El berjalan menuju arah rooftop sekolah dan Shena mengikuti dibelakangnya.
Sesampainya, El langsung duduk di tempat yang biasa ia singgahi jika ia datang kesini."Duduk" Ucap El kepada Shena.
Shena mengangguk menuruti perkataan El.
Keduanya duduk berdampingan sejenak menghirup udara dan menikmati angin yang berhembus hingga tak sadar Shena memejamkan matanya dan bersandar di bahu El.
"Plis bentar aja ya gue pinjem bahu lo" Pinta Shena.
El hanya menggumam tanda ia menyetujuinya.
Entah didalam hatinya terasa berdegub kencang, seperti dejavu yang mengingatkannya pada seseorang."Apa Shena wujud lain dari dia?" Gumamnya.
Dilihatnya gadis yang berada dibahunya yang kini sudah terlelap, begitu damai ia terpejam tak sadar tangan el menyelipkan anak rambut Shena yang sempat tertiup angin.
Dan El ikut terlelap bersamanya.
÷÷÷
Gemuruh petir terdengar hingga membangunkan keduanya, Shena yang lebih dulu terbangun dan terlonjak kaget, dilihatnya langit sudah berwarna abu-abu bak langit seakan runtuh.
Shena menutup telinganya dan kembali terisak.
Mendengar isakan itu El membuka mata dan melihat gadis disampingnya, kembali ia bertanya dalam benaknya.
"Tadi motor,sekarang hujan,apalagi setelah ini?Gue harus pastiin apa penyebabnya" Ucapnya didalam hati.Langsung El mendekap Shena agar gadis itu tidak semakin ketakutan dan membawanya menuju lantai bawah karna akan berbahaya jika mereka masih dirooftop dalam keadaan hujan seperti ini.
"Sekarang lo aman" Ujarnya kepada Shena yang berada di dekapnya.
Shena mengerjapkan matanya, benar kini ia sudah berada di koridor sekolah,dan benar-benar sepi, selama apa ia berada di rooftop sampai tidak ada lagi penghuni sekolah selain dirinya yang masih ada disini.
"Kok sepi, yang lain pada kemana emang?"
Ucapnya bingung"Lo punya jam kan? Liat coba?"
"Whatt? Jam 5? Selama itu gue tidur, kenapa lo gak bangunin gue Ellll" Ucapnya kesal
"Gimana gue mau bangunin lo, liat lo tidur tenang gitu gue gak tega bangunin lo"
Jawab El yang benar ia tidak tega jika harus membangunkan Shena yang tidur sepulas itu."Ck,yaudah tapi berarti gue bolos dong hari ini, lo juga, ntar kita dapet poin dong, aa gue gak mau, masa iya gue baru aja sekolah disini udah ngisi buku bk gue dengan catatan bolos nanti bisa dimarahin bunda" Ucap Shena dengan kaki yang masih mengehentakkan lantai.
El menyunggingkan bibirnya, kali ini benar-benar senyumnya terlihat jelas dan tidak lagi ia tutupi.
Melihat lawan bicaranya tersenyum, Shena semakin kesal,bagaimana bisa ia sedang marah malah El tersenyum, benar-benar gila.
"Ih apa sih lo gajelas, ngapain senyum-senyum ada yang lucu? Gue lagi marah bukan lagi ngelawak " Ucap Shena kesal dan mengerucutkan bibirnya.
Menggemaskan. Satu kata yang digambarkan oleh El ketika melihat Shena yang sedang marah dengan tingkah seperti itu, dan langsung saja ia mencubit kedua pipin Shena karna sudah tidak tahan saking gemasnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
O'NEIL
General FictionO'Neil Reynard Seorang keturunan keluarga Reynard yang terkenal dengan kekayaan kejayaan juga kekuatan. Namun ia hanyalah O'Neil, seorang remaja yang haus akan kebebasan ,dibalik kekayaan dan kejayaan yang ia miliki ia tidak sebahagia yang orang lai...