Five

3 1 0
                                    

UJIAN SEKOLAH

Pagi ini hari pertama ujian di tahun kedua sekolah Exa, suasananya begitu serius dan mencekam. Exa datang tidak terlalu pagi sehingga mau tak mau ia harus mengambil bangku tengah karena bangku depan telah penuh.

Tak terdengar percakapan antara tingkat I maupun II, seperti biasa ujian di sekolahnya pasti menggabungkan antara tingkat I dan II.

Semuanya terlihat sangat serius, mereka fokus pada buku cetak dan buku tulis masing-masing.

Exa merasa amat aneh karena tak seperti biasanya suasana setegang ini, saat ujian sebelum-sebelumnya setidaknya ada beberapa orang menggerombol dan membahas materi atau hanya sekedar mengobrol.

Dengan kondisi seperti ini, Exa sulit untuk belajar dan konsentrasi karena terlalu sunyi. Iapun membuka buku catatan dan memahami setiap subnya.

Tak lama kemudian bel pun berbunyi dan menandakan ujian akan dimulai, seluruh siswa menutup buku dan menaruhnya kedalam tas tanpa perintah. Dan ini pun tidak seperti biasanya.

Datanglah dua pengawas, tanpa babibu lagi kedua pengawas itu mengambil posisi masing-masig. Bapak yang mengawasi di depan ruang kelas dan ibu yang bertugas membagikan lembar soal dan jawaban.

Ibu pengawaspun membagi lembar soal kepada siswa yang menduduki kursi depan, lalu siswa itu mengoper kepada siswa lain yang ada dibelakangnya.

Lelaki dihadapan Exa membalikkan badannya dengan perlahan dan dramatis. Lalu memberi lembar soal

"Exa-ya" bisiknya dengan senyum singkat yang tajam, lalu kembali keposisinya setelah Exa menerima lembar soal.

Ya! Jungkook-a apa yang dia lakukan? Bisakah biasa saja saat memberi lembar soal?

Tak henti-hentinya Exa membatin.

Semakin terasa sunyi saat lembar soal telah diterima, hanya terdengar bunyi Heels yang dikenakan oleh ibu pengawas tersebut juga suara kertas jawaban yang dibagikan oleh ibu pengawas kepada tiap-tiap siswa.

Haruakah ibu membaginya dengan terpisah seperti ini? Tak bisakah membaginya bersamaan dengan lembar soal tadi? Tak seperti biasa.

Sekali lagi Exa memperhatikan keadaan kelasnya, semuanya terlihat menunduk.

Bagaimana bisa mereka semuanya menunduk seperti ini? Setidaknya buatlah gerakan berbeda seperti bersandar di salah satu tangan atau apapun itu.

Untuk siswa seperti Hoseok dan Seok Jin pun ini sangat aneh, dihari biasa pasti ada saja lelucon yang mereka buat. Tapi hari ini mereka terlihat sangat berbeda, lebih tenang dan tidak banyak omong.

Hentakan heelspun semakin jelas pertanda pengawas mendekati Exa.

Srekkk

Tepat dihadapannya, pengawas memberi lembar jawaban dengan perlahan dan suara dari kertasnya begitu terdengar menyeramkan.

"Ini Han Exa Taka"

"Terimakasih,bu" Jawab Exa setelah menerima lembar jawaban.

Kembalilah seperti hari biasa, aku mohon. Ini cukup menakutkan.

Take Me Where You AreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang