Yi

335 34 0
                                    

Papan kayu berwarna biru muda kali ini menjadi penghalangnya, dia Xion. Beberapa menit yang lalu Xion tengah bergulat dengan akal pikirannya untuk menemui sang adik. Dan sekarang, setelah pikiran pintu ini menjadi penghalangnya 'lagi?'

Jangan berpikir aneh, pintu itu tidak memiliki sihir apa lagi mantra ajaib yang biasanya terdepat teka-teki untuk membukanya. Atau jika tidak, sihir aneh akan menarikmu kedalamnya. Atau satu lagi, sebuah pengait besi tergantung disisi gagangnya dan saat kau memegangnya listrik dengan kekuatan melebihi ekpestasi akan langsung menyambar tubuhmu.

Ah dan jangan lupakan rambutmu yang akan berdiri nanti.

Bukan, bukan semua itu. Xion hanya terlalu tidak peduli. Ia tak peduli dengan banyak hal termasuk... adiknya?

Bukan tidak peduli, dia hanya malu untuk mengakuinya. " Huft... "

" Patir, di panggil Bunda buat benerin wc yang rusak!"

Oh apa yang terjadi! Xion seharusnya memanggil si pemilik kamar. Ia tak mendengar suara Papanya menjawab. Dengan langkah yang sedikit goyah, ia memberanikan diri untuk mendekat ke pintu.

" Wc? "

" Patir! "

Xion melongo, memandang wajah papanya yang tiba-tiba keluar dari balik pintu.

Mulanya Papa Xion mengerutkan dahi bingung, merasa jika tugas barunya sebagai 'tukang Wc' sedikit aneh. Namun selanjutnya yang ia lakukan tersenyum menakutkan hingga membuat mata si sulung menutup cepat.

" Ah... Papa mengerti, Papa akan bersenang-senang dengan Wc baru Papa! "

Sebelum benar-benar keluar dari kamar si bungsu, Papa Xion mengedip pelan kearahnya dan berteriak. " Darling! Toilet nomer berapa yang rusak!"

Xion menggeleng pelan melihat seorang Papanya salah satu aktivis negara yang bertingkah layaknya bocah. Ah sudahlah jangan dipikirkan.

Tunggu untuk apa Xion kemari? Hanya mengatakan itu? Bukankah itu sebuah kebohongan?

Baru saja ia ingin berbalik, suara serak dalam nan lembut membuatnya menoleh kebelakang. Ah, pintunya masih terbuka sedikit.

" Kakak?"

" Apa kakak sudah pulang? "

" Kakak! "

" Apa?" tanya Xion sekaligus menjawab. Xion membuka lebar-lebar pintu didepannya itu, memperlihatkan Adiknya yang tengah terbaring dengan selimut yang hampir menutupi tubuhnya.

" Kakak sudah pulang?" ulang lagi si adik.

" Lu liat sendirikan?!" jawab Xion sedikit membentak.

Si adik Yien, nampak terdiam. Ia bingung harus mengatakan apa! Apa lagi dengan keadaan lidahnya yang begitu sakit.

" Yien sakit kak. Temenin tidur Yien ya,"

Xion melirik sebentar kearah adiknya, lanjut dengan pandangan remeh yang begitu kentara. Ia masuk lebih dalam kekamar bernuansa aqua dan orange. Nuansa yang begitu kentara melambangkan pagi, siang dan sore yang cerah. Berbanding terbalik dengan miliknya yang begitu gelap dan penuh aksesoris blackhole

" Dari jaman bengekpun lu dah sakit, bayi"

Yien merengut kesal,lidahnya kali ini benar-benar sakit walaupun hanya untuk menjawab kakaknya saja.

" Hueeeee.... "

" Xion!!!" teriak Bunda dari bawah, ia sudah tau betul jika si bungsu menangis pasti disana ada Xion yang menjahilinya.

" Dia cerewet Bun! "

" Adeknya dijaga Xion, Bunda lagi nyiapin makan malam! "

" Males Bun!"

" Xion!!!"

" Hueee.... Kak Xion!" Yien semakin menangis, bibirnya melengkung kebawah sementara matanya sudah seperti bulan sabit yang penuh dengan derai air mata.

" Hayah! Brisik banget jadi bocah! Dah lu diem! "

Xion merangkak ke tempat tidur biru milik adiknya. Yien tersenyum senang saat tangan sang kakak berjalan meneliti setiap ujung rambut coklatnya.

" Penyakitan! Kenapa lu?"

" Buburnya panas! Hehehe, " Yien menyengir lebar, mengeluarkan lidahnya yang memerah disertai bercak putih dan sedikit bengkak.

" Lemah lu! " Xion berdecak kesal, namun berbanding terbalik dengan salah satu tangannya yang memainkan rambut apel milik sang adik. Oh ya ampun! Sejak kapan Yien menggunakan kuncir seperti itu!

" Kan ada kakak! Anpanmannya adek !" teriak Yien senang tanpa memedulikan lidahnya yang telah menjerit sakit.

" ... "

Dalam hati Xion " Nggak ngerti gue, suwer! "

🐞buzz information🐞

🐞buzz information🐞

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Bts-Anpanman

Anpanman salah satu tokoh komik dari komikus jepang Takashi Yanase

Anpanman salah satu tokoh komik dari komikus jepang Takashi Yanase

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Soda CreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang