"Ini dia, ayam panggang sudah datang"Ujar Fatri sambil membawa ayam panggang dari dapur.
Melihat wajah Fatri yang sangat cantik, membuat Liberious melamun untuk waktu yang cukup lama."Hey nak, ada apa? Kenapa kau melamun?" ujar kakek mercous kebingungan.
Liberious pun terkejut dan berkata "tidak ada apa-apa kok kek, hehe."
Liberious tiba-tiba menjadi salah tingkah karena melihat Fatri. Ia sampai tidak bisa memalingkan pandangannya dari Fatri.
"Mari makan, nanti makanannya keburu dingin lho" ujar Fatri sambil tersenyum manis.
"Eh, Iya." ujar Liberious dengan nada gugup
Akhirnya mereka bertiga pun makan bersama. Setelah makan, Fatri membereskan piring dan gelas-gelas kotor dimeja. Sedangkan sang kakek ingin mengajak liberious untuk pergi keluar.
"Hey nak, mau kah kau ikut kakek sebentar?" ujar kakek mercous mengajak liberious
Liberious pun mengangguk dan mengikuti kakek mercous pergi.
"Kemana kita akan pergi kek?" Liberious bertanya pada kakek mercous.
"Ikuti saja nak" ujar sang kakek.
Tidak lama kemudian sampai lah mereka di sebuah bukit.
"Dimana ini kek?" Tanya Liberious.
"Kita sekarang berada di bukit Gosslevia, ini adalah tempat kakek dan sahabat kakek berlatih setiap malam, dari usianya lebih seperti anak kakek. Saat itu ia adalah prajurit termuda yang ada di Tentara Bakolinia, ketika itu kakek ditunjuk menjadi panglima pasukan muda, Dan kebetulan ia merupakan salah satu anggota pasukan muda. Setiap hari ia selalu datang kerumah kakek untuk meminta kakek agar membantu dirinya berlatih. Namun kakek selalu menolak, sampai suatu ketika ia kembali datang kerumah kakek untuk minta dilatih lagi, Kakek masih menolak. namun kali ini ia tidak pulang sama sekali, bahkan ia sanggup duduk didepan rumah kakek selama berhari-hari. Karena kakek tidak tega melihat dirinya, akhirnya kakek mengajaknya masuk ke dalam rumah kakek. Ia berkata bahwa ia sangat mengagumi kakek, ia berkata bahwa ia melihat ada cahaya harapan di dalam tubuh kakek. Oleh karena itu ia ingin kakek melatihnya sampai menjadi prajurit yang handal. Akhirnya kakek memutuskan untuk bersedia melatihnya setiap malam di atas bukit ini. Kami berlatih setiap hari tanpa lelah, hingga ia berumur 29 tahun. Di umur 29 tahun, kakek baru tau bahwa yang kakek latih selama ini adalah seorang pangeran. Ia adalah pangeran Dherkamous, lalu 3 tahun berlalu. Dan saat itu kakek rasa ia sudah melupakan kakek, sampai lah pada saat Kerajaan Bakolinia melakukan penyerangan terhadap Kota Skandinavia. Saat itu kakek masih berlaku sebagai panglima pasukan muda yang bertugas untuk memimpin para tentara muda dalam membuat strategi perang. Peperangan sangat sengit sampai banyak Tentara yang menjadi korban. Dan ketika kakek dikepung oleh 5 pasukan viking.Pangeran Dherkamous yang seharusnya tetap berlindung dibelakang para Tentara malah ikut terjun kedalam peperangan demi menyelamatkan kakek, ketika ia dan kakek berhasil membunuh kelima pasukan viking tersebut. Ia langsung menjatuhkan pedang dan langsung memeluk kakek, dan ia berkata bahwa ia tidak akan pernah meninggalkan kakek sampai kapan pun, Setelah itu ia melepaskan pelukan dan pergi meninggalkan kakek, dan sejak saat itu kakek tidak pernah melihatnya lagi. Kabar terakhir yang kakek tau adalah bahwa ia telah tewas karena dikhianati oleh para Tentara yang mengawalnya."
Liberious terdiam sejenak dan kemudian ia berkata "jadi kakek kenal ayahku?"
Si kakek terkejut dan berkata "jadi kau putra dari Dherkamous?" tanpa pikir panjang, kakek mercous langsung memeluk Liberious dengan erat sambil menangis dan berkata.
"Ternyata kau masih belum meninggalkanku Dherkamous"BERSAMBUNG...
KAMU SEDANG MEMBACA
Spartan X Spartan
Historical Fictionkisah hidup dua anak kembar yang dipisahkan oleh pamannya, Bagaimana kah detail ceritanya? Kalian bisa membacanya sekarang disini.