Mentari pagi menyambut Floren yang baru bangun dari tidurnya. Ia melihat ke arah jam dengan malas, pukul 06:05 WIB.
Tidak terlalu buruk.
Karena biasanya Floren selalu bangun pukul 8 atau 9 jika moodnya sedang hancur. Alhasil, dia pun jarang masuk sekolah.
Setelah selasai mandi, lalu memakai seragam dan makeup tipis di wajah cantiknya, Floren menuruni tangga dan untungnya tidak ada papanya disana. Karena kalau tidak, mood Floren pasti langsung turun.
"Eh non udah bangun, sarapan dulu non. Bibi udah buatin roti selai almond kesukaan non, nih." Ujar bi Ina antusias.
"Di bekalin aja ya bi, nanti Floren makan di sekolah." Jawab Floren sambil tersenyum tulus.
Floren sudah mengganggap bi Ina seperti mama kandungnya sendiri, karena sejak kecil Bi Ina memang sudah mengasuhnya.
"Siap non, tunggu sebentar ya."
Floren menggangguk.
Tak lama bi Ina datang dengan kotak bekalnya, lalu Floren pun berpamitan dengan bi Ina.
Hari ini Mang ujang sopirnya sedang cuti karena istrinya melahirkan.
Jadi, Floren membawa mobil sendiri.Meskipun sebenarnya papanya melarang keras jika Floren membawa mobil sendiri, karena dulu Floren pernah mengalami kecelakaan saat pertama kali membawa mobil dan ia mengalami benturan di kepalanya.
Tapi Floren tidak peduli, papanya jarang ada di rumah dan ia bebas melakukan apa yang ia mau.
*****
Pukul 06:45 Floren sudah memakirkan mobilnya di area sekolah. Hari ini ia tidak telat? sebuah prestasi baru bagi Floren.
Parkiran sudah lumayan penuh, mungkin karena ini hari senin jadi mereka berangkat lebih pagi.
Hari senin sebenarnya adalah hari yang paling ia benci. Dimana pada hari itu ia harus panas-panasan di bawah terik matahari yang seakan sedang mengejeknya.
Tapi apa boleh buat, hari ini moodnya juga sedang baik, jadi ia memutuskan untuk mengikuti upacara dengan baik juga.
Floren berjalan dengan santai menuju kelasnya, sampai tiba-tiba seseorang berlari dari arah belakang dan
Bruukk.. terdengar suara buku yang berjatuhan.
"Ehh maaf, gue gak sengaja."
Floren membalikkan badan dan melihat orang yang menabraknya tadi.
Keira? Batinnya.
"Maaf ya, gue lagi buru-buru soalnya."
Floren hanya diam memperhatikan keira. Melihat lawan bicaranya hanya diam, lantas Keira bingung.
"Kalo gue gak salah, lo Floren kan?"
Floren masih diam.
"Maaf ya gue udah nabrak lo, lo gak marah kan?" Keira bertanya lagi karena Floren masih diam memperhatikannya.
"Enggak, lain kali hati-hati." Ujar Floren tersenyum kecil lalu berlalu meninggalkan Keira.
Keira memandang punggung Floren yang sudah jauh dan langsung menuju kantor guru.
*****
Di lapangan, ramai siswa-siswi yang sudah berbaris rapi. Di SMA Taruna Bakti muridnya memang sangat tertib. Meskipun ada juga yang urak-urakan.
Floren, Dita dan Nadin pun sudah berbaris rapi. Dita baris paling depan karena pemimpin upacaranya adalah cogan katanya. Hadeehh...
Saat upacara sudah di mulai, keadaan langsung hening.
KAMU SEDANG MEMBACA
FLOREN
Teen FictionFloren Anandita Raharjo, seorang bad girl cantik nan manis yang selalu bisa mendapatkan apa yang di inginkannya dan sangat berani dalam segala hal. Tapi siapa sangka? Dalam urusan cinta dan perasaan Floren sangatlah payah. Catat, sangat payah. Akank...