Part 7 - Hope

132 10 0
                                    


"Hyeong... "

"Nde?"

"Sebenarnya..."

"Waeyo Sehun-ah?"

Sehun tiba-tiba menghentikan langkahnya begitu juga Luhan yang kini berdiri menghadap Sehun dengan wajah penuh tanya.

"Sebenarnya aku tak sepenuhnya mendukung ini hyeong. Kau tahu kan bagaimana keluarga Lay terutama ayahnya. Mari kita batalkan saja!" Sehun menarik tangan Luhan lalu berusaha mengajaknya berbalik. Namun tenaga Luhan nyatanya lebih kuat, ia kembali menarik tangan Sehun dan membawanya pergi.

"Sehun-ah kita sudah sepakat kan bahwa kita akan melakukannya. Ini adalah hobi kita, hobinya juga maka kita harus sama-sama menikmatinya. Dia itu teman kita dari kecil..."

"Dari sebelum aku lahir Hyeong," potong Sehun

"Nah itu kau tahu. Maka ayo kita melakukannya bersama-sama." Luhan berseru sambil tetap menggandeng tangan adiknya yang berjalan beberapa langkah dibelakangnya.

"Oh Tuhan, kali ini apa lagi yang akan terjadi." Sehun berkata lirih namun Luhan mendengarnya.

"Sehun-ah, jangan berpikir yang tidak-tidak. Ayo kita pergi!" Luhan berseru dengan semangat membuat Sehun berusaha mensejajarkan langkahnya.

Baiklah kali ini saja Sehun berharap semuanya akan berjalan lancar dan baik-baik saja. Tak ada kurang satupun, setitikpun maupun seincipun.

Sehun berdoa dan memohon pada semesta, lalu memantapkan hatinya untuk melangkah bersama kakaknya menemui Lay lalu ke suatu tempat dan melakukan yang Lay inginkan.

Sejujurnya Sehun tak sepenuhnya bermaksud mengabulkan permintaan Lay, karena ia tahu permintaan temannya itu adalah permintaan yang akan membawa mereka pada masalah jika dituruti. Namun di sisi lain ia merasa antusias ketika memikirkan mereka akan melakukannya bersama-sama lagi setelah sekian lama. 

Jadi ketika Sehun menceritakan semuanya kepada Luhan kemarin malam setelah memastikan Ibu sudah tertidur pulas, Sehun berharap Luhan akan mempertimbangkannya lalu mencari cara lain untuk membalas kebaikan Lay –karena Sehun yakin Lay akan terus menagih balas budi darinya- namun tak disangka Luhan malah berseru gembira setelahnya.

Dan disinilah mereka sekarang berada. Luhan, Sehun dan disebelahnya terlihat Lay tersenyum lebar selebar ia mampu membuka bibirnya yang malah membuat Sehun kesal melihatnya.

"Yaa.. kau senang?" Sehun menyikut tangan Lay yang berkacak pinggang membuat Lay sedikit limbung kedepan.

"Tentu saja Sehun-ah. Akhirnya aku akan bermain lagi setelah beberapa tahun ini aku merindukannya." Lay menatap bahagia kearah gedung yang kini berada tepat di depan mereka.

"Kau dengarkan aku baik-baik oke, aku melakukan ini bukan karena ingin menenuhi keinginanmu, jadi..."

"Tapi karena kau juga menginginkannya Sehun-ah. Hahahaa..." potong Lay lalu tertawa mengejek Sehun yang kini menatapnya geram.

"Kau harusnya berterimakasih padaku Lay, karena aku yang membujuk Sehun untuk bersedia melakukannya." Senyum Luhan mengembang karena ia turut senang.

"Baiklah bersenang-senanglah kalian." Kata Sehun lalu melangkah masuk ke dalam gedung.

"Kau juga Sehun-ah. Kita semua akan bersenang-senang." Lay berseru lalu mengikuti langkah Sehun kemudian merangkulnya dari belakang. Luhan terseyum lalu mengikuti langkah Lay.

Di keterdiamannya Luhan pun memohon pada semesta agar semuanya berjalan lancar hari ini. Karena mereka melakukan ini dengan bahagia maka Luhan pun berharap akan berakhir dengan bahagia pula.

***


Nah akhirnya aku update 1 part lagi. Hari ini segini dulu yaa, besok aku harap aku bisa lanjut lagi. Karena judul part-nya adalah Hope maka maafkan aku hanya memberikan harapan dulu yaa dan aku harap bukan hanya harapan palsu.

See you, kiss and hug from Lay yang lagi bahagia :)

Black Tears - EXO FFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang