Tiga Belas ~Nyonteks gombalan Udin 1986~

2K 238 27
                                    

Febi melotot kemudian melepas sepatunya dan melempar pada tersangka yang meneriakinya tadi. Gilang. Yang berada di samping Arkan berhasil menghindar membuat sepatu tak bersalah Febi menghantam dinding koridor.

"Anjir." umpat Febi saat melihat sepatunya mencium dinding.

Melirik Afifah yang berdiri di sampingnya, Febi menyenggol lengan cewek itu. Afifah yang menjadi korban kesenggolan Febi memutar bola matanya jengah.

"Ogah." sela Afifah saat Febi akan membuka mulutnya.

"Hish syiwilan," umpat Febi kemudian menelengkan kepala menatap Fatimah yang meniup-niup kukunya, sok sibuk.

"Tim," panggil Febi menoel pundak Fatimah yang beberapa centi lebih pendek darinya.

"Ambilin gih," ucap Febi yang tahu jika tidak ada satu makhluk pun yang mampu melawan tatapan datar dan sinis dari Fatimah si pendiam dengan ilmu intimidasi di dalam dirinya.

"Ambil wae sendiri,"

"Anjay."

"Balik wae lah. Gue sumbangin itu sepatu." ucap Febi kemudian membalikkan tubuhnya.

Baru berjalan tiga langkah, cewek itu buru-buru berbalik dan berlari secepat kilat untuk mengambil sepatunya. Tanpa mendongak, Febi melengos tanpa aturan kemudian berteriak sembari meninggalkan Afifah dan Fatimah yang cengo.

"Gak jadi gue sumbangin ya." teriaknya berlari dengan satu sepatu yang masih ada di tangannya.

Berlari tanpa peduli dengan sekitarnya. Mengabaikan tatapan bingung dan penasaran di setiap langkah panjangnya.

******

Febi mengerutkan dahinya dengan tangan yang mengutak atik ponselnya. Membuka aplikasi instagram yang sedang hitz jaman now kemudian mengetikkan nama seseorang.

Jaenal

Abimanyu

Abimana

"Bukan." gumam Febi saat melihat foto foto di salah satu akun instagram. Fotonya alay. Dengan dahi lebar dan berwarna cokelat gelap, sosok foto terpampang di ponselnya.

"Anjir geli gue."

"Nyari apa Feb?" tanya Afifah dengan kepala yang mendekat pada layar ponselnya. Terlalu dekat malah.

"Apaan Pah." ucap Febi menonyor dahi Afifah hingga cewek itu hampir terjungkal.

"Oh stalker," ucap Afifah mengangguk mengerti.

"Stalker siapa?" tanya Fatimah yang sendari tadi menutup rapat mulutnya.

Cewek itu terlalu pendiam untuk ukuran anak sma. Saking pendiamnya, Febi bahkan pernah iseng menghitung tiap kata yang dikeluarkan cewek itu.

"Itu,"

"Cowok yang kemarin latihan basket bareng anak ekstra." ucap Febi mengangkat alis nya centil.

"Yang mana?"

"Oh gue tau, yang nomer punggung 17 kan?"

"Bener. Gue pikir pikir dia kayaknya punya something dibalik kausnya." Febi memasang wajah mesumnya yang membuat Afifah ikut menyeringai dan Fatimah yang bergidik ngeri.

Freak GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang