LIMA

862 26 2
                                    

"Sha udah belum?" Tanya mama Alesha yang datang ke kamar alesha.

"Udah ma" jawab alesha seadanya. Sebenarnya alesha malas bertemu dengan teman ayahnya itu, tetapi karena itu perintah jada apa boleh buat. Dia harus menuruti apa kata orang tuanya, dia tidak ingin mengecewakan kedua orang tuanya.

"Ayo turun" ajak mama yang langsung meraih tangan Alesha dan menggandengnya turun menuju ruang tamu.

Setelah sampai di ruang tamu, alesha mendapati ada dua orang paruh baya seumuran dengan orang tuanya sedang duduk berdampingan di sofa.

"Eh, adek" sambut ayah alesha yang biasanya memang memanggil alesha dengan sebutan adek karena memang alesha adalah anak tunggal.

Alesha hanya tersenyum.

"Ayo beri salam dulu sama tante Neta dan Om Rio" ucap mama alesha. Alesha pun menuruti dan mencium punggung tangan tante Neta dan om rio. Setelah itu alesha duduk di antara mama dan papanya.

"Oh iya dimana anak kamu?" Tanya papa alesha pada dua orang yang berada di hadapanya itu.

"Ada di mobil, katanya mau nunggu jam 8 " jawab tante neta dengan senyum manis.

Alesha yang mendengar langsung teringat dengan kata kata cowok yang menurutnya menyebalkan tadi siang.

'Tapi mana mungkin tu cowok. Dia kan ga tau rumah gue di mana' batin alesha.

Setelah beberapa lama alesha semakin bosan. Karena kedua orang tuanya dan kedua teman papanya hanya menceritakan mesa lalu mereka dengan asik. Mereka melupakan keberadaannya.

'Ya tuhan tolong hilangkan aku dari situasi semembosankan ini' batin alesha.

Tepat pukul 8 malam, bel rumah berbunyi. Menandakan ada yang datang. Mama  menyuruh alesha membukakan pintu, dan alesha lagsung beranjak dari tempat duduknya menuju pintu dan membukanya.

Setelah terbuka betapa kagetnya Alesha setelah tau bahwa yang datang itu adalah cowok menyebalkan tadi siang, Danial.

"Lo?" Refleks alesha berteriak dan membuat semua orang kaget dan menoleh ke arah pintu.

♧♧

Mereka sudah duduk di sofa bersama orang tua masing masing.

"Kalian pasti udah kenal kan?" tanya Rio yaitu papa Danial.

"Udah pa, sekelas dan sebangku juga". Jawab Danial dengan senyum lebar. Alesha hanya diam dengan muka ditekuk.

"Mending kalian jalan2 sebentar deh, kayanya alesha belum ingat sama nak danial" saran papa alesha yang langsung diangguki oleh danial.

Danial berdiri dan mengajak alesha untuk pergi.

Mereka akhirnya pergi ke taman belakang rumah alesha. Mereka duduk di bangku putih yang sejak alesha bayi sudah ada di sana.

Hening.

Karena alesha tidak betah dengan situasi seperti itu dia pun membuka suara.

"Kok harus lo sih?!" Tanya alesha dengan nada kesal.

Danial hanya diam. Menatap orang yang mengajaknya bicara pun tidak. Alesha semakin kesal dan memanyunkan bibirnya.

"Kamu beneran ga inget ya siapa aku?" Tanya danial tiba tiba, tanpa memedulikan pertanyaan alesha tadi.

"Siapa sih? Ngomongnya aku kamu lagi" tany alesha dengan muka datar.

"Aku Esha, sha" seketika jawaban danial menusuk hati Alesha.

Deg

"Lo Esha?" Alesha sudah tidak kuat menahan tangisnya. Air matanya pun meluncur dengan deras.

Sedetik kemudian, ia langsung memeluk Danial dengan erat, Danial pun membalas pelukan alesha. Mereka berpelukan. Lama. Menyalurkan rasa rindu yang amat mendalam di antara keduanya.

 Menyalurkan rasa rindu yang amat mendalam di antara keduanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Author: anggep aja yang cewek pake gaun merah maroon

Setelah puas, alesha membuka pembicaraan.

"Kenapa kamu pergi?" Alesha sudah berhenti menangis tetapi masih sesenggukan.

"Aku minta maaf" ucap danial dan memeluk alesha lagi.

"Kenapa kamu ninggalin aku hik" alesha kembali terisak.

"Kamu diem dulu, aku akan jelasin" bujuk Danial dan alesha pun menurut.

Danial mulai menjelaskan.......










Itu dia akhir cerita pada part ini
Semoga suka ya
Kalau ada saran bisa komen
Author sadar part ini memang lebih sedikit dari part part sebelumnya

Lopyu readers😙😙

















JanjiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang