🎵 Because Of You - Baek Ji Young.
Ost, Hyde Jekyll Me.~*~*~*~*~
Krist mengeratkan pelukannya pada lengan Singto, ketika mereka berjalan mendekati rumah yang saat ini ada di hadapan keduanya. Akhirnya Krist dan juga Singto bisa sampai di sini, setelah menempuh perjalanan beberapa jam untuk bisa sampai ke tempat ini yang cukup sepi dan juga terpencil dari keramaian. Tetapi sepertinya cukup nyaman untuk ketenangan keduanya.
"Apakah disini?" Tanya Krist, yang tidak mau sejengkalpun tertinggal langkah Singto. Pria manis itu dengan terburu-buru mengikuti setiap langkah yang di ambil oleh kekasihnya itu, seraya menatap ke arah sekelilingnya.
"Mmm, hanya untuk sementara saja. Setelah phi menemukan tempat yang lebih bagus lagi, kita akan pindah, ini mendadak jadi kau tahulah jika sulit untuk mencari tempat tinggal. Tidak apa-apakan? Tapi phi akan mencari tempat yang lebih bagus lagi secepatnya."
Pria berparas manis itu tersenyum ke arah kekasihnya, sembari menggelengkan kepalanya perlahan, lagipula bukan tempat bagus yang Krist inginkan, akan tetapi bersama dengan Singto.
"Tidak apa-apa, ini cukup bagus." Krist menenangkan Singto, "jika misalnya tidak ada tempat lain juga tidak apa-apa, sepertinya suasana disini tenang. Aku suka."
"Benarkah?"
Tangan Singto mengusap surai hitam Krist yang sedikit berantakan tertiup oleh angin, sebab angin sedang bertiup dengan kencang saat ini, membuat pria itu membenarkan letak jaket Krist yang sedikit tidak tertata rapi.
"Iya."
Jemari Singto beralih menggenggam tangan Krist, lalu mengajak pria manis itu untuk memasuki teras rumah yang ada di hadapan mereka. Tangan Singto merogoh saku celananya dan meraih sebuah kunci, lalu membuka rumah itu.
"Phi sudah menyuruh orang untuk membersikan, dan menyiapkan makanan untuk kita."
Ekor mata Krist menelusuri tempat yang akan mereka singgahi dalam waktu cukup lama itu dengan tersenyum, ini bahkan lebih baik dari yang Krist bayangkan.
"Sudah sangat rapih di dalam sini." Krist mendudukkan dirinya di sofa, seraya terus menatap ke arah sekitarnya, masih tidak percaya jika mereka berdua nekat kabur ke tempat ini, "duduk phi."
Singto menghampiri Krist, lalu mendudukkan dirinya di samping Krist, dengan cepat Krist langsung memeluk Singto dengan erat. Seolah tidak mau Singto pergi meninggalkannya.
"Kau kenapa?" Jemari Singto mengusap rambut Krist dengan pelan, "tidak biasa kau seperti ini."
"Ini seperti mimpi, untukku. Kau lebih memilihku dan kita akan bersama, aku hanya takut tiba-tiba aku terbangun, nyatanya ini hanya mimpiku saja. Aku takut."
Krist mengatakan kekhawatiran yang ada di hatinya kepada Singto, seraya terus menatap ke pria yang ada di sampingnya, takut jika nyatanya ketika Krist mengalihkan pandangannya sedikit saja, Singto akan pergi.
"Ini nyata, sayang."
Pria manis itu menyandarkan kepalanya di bahu Singto, "Aku tahu ini nyata, tapi apa aku tidak boleh untuk merasa takut, jika kita akan berpisah nanti?"
"Aku tidak akan meninggalkanmu, jadi kau juga jangan pernah tinggalkan aku."
Tenangkan Singto, sekarang yang terpikirkan olehnya hanya satu, bagaimana dirinya dan Krist akan tetap bertahan disini, dari gangguan orang luar.
"Aku tidak akan pernah meninggalkanmu, tetapi jika suatu saat nanti kita berpisah..." Jari telunjuk Singto mendarat pada permukaan bibir Krist, mengisyaratkan agar Krist jangan melanjutkan ucapannya, tetapi Krist menggenggam tangan Singto dengan erat, "jika suatu saat nanti, kita tidak bisa bersama, meskipun itu bukan mauku ataupun maumu. Jangan pernah menangis ketika mengingatku, hiduplah yang baik tanpaku, anggap aku ini seperti kenangan indah untukmu. Aku hanya ingin kau tersenyum ketika mengingatku, begitupun sebaliknya."
![](https://img.wattpad.com/cover/148635606-288-k556017.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[8] A Collection Of One And Two Shot Peraya Story
Historia CortaHanya beberapa kumpulan one and two shot tentang Singto dan juga Krist. akhir tidak bisa di tentukan, dan juga di harap untuk tidak protes pada setiap akhir pada cerita itu karena dari awal, aku sudah memberi tahu kalian, genre apa yang akan aku bua...