-Crying on The Rainy-
Eye for an eye, tooth for a tooth ..
(Mata untuk mata, gigi untuk gigi ..)
If you live your life by that rule ..
(Jika kau hidup dengan aturan itu ..)
everyone in this world is going to live in a lawless society.
(Semua orang di dunia ini akan hidup dalam masyarakat tanpa hukum)
If anyone do you wrong .. they do it because they're envious of you.
(Jika ada yang salah padamu .. Mereka melakukannya karena mereka iri padamu)
It's because they're jealous of everything that you have going for you .. and they are just jealous.
(Ini karena mereka iri pada segala yang kau lakukan untukmu .. dan mereka hanya cemburu)
Instead of hating people like that .. you have to be the bigger person and pity them." – Jang Hye Sung' Mother
(Daripada membenci orang seperti itu .. kau harus menjadi orang yang lebih besar dan kasihani mereka.)
– Jang Hye Sung' Mother Korean drama I Can Hear Your Voice
"Kau adalah pria tangguh. Semua yang kau bangun dalam dirimu pasti adalah anugrah. Anugrah dari dunia akhir zaman."
Pria yang membawaku itu terus berkata-kata. Padahal kepalaku hanya dipenuhi kekeruhan, untuk mencari cara melarikan diri dari tempat ini. Ruangan ini memang agak bersih, dan pria ini terus saja bicara sejak aku bangun. Tentu aku memandang kewaspadaan pada dirinya.
"Apa kau percaya tidak semuanya manusia saat ini adalah jahat?" Tanya pria itu, membisukan diriku, "Ayolah pria putih, kau bisa memberi beberapa kata agar aku bisa melakukan pendekatan."
"Apa yang kau mau?" Tanyaku kesal.
"Hanya pendekatan, pria putih," ucap pria itu.
"Kau menawanku, dan kau mengatakan pendekatan."
"Baiklah, aku akan lepas rantai di kakimu. Setelahnya kau ikut denganku, oke," ucap pria itu, melepas rantai di kakikku, "Kemarilah, dan ikut denganku. Kita jalan-jalan malam ini."
***
Satu tunku api menyala dalam pikiranku. Ada apa dengan pria ini? Dia membawaku jalan-jalan di tengah zona karantina ini. Pria dibalik kebaikannya ini bukanlah tanpa sebab. Apa dia sudah gila? Tangannya menggadengku dalam acara jalan-jalannya ini.
"Zona ini sudah runtuh. Aku sebagai pemimipin mereka mengusulkan, agar membuat zona ini kembali aman. Tidak mudah pada awalnya, tapi kini semakin meluas. Banyak penjarah lain yang kami giurkan pada mereka, membuat pertahanan kami semakin kuat. Tapi tak banyak juga dari mereka ingin mengambil alih, atau tak setuju untuk bergabung," jelas pria itu, seperti sudah akrab denganku, "porak-poranda dari sisa-sisa zona karantina kutemukan. Penuh dengan strategi, pendataan makanan, dan peralatan militer yang lengkap. Zona ini sudah dibangun kembali selama satu tahun. Dan aku bangga telah membangunnya."
Seseorang berlari ke arah kami. Nafasnya tak karuan, membuat pria di sebelahku ini segera mempertanyakan pria itu.
"Ada apa?"
"Zaka. Dia memberontak dan lari?" ucap pria itu.
"Siapa?"
"Wanita di Mall waktu itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dani Tales part 2: What Happens to This World When I'M Sleep?
Ciencia FicciónHarapan... Hanya bisa terdengar di beberapa telinga. Tangisan... Syair paling sering muncul. Teriakan... Setiap penyesalan yang didengar kami. Tak ada judul dalam hal yang disebut kemanusiaan. Itu semua direnggut, dan nyaris musnah. Tak ada hal meny...