Eins

47 4 0
                                    

Derum suara motor itu terdengar di lingkungan Reynard High School.
Siapa lagi kalo bukan suara motor O'Neil Reynard, dan biasa dipanggil El ,cucu dari pemilik sekolah ini.
Motor sport putih dengan helm hitam yang ia kenakan menambah kesan cool darinya.

"Gila makin keren aja El"

"Duduuuduu babang El calon pacarnya aku"

"Udah ganteng tajir pinter, beruntung banget hidupnya"

"Elll i love uuuu"

Begitu lah sorakan yang terdengar dari mulut siswi disana, setiap pagi menjadi tradisi bila sang pentolan sekolah ini datang.

El turun dari kuda putihnya dan berjalan melewati kerumunan siswi yang sedang membicarakannya tanpa menghiraukannya.

Dikoridor ,seorang siswi sedang bingung dan menengok kanan kiri mencari kelasnya, ia salah satu murid pindahan dan ini merupakan hari pertamanya masuk RHS.

"Ck dimana sih kelas 11 Ipa 2? Dari tadi muterin gue gak ketemu, itu kelas beneran ada apa enggak sih. " Gerutu gadis itu.

Ia berjalan tidak memperhatikan jalan dan pada akhirnya

Brukkkkkk

"Duh siapa sih ini yang nabrak gue pagi-pagi sakit kan pantaaa" Sebelum melanjutkan perkataannya ia melihat siapa yang baru saja menabraknya.
Dilihatnya dari ujung kaki hingga rambutnya.

Satu kata yang akan ia ucapkan detik ini juga, TAMPAN.

Tapi ia tidak langsung teralihkan perhatiannya dengan melihat tampang muka cowok yang barusan menabraknya, ia tidak semudah itu tertarik pada seseorang.

"Eh lo tuh ya punya mata apa enggak? Main nabrak aja, gue kan jadi jatuh, mana rok gue jadi kotor lagi, tanggung jawab , lo harus tanggung jawab, ini hari pertama gue masuk RHS dan lo yang ngerusak first day gue"

El yang melihat itu hanya memasang muka datar, memang seperti itulah dia . Ia tak menanggapi perkataan gadis itu dan tatapannya menuju nametag yang ada di baju gadis itu
Sheenaz Audrea "Nama yang cantik" batinnya . Jika dilihat tak cuma namanya ,paras gadis itu juga cantik dengan rambut pirang dan bulu mata yang lentik, namun sikapnya begitu berani, jika siswi yang lain akan menatapnya dengan memuja , ia malah berani memarahinya, benar-benar berbeda.

Tanpa babibu El langsung meninggalkannya, tidak ada satu kata pun yang terucap darinya, dan membuat Shena semakin geram.

Ia berdiri dan melempar sepatunya kearah El .

Pletaakkk

"Rasain lo, dasar cowok songong, biar apa kegitu? Biar dikata cowok cool dan gue bisa lari ngejar lo, sory ya kaki gue diciptain untuk berjalan dan berlari tapi tidak untuk ngejar lo dan gunanya sepatu yang gue pake itu buat nimpuk lo, cowok gak punya perasaan" .

Lemparan sepatu Shena benar benar mengenai kepala El, ia terdiam sejenak. Sebetulnya ia sudah geram, namun melihat siapa orangnya ia tahu sekuat apapun ia tak kan bisa ia luapkan amarahnya terhadap sosok perempuan dan itu kelemahannya, menutupinya dengan tidak menanggapinya.

Ia menghela nafasnya, benar-benar kali pertama bertemu dengan jenis perempuan semacam itu.

Ia mencoba mengingat nama gadis tadi
"SHEENA, gue belum pernah liat cewek itu disekolah ini dan apa benar dia murid baru? Lo beda, dan lo udah menganggu macan tidur disiang hari mulai detik ini juga lo gak bisa lolos dari gue" Gumamnya dan berjongkok untuk mengambil sepatu gadis itu, sebelum ia mengambilnya Shena sudah terlebih dahulu mengambilnya.

"Gue ambil, soalnya gue Shena bukan Cinderella dan gue juga gak mau lo yang  jadi pangeran buat nemuin sepatu sebelah gue, jadi yaudah gue kesel sama lo"
Ucapnya datar dan ketus meninggalkan El yang masih tercengang dengan sikap gadis itu.

O'NEILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang