sangat dramatis dan berjalan menghampiriku.
Aku yang merasa malu karena kejadian ini hanya bisa menutup wajah dengan buku-buku yang aku bawa.
Sekarang dia mulai berlutut dihadapanku dengan sebuah cincin yang entah dia dapat dari mana dan punya siapa. Semua wanita yang menonton ini terlihat iri padaku dan memintaku segera memakai cincin tersebut.
Aku si istri dari pria aneh ini sama sekali tidak mengindahkan adegan ini dengan memukul-mukul pundaknya dan menariknya agar berdiri.
"Yaa cepat bangunlah" dia masih dengan posenya yang terlihat senang dengan respon mahasiswa di universitasku.
"Yaa cepat berdiri" aku memukulnya lagi, lebih keras dari yang pertama.
Dia tidak menggubrisku sama sekali dan masih dengan bangga berlutut di hadapanku. Melihat ketidak-warasan dari suamiku, aku mulai pamitan pada teman-temanku untuk pergi lebih dulu sebelum dia melakukan hal gila lainnya.
Benar saja, belum sempat berlari dia memanggil namaku lagi dengan sangat lantang "jieun-ah" aku terus berjalan tanpa perduli dia pria gila yang berstatus sebagai suamiku itu. "Will you be a mommy of my children?" Teriaknya lagi yang disambut sorak sorai mahasiswa yang menonton sejak awal. Tanpa pikit panjang aku langsung berlari menuju parkiran mencari mobil si pria gila itu karena memang aku tidak membawa mobil.
Aku duduk di pinggir mobil seraya memainkan ponselku dan melihat-lihat grup chat kelasku untuk mengetahui kejadian tadi sampai atau tidak di grup kelas.
"Aku keren kan?" Tanya pria yang kini sudah ada di hadapanku siap untuk masuk kedalam mobilnya. Enggan merespon sikap menyebalkannya itu aku memutuskan untuk masuk ke dalam mobilnya dan tidur sepanjang perjalanan.
Teringat cincin yang ia bawa tadi aku penasaran milik siapa cincin itu. Tanpa membuka mata aku kemudian memutuskan untuk bertanya pada pria gila yang sedang mengemudi di sampingku ini. "Tadi cincin siapa?" Dia tidak merespon. "Ya kim taehyung" masih tidak merespon.
Aku membuka mataku perlahan dan terkejut mendapati wajah taehyung yang kini sudah berjarak kurang 10cm dari wajahku. "Aku kira kau sedang bermimpi dan menyebut namaku" katanya sangat santai berbeda denganku yang hampir saja hilang akal untuk menjambak rambut hitam milik suamiku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married (?)| Season 1 [END]
FanfictionAku si gadis ceroboh dengan pria menyebalkan dikehidupanku. Cover by: @iu_taehyung 🙏