Drei

15 3 2
                                    

Teman macam apa jika sifatnya seposesif itu? Kecuali memang ada rasa

÷÷÷

Bel istirahat berbunyi, saatnya para murid menuju tempat tujuan yang sedari tadi mereka tunggu, iya , kantin,begitu juga Shena. Namun sebelum ia beranjak dari tempat duduknya, tangannya sudah dicekal oleh seseorang disampingnya. El.

"Tunggu" sergah El kepada Shena.

Melihat tangannya di cekal olehnya Shena langsung menepisnya.

"Apa sih lo suka banget pegang-pegang tangan gue, ah gue tau , ini emang bener ciri-ciri playboy dan hm badboy, iya lo termasuk di dua kategori itu, mending jauh-jauh deh dari gue, udah untung gue mau duduk sama lo" Ucapnya dengan kesal.

El hanya menyunggingkan senyumnya hanya seulas tak sampai terlihat oleh Shena.

"Menurut lo gue termasuk kategori cowok yang seperti lo ucapin barusan? Idont care what do you think about me , jangan jauh jauh dari gue dan sekali lagi, gak ada penolakan yang mau gue denger dari lo" Ucapnya lalu menggandeng tangan Shena menuju suatu tempat.

Hampir setiap siswa yang melihat keduanya terheran dan kaget banyak juga yang membicarakannya. Bagaimana tidak? Seorang O'Neil menggandeng seorang cewek? Mereka hampir tidak pernah melihat ataupun mendengar kedekatan El dengan seorang cewek, lalu dengan tiba-tiba kedatangan murid baru itu bisa menggemparkan satu sekolah. Dan yang paling sangat terpukul melihat kejadian itu siapa lagi kalo bukan Jessica, semua orang tau kalo dirinya sudah mengejar El dari awal kelas 1 namun selalu El tolak mulai dari cara yang halus sampai cara yang sebenarnya sudah terlampau namun Jessica tidak pernah menyerah untuk mengejar cintanya itu.

"Sialan itu murid baru, apa bagusnya dia ketimbang gue coba? Sebenernya dia siapa? Kenapa bisa langsung deket sama El? Gue gak bisa biarin ini terus terjadi, lo habis sama gue She" Ucapnya dengan geram.

Sementara itu, Shena yang tangannya masih dalam genggaman El terus saja meronta namun ia tidak kuasa untuk manariknya karna El tidak memberi celah untuk melepaskannya.

"Diem bisa engga? Gue gak lagi culik lo" Perintah El.

Sebelum Shena membalas perkataan itu seseorang sudah ada didepan keduanya.

"Lepasin!"

Mendengar suara yang familiar, El yakin itu suara rivalnya. Dengan mata elangnya ia menatap Alex dengan tatapan tajam.

"Urusin apa yang jadi urusan lo, gak usah ngurusin urusan gue, bukan begitu ketua osis teladan?" Ucapnya dengan sarkatis.

Shena yang berada disampingnya semakin bingung dengan keadaan itu, baru saja ia pindah ke sekolah ini, sudah ada kejadian seperti ini.

"Ck, lo gak berubah emang, apa lo gak mikir,lo main seret anak orang semau lo, gak mikir kalo Shena kesakitan gara-gara lo" Decak Alex.

Kemudian El melirik gadis yang ia pegang sedari tadi tangannya dan kini ia terdiam melihat setiap inci dari mulai mata hingga bibir nya.

"Hm benar-benar mirip" gumamnya didalam hati.
Lalu ia melepaskan genggaman itu dan kini Shena merasa lega dan bebas.

"Huaaaakhirnyaa" Shena bersorak lega.

El mendengus kesal, benar-benar Alex selalu mencari masalah dengannya.
"Kali ini lo bebas enggak tau kalo nanti" Ucapnya kepada Shena lalu melenggang pergi dan menyenggol bahu Alex dengan keras.

"Itu cowok kenapa sih? Baru kenal aja begitu banget, keliatannya aja most wanted tapi gue gak sedikitpun tertarik sama dia , udah pemaksa,arrogant lagi " Ujar Shena kesal.

O'NEILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang