Ternyata Namanya Afira

518 12 1
                                    

Setelah melewati gerbang, semuanya langsung menuju taman yang berada di halaman belakang, disitu tersedia ayunan, beberapa kursi dan meja, dan ada gazebo juga. Sekarang kita sedang duduk di gazebo dan menikmati minuman yang disediakan oleh pemilik rumah. Selesai minum dan menyantap beberapa cemilan, Nurul membuka pembicaraan "oiya gengs, kenalin ini sepupu aku namanya Kak Raqil Nuffail Syabani, kalian bisa panggil Aqil, Qil, Qilut, terserah kalian, kalo aku sih manggilnya Kak Raq, soalnya dia mirip rak sepatu, hahaha" Nurul tertawa karena berhasil melecehkan namaku, aku pun menjawab "udah dibilangin jangan manggil aku begitu" sambil menjitak kepalanya. "iya maaf Kak rak, eh Kak Aqil" jawabnya cengengesan dan mengusap kepalanya yang aku jitak tadi.

Teman-teman Nurul pun mulai bersalaman denganku sambil menyebutkan namanya masing-masing, yang pertama Lisa, Eka, Dinda, Rina, Hesta, dan yang terakhir berhasil membuat aku deg-degan lagi saat aku bersalaman dengannya, tangannya halus dan saat suaranya merdu saat dia menyebutkan namanya "nama aku Afira Nuriel Alfahrezi Kak, biasanya temen-temen manggil aku Fira, salam kenal ya" aku tak mampu berkat-kata, hanya sebuah anggukan yang lagi-lagi mewakili perkataanku. Tiba-tiba Lisa mengatakan hal yang membuat aku jadi salah tingkah "Fir udahan kali salamannya, ntar naksir loh ama Kak Raqil, kalo diliat-liat Kak Raqil itu tomboy ya, ganteng juga kaya cowo, hehe" sontak aku langsung melepaskan tanganku yang tadi masih bersalaman dengan Fira sambil menjawab "hehe apaan sih biasa aja ko Lis".

Karena terlalu asik dengan kehadiranku, mereka hampir lupa apa tujuan mereka kerumah Fira, yaitu latihan dance untuk ditampilkan saat perpisahan kelas 6. Karena mereka kelas 5 dan sebagai adik kelas yang baik, mereka sepakat untuk menampilkan dance yang menggunakan lagu dari Bessara yang berjudul 'Malu Tapi Mau'. Lalu Dinda pun bersuara "eh iya kita ko ga latihan sih, kan lupa gara-gara Kak Raqil sih, hehe" lalu Nurul pun menjawab "wah iya nih Kak Raqil Trouble maker deh" dia memang sangat hobi meledekku. Mereka pun pergi menginggalkan gazebo untuk menuju ke taman dekat kolam renang itu untuk mulai latihan

Aku pun bermaksud untuk pulang saja karena aku takut mengganggu latihan mereka dan juga aku takut mamah khawatir karena aku belum pulang sejak berangkat jogging tadi pagi, tapi tiba-tiba Nurul memberikan handphonenya dan berkata "Kakak jangan pulang dulu, nanti pulangnya ama aku aja, aku mau ikut kerumah, kan kakak bisa hubungin tante Nissa pake handphone aku", sambil ia melangkah menuju teman-temannya. Akupun mengiyakan omongan Nurul sambil menerima handphonenya, dan aku langsung mencari kontak mamah untuk menghubunginnya.

Nada tunggu baru berbunyi sekali tapi langsung cepat diangkat oleh mamah "assalamu'alaikum nurul, kamu tumben nelfon tante ada apa ya?, nanti sore tante om dan anak-anak mau main kerumah kamu loh" ucap mamah, lalu aku mulai bicara "wa'alaikumsalam mah ini Raqil", dan mamah bicara dengan nada tinggi "kamu dimana sih Qil, mamah khawatir ama kamu takut kamu ilang , biasanya jam 8 udah pulang jogging tapi ini ampe mau jam 10 belum pulang juga", dan aku pun menjawab dengan nada lirih "maafin Raqil mah, tadi dijalan ketemu Nurul terus diajak kerumah temennya, masih satu komplek sama kita ko mah" wajahku pun berubah sedih, lalu Nurul yang melihat perubahanku mendekatiku dan merebut handphonenya dan bicara pada mamahku "tante jangan marahin Kak rak, ini salah Nurul tadi ngajak Kak rak kesini, maksud Nurul kan biar nanti pulangnya sekalian Nurul mau main kerumah tante, maafin Nurul ya tante" jelas Nurul panjang lebar dan mamah pun menjawab "yasudah tapi nanti langsung pulang ya, lain kali kalo mau apa-apa bilang tante ya biar tante ga khawatir, sampe-sampe tante belom masak buat Nunu dan Faiz", lalu Nurul mengiyakan ucapan mamah dan menutup telfon.

Nurul meminta maaf padaku, dan aku memaafkannya lalu menyuruhnya untuk segera latihan karena teman-temannya sudah mulai latihan. Akupun kembali duduk di gazebo sambil memperhatikan mereka latihan, tanpa sadar aku tersenyum pada Fira yang begitu semangat saat menari dan Fira menatapku sambil membalas senyumku.

Ciye mulai senyum-senyuman niyee :D

Ini Salah, Tapi Kita Saling Mencintai (True story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang