Please leave vote & coment :)
Sejak kembali dari ruangan bu Ana, Floren hanya diam dan tidak fokus saat guru menerangkan pelajaran.Bahkan dari istirahat sampai bel pulang berbunyi, Floren tidak mengeluarkan sepatah kata pun.
Dita dan Nadin benar-benar bingung apa yang sebenarnya terjadi pada Floren.
Setahu mereka jika Floren bersikap seperti ini, pasti karena papanya. Tapi kan tadi dia bertemu bu Ana, bukan papanya.
"Flo, tadi abis upacara lo ketemu bu Ana kan?" Tanya Dita sambil memasukkan buku ke dalam tas.
Floren mengangguk.
"Bukan ketemu papa lo?"
Floren mengerutkan dahi karena bingung dengan pertanyaan Dita.
"Lo ketemu papa lo gak tadi?"
"Dia lagi di luar negeri." Jawab Floren cuek.
"Terus?"
"Apa?" Tanya Floren kesal.
"Terus kenapa lo diem aja?"
"Gue emang diem, gak bawel keg lo." Jawab Floren datar.
Nadin langsung terbahak mendengar jawaban Floren.
"Hahaha mampus lo, Ta. Bawel banget sih keg burung Beo."
"Yee dasar receh. Gue mah bawel-bawel gini juga perhatian, ya gak Flo?"
"Terserah lo deh, gue mau pulang."
Floren langsung keluar dari kelas yang di susul oleh Nadin.Sedangkan Dita ngedumel karena di tinggal sendirian di kelas.
*****
Malam ini Floren dan kedua sahabat semprulnya sedang berkumpul di cafe sambil mengobrol macam-macam.
Dari awal datang Dita lah yang paling heboh soal memesan makanan, membahas cogan, bahkan sampai membuat pengunjung lain merasa terganggu karena suara toa nya itu.
"Lain kali gak usah ngajak si laknat satu ini ya Flo, pusing gue." Cibir Nadin.
"Gak ada yang ngajak juga." Jawab Floren datar sambil memainkan ponselnya.
"Gak ada gue gak bakal seru. Gue kan emang bawel dari dulu haha. Gak keg lo Flo, datar banget. Dan lo Nadin, receh banget tapi gak bisa ngelawak."
"Gue bukan sule." Ujar Nadin kesal.
Diantara mereka bertiga memang Dita lah yang sangat amat bawel. Meski begitu, Floren sangat bersyukur mempunyai sahabat sepertinya.
Meskipun lawakannya sangat receh dan Floren menanggapinya dengan cuek, sebenarnya Floren merasa terhibur. Dan Nadin yang menjadi penasehatnya jika Floren sedang tidak mood.
Setelah hening beberapa saat, Nadin membuka obrolan lagi.
"Eh Ta, tadi pas upacara lo ngebahas cogan yang jadi pemimpin kan?"
Dita menatap datar Nadin seolah mengikuti gaya Floren.
"Lo ngapain ngeliat gue keg gitu? Gue ngomong sama lo ya, bukan sama Floren."
Seketika Dita langsung terbahak.
"Hahaha kalo gue jadi Floren cocok kali ya? Datar-datar gemesin gitu muka gue."
KAMU SEDANG MEMBACA
FLOREN
Teen FictionFloren Anandita Raharjo, seorang bad girl cantik nan manis yang selalu bisa mendapatkan apa yang di inginkannya dan sangat berani dalam segala hal. Tapi siapa sangka? Dalam urusan cinta dan perasaan Floren sangatlah payah. Catat, sangat payah. Akank...