"Emangnya, ada apa sama Daniel?"
"Karena kamu murid baru, aku akan menceritakanmu suatu kisah tentang Daniel."
Nurul berdaham, kemudian memulai ceritanya.
"Daniel dikenal sebagai anak miskin, belum lagi dia terlalu cuek sama orang di sekitarnya. Dia juga sering nggak dengerin guru, juga agak bermasalah. Dia pun gak punya orang tua. Kalo ada yang mengejek tentang orang tuanya, dia tak segan-segan untuk memukul orang lain. Yah, meskipun dia lumayan cerdas, hanya hal itu yang bisa dimanfaatkan darinya."
Nurul menjelaskan dengan panjang lebar. Disisi lain, Silvia juga mendengarkan cerita itu, ia merasa sedikit kesal dengan Nurul.
Bella mendengarkan dengan seksama. Ia menganggukkan kepalanya, menandakan bahwa ia mengerti.
Ia kemudian menanyakan sebuah pertanyaan.
"Jadi, Daniel begitu ya? Hm, apakah Nurul sudah mengenal Daniel lebih dekat?"
"Eh? Tentang itu, kami tak pernah berbicara satu sama lain. Meskipun kita telah satu kelas sejak kelas 10, tapi dia tak pernah berbicara sama sekali pada cewek di kelas, dan juga aku tak pernah mendengar tentang dia semasa SMP. Tapi ya, aku tak terlalu tertarik padanya, karena itu aku mengabaikannya."
"Jadi, seperti itu..."
Bella kembali menganggukan kepalanya.
"Daripada membicarakannya, lebih baik mendengar tentangmu. Bella, bagaimana dengan ceritamu? Apakah kamu mempunyai lelaki yang kamu sukai?"
Silvia segera mengalihkan topik karena dia tidak suka dengan topik percakapan sebelumnya.
"Hm, karena aku baru saja di sekolah ini. Aku rasa belum ada," jawab bel
"Teryata Bella belum punya orang yang dia suka. Yudhistira sangat tampan lho. Jika dia berpasangan denganmu, maka itu akan menjadi pasangan terbaik abad ini!"
Nurul berkata dengan sedikit nyaring.
***
Daniel langsung pergi ketika Hana memanggil Bella. Karena ada yang menemani Bella, maka ia tak diperlukan lagi. Itu adalah apa yang dipikirkan oleh Daniel.
Daniel pergi membeli susu dan roti lalu kembali ke kelas untuk memakannya.
Biasanya, Daniel membawa bekal dari rumah, tapi karena hari ini dia terburu-buru, ia tak sempat membuat bekal.
Daniel hanya memakan roti dan susu yang ia beli, setelah itu dia kembali memikirlan rencana pekerjaan hari ini.
Ketika Daniel hendak menulis, sakit di kepalanya makin parah. Ia berpikir kalau ini efek begadang untuk bekerja.
Satu menit, dua menit, Daniel masih menahan rasa sakit kepalanya. Kemudian saat 5 menit berlalu, ia pingsan dan tertidur di mejanya.
Saat ia tertidur, suara dingin robot terdengar dikepalanya.
"System : Menemukan Host ... Menginstall System pada Host ... Host dalam keadaan pusing dan sakit di bagian paha ... Memulihkan kesehatan Host ... Kesehatan Pulih ... Memulai Penginstallan ... 0% ... 10% ... 20% ... 50% ... 70% ... 100%"
"System : Penginstallan Selesai. Selamat datang di dunia persisteman."
Setelah 10 menit pingsan, Daniel akhirnya bangun. Ia mendengar suara robot di kepalanya, tapi ia tak tahu siapa yang berbicara.
"Siapa disana?"
Daniel melihat sekitar kelas, namun tak ada siapapun.
Suara robot terdengar lagi.
"Host, ini aku, Sistem. Nama lengkapku System Technology and Superpower disingkat menjadi Sytas atau panggil saja Sky."
Daniel terdiam sesaat, lalu bertanya lagi, "Apa kau benar-benar Sistem?"
"Tentu saja. Aku ini Sistem asli, bukan Sistem kaleng-kaleng. Tak perlu berbicara dengan suara, cukup pikirkan saja, Host sudah bisa bicara denganku. Juga, panggil aku Sky!"
Daniel merenung beberapa detik, kemudian ia mengangguk dan berkata, "Sky, Apa nama lengkapmu?"
"System Technology and Superpower atau disingkat menjadi Sytas. Lalu panggil aku Sky!"
"Nama lengkapmu dan nama panggilanmu tidak nyambung sama sekali!"
"Benarkah? Yah, aku tak peduli. Panggil saja aku Sky dan yang terpenting, aku memiliki teknologi tinggi dan teknologi masa depan di tanganku bahkan teknologi dari berbagai alam semesta."
Daniel yang mendengarkan ini, hanya bisa memutarkan matanya. Ia tak sepenuhnya percaya pada ucapan sistem aneh ini, malah ia lebih mencurigai sistem.
"Apa aku tak menerima hadiah pemula? Lalu, apa aku bisa melihat statusku?"
Sky kemudian menjawab, "Tentu saja bisa. Aku akan menampilkan statusmu."
Kemudian, layar virtual muncul didepan Daniel. Ngomong-ngomong, hanya Daniel yang bisa melihatnya.
Nama : Daniel
Usia : 17 Tahun
Level : 0 (0%)
Tugas : Tidak Ada
Penyimpanan : Tidak Ada
Setelah melihat statistiknya, Daniel bertanya, "Kenapa cuma sedikit doang? Beri penjelasan mengenai statistik ini."
"Bayar!"
"Sky! Aku sedang serius!"
"Harus bayar!"
"Kalau begitu, pergi dari pikiranku!"
"Baiklah, akan kujelaskan padamu. System ini dibagi menjadi dua kategori. Nanti setelah naik level, host bisa membuka dua kategori sistem.
Yang pertama adalah Sistem Teknologi. Sistem teknologi nanti akan memberikan hadiah yang berkaitan teknologi dan sains. Semakin tinggi tingkat Sistem Teknologi, semakin tinggi pengetahuan host tentang teknologi dan juga bisa memperluas domain otak host.
Yang kedua adalah Sistem Superpower.
Sistem superpower nanti akan memberikan hadiah berupa item, kemampuan, dan lain-lain. Semakin tinggi tingkat Sistem Superpower, semakin tinggi pula pengetahuan host tentang kekuatan super dan juga bisa memaksimalkan bagian-bagian tubuh host.""Di Level 0 ini, aku belum bisa mengakses dua sistem tersebut?"
"Benar."
Mendengarkan Sky, Daniel paham. Ia kemudian bertanya "Sky, bisakah kau hitung bagaimana kekuatanku dibandingkan dengan manusia yang lain?"
Sky hening beberapa detik, kemudian menjawab "1,2x lebih kuat dari manusia normal. Untuk kecerdasan, Host 1,1x lebih cerdas dari manusia normal."
Setelah itu, Sjy mengambil inisiatif untuk bertanya, "Apakah Host ingin saya memindai kecerdasan Adik-adik Host?"
Daniel terkejut, "Bisakah kau melakukannya?"
Sky menjawab dengan nada sombong, "Sangat mudah."
Beberapa saat kemudian.
"Pemindaian selesai."
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
System Technology and Superpower
Ficção Científica[Sedang diperbaiki] Daniel, seorang siswa SMK yang beruntung membangunkan Sistem Teknologi dan Kekuatan Super di saat jam istirahat di sekolah. Seorang siswa SMK dengan cita-cita memajukan bangsa akan menggunakan kemampuan yang diterimanya untuk mew...