Hari mulai malam, dan liberious mulai kelelahan karena sudah menghabiskan banyak waktunya untuk menjaga perpustakaan.
"Hai anak muda!" ujar kakek mercous memanggil Liberious. Seketika Liberious bangun dari duduknya "ada apa kek?" ujar Liberious. Sang kakek mengeluarkan sebuah Roti dari tasnya lalu memberikan kepada Liberious.
Kakek mercous: "ini sedikit imbalan untukmu, karena kamu sudah mau membantu kakek menjaga perpustakaan ini" *sembari memberikan roti kepada Liberious
Liberious: "terima kasih kek" *mengambil roti tersebut sambil tersenyum
Liberious kemudian memakan roti itu dengan lahap, sang kakek kemudian berkata "setelah ini ikut kakek ke rumahnya kakek, boleh?" Liberious mengangguk lalu ia menyisakan roti untuk dimakannya ketika sampai dirumah sang kakek.
Diperjalanan ia melihat ada seorang gelandangan yang kelaparan, Liberious pun meminta izin pada sang kakek untuk menghampiri gelandangan tersebut. Dari kejauhan terlihat bahwa liberious memberikan roti yang ia simpan tadi kepada si gelandangan. Lalu kembali menghampiri sang kakek, "apa yang kau lakukan tadi wahai Anak muda?" sang kakek bertanya pada liberious, lalu liberious menjawab sambil tersenyum kecil "aku hanya memberikan sisa roti yang kumakan tadi kepada gelandangan itu. tadinya sih ingin kumakan ketika sampai dirumah kakek, tapi kurasa untuk saat ini ia lebih membutuhkan roti itu daripada aku." sang kakek ikut tersenyum mendengar hal itu. Tidak lama kemudian mereka melanjutkan perjalanan menuju kerumah sang kakek. Setelah sampai dirumah kakek, ternyata mereka sudah disambut oleh banyak makanan. "Ayo silahkan duduk!" ujar sang kakek sambil tersenyum, Liberious dengan senang hati duduk bersama sang kakek dimeja makan. "Wah banyak sekali makanannya kek." mata liberious berbinar seakan tidak pernah makan apapun selama sebulan. "Ini belum semuanya." ujar sang kakek. Liberious bingung dengan perkataan sang kakek, ia pun bertanya "apa maksud kakek belum semuanya?" sang kakek tersenyum lalu memanggil seseorang "Fatri, bawa lagi makanannya!" lalu seseorang yang dipanggil Fatri itupun menjawab dengan suara yang lembut "iya tunggu sebentar kek.". Jantung liberious berdegup kencang karena penasaran untuk mengetahui siapa itu Fatri.
BERSAMBUNG...
KAMU SEDANG MEMBACA
Spartan X Spartan
Historical Fictionkisah hidup dua anak kembar yang dipisahkan oleh pamannya, Bagaimana kah detail ceritanya? Kalian bisa membacanya sekarang disini.