You Are Mine 🔞 [ One Shot ]

3.9K 249 29
                                    

Tatapan tajam seseorang pria misterius terarah ke arah kedua orang pria yang tengah mendudukkan dirinya di bawah pohon dengan senyuman mengembang itu, pria misterius yang kini tengah berdiri tidak jauh dari kedua orang itu menatap mereka dengan tatapan tidak suka.

Rahang pria misterius itu mengeras, tatapan matanya semakin menajam seolah bisa membunuh seseorang dengan cara menatapnya, tangan pria itu mengepal dengan erat, senyum penuh kesinisan di layangkan kepada kedua pria yang tengah asik dengan dunianya sendiri itu.

"Aku akan memberikan kalian pelajaran nanti." Gumam pria misterius itu dengan senyuman penuh arti.

.

.

Di sebuah ruangan dengan pencahayaan yang minim, ada seorang pria yang kini tengah terikat di atas sebuah kursi dengan posisi duduk, pria itu sedikit ketakutan saat derap langkah kaki seseorang semakin lama semakin mendekat kearahnya.

Ada seseorang pria misterius berjalan di dalam kegelapan,sambil membawa sebuah balok kayu di tangannya, pria itu tersenyum mengejek pada pria yang kini tengah duduk dengan tidak berdaya itu.

"Harusnya kau tidak bermain-main dengan ku." Pria itu mengarahkan balok kayu itu tepat di wajah pria yang tidak berdaya itu, dan terkekeh sendiri dengan menyeramkan, layaknya seorang psikopat."Apa perlu aku ingatkan lagi padamu, jika di itu milikku. Ingat MILIKKU, tidak akan aku biarkan siapapun merebutnya dariku, apa lagi orang seperti mu."

Sebuah pukulan di layangkan oleh pria misterius itu pada orang yang terikat tadi, tidak memperdulikan teriakan kesakitan dan memohon yang di keluarkan orang tadi, pria misterius itu hanya menatapnya dengan sinis.

"Tangan ini, tangan yang berani-beraninya menyentuh milikku."

Pekikan kesakitan keluar dari mulut orang tadi, ketika pria misterius itu tanpa perasaan memukul tangannya, setelah itu menendang kursi itu hingga jatuh ke lantai.

"Bertahanlah disini, sampai ada orang yang menemukan mayatmu."

Setelah mengatakan hal itu, pria misterius itu melangkahkan kakinya untuk pergi meninggalkan orang tadi yang baru saja di hajatnya hingga terluka parah, dan tidak sadarkan diri itu tanpa rasa bersalah sama sekali.

_______

Sebuah lengan kekar tiba-tiba melingkari pinggang menuju perut seorang pria manis yang kini tengah menyiram tanaman di halaman belakang rumahnya, pria manis itu membalikan tubuhnya menatap ke arah pria yang tengah memeluknya itu.

"Sudah pulang P'?" Tanya pria manis itu dengan cemberut.

"Mmm, ada perkejaan penting yang harus P' lakukan, sayang." Jawab pria itu.

"Lebih penting mana pekerjaan itu atau aku?" Tanya pria manis itu dengan bersungut-sungut.

"Kau, aku hanya menyingkirkan satu tikus penghalang saja." Gumam Pria itu sambil tersenyum manis dan mengusap pipi pria manis yang berada di hadapannya saat ini.

"Tikus, siapa P'Singto?" Tanya pria manis tadi dengan penuh keingintahuan.

"Hanya seseorang yang tidak penting, Krist." Jawab Singto, seraya merangkul pinggang adik tirinya yang kini merangkap menjadi kekasihnya itu.

"Benarkah?" Tanya Krist yang di jawab anggukan kecil oleh Singto.

Krist hanya tersenyum mempercayai ucapan kekasihnya itu, Krist sedikit mendongakkan kepalanya dan mengecup bibir Singto dengan singkat, dia merindukan pria yang ada di hadapannya saat ini, daritadi malam Krist menunggu Singto untuk pulang tetapi baru lagi ini pria itu pulang, membuat Krist menjadi kesepian, semenjak kedua orang tua mereka meninggal mereka hanya tinggal berdua saja di sini, mereka berdua saling memiliki satu sama lainnya.

[8] A Collection Of One And Two Shot Peraya StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang