1

141 7 0
                                    

"lo tau darimana Rasya nggak masuk"
tanya Vira pada Yoga

"Nih baca aja sendiri surat ijinya"jawab Yoga sambil menyodorkan surat ijin Rasya

"Ini kan tulisan tangan rasya"

"mati gua hari ini kan ada presentase bareng dia lagi"gerutu Vira dan menuju ke jalan depan sekolah untuk mencari taksi dan menuju ke rumah rasya

Kanza Elvira Anatasya adalah orang yang selalu ada untuk Rasya.
mereka adalah sahabat dari kecil,orang tua mereka berkerja sama dalam bisnis industri hingga pada satu titik mereka bertemu sampai kini mereka selalu saling menjaga,dan menjadi pohon besar untuk sandaran kala diantara mereka terjatuh.

Sampai dihalaman rumah Rasya,Vira bertemu dengan Bi Mirna asisten rumah tangga Rasya.

"loh non Vira nggak sekolah?"tanya Bi Mirna keheranan

"Bi,Rasya ada kan?"tanya balik Vira dengan nafas terengah-engah akibat berlari dari jalan utama sampai ke halaman rumah Rasya.

Bi Mirna hanya bisa mengangguk ngangguk karena keheranan memihat tingkah Vira yang aneh.

Vira pun menuju kamar Rasya dan berkata "Lo gila ya malah enak-enakan main PS. mandi sana!"bentak Vira membuat Rasya yang asyik menatap Layar PS-nya terkejut.

"Busyet nih anak!lo kayak kunti dikejar maling tau nggak?!main masuk kamar orang tanpa ijin"jawab Rasya sambil memajukan bibirnya tanda ia kesal akan sikap Vira

"eeeeh enak aja ngatain orang,lu tu yang kayak genderuwo,nggak pernah mandi males-malesan mulu!"jawab Vira tak menatap Rasya

"gitu aja ngambek"

"mandi sana!"perintah Vira pada Rasya

"iya nenek sihirr"

Vira yang kesal pun melempar benda disekitarnya kearah Rasya, Rasya langsung berlari kekamar mandi untuk menjalani terapi pagi mandi,

ia menutup pintu kamar mandinya sambil melototkan matanya kepada Vira dan menutupnya dengan keras.

"mau lo kayak genderuwo atau buto ijo lo tetep keren dimata gua Sya" gerutu Vira dalam hati.

45 menit kemudian...............

"nih anak siapa sih,kerjaanya tidur mulu gitu ngatain orang dasar manja bener"

Rasya berbicara pada dirisendiri dan memandang wajah Vira yang tertidur pulas di sofa kamarnya.Rasya pun duduk disebelah Vira entah angin apa yang membawa fikiran Rasya untuk mengingat masa lalunya bersama Vira.

"kita udah tumbuh besar aja ya Vir,lo dulunya yang suka nangis gara-gara gua ejek sekarang lo yang suka bikin gua nangis,kita udah disibukan dengan dunia pelajaran hingga kita lupa kita memiliki kenangan di masalalu"ucap Rasya pada Vira

"Lo bener Sya,kalo diinget lucu juga sih,eh tapi itu kan udah masa lalu jadi kita inget aja dihati biar nggak pengen balik lagi kemasa kecil,gua rindu masa-masa lu suka beliin gua ice cream"jawab Vira dengan senyum yang bisa membuat para lelaki meleleh

"gua inget dulu lo pengen jadi arsitek kan?"tanya Rasya menyakinkan

"hmmm gimana ya,gua tambah besar bingung banget mau jadi apa,kayaknya gua nggak bakat gambar,gua minat jadi arsitek karena suka rumahnya bukan profesinya"guman Vira pada Rasya

"ah lu mah daridulu suka gitu apaapa selalu gua yang nentuin,tapi gapapa sih mungkin aja gua calon bapak dari anak-anak lo"canda Rasya dengan sahutan cubit dari Vira

"ngaco lu"kesal Vira "eh lu mau jadi pemain sepak bola kan?"sambung Vira

"mungkin sih"jawab Rasya agak ragu

"ngapain lu masuk di SMA NUSA harusnya lo masuk di Sekolah yang ada kaitanya dengan sepak bola lah!"ceramah vira

"Mama nggak suka kalo aku sekolah selain SMA,mama ingin aku melanjutkan usaha bisnisnya,aku kan anak tunggal"cerita Rasya

"ya intinya lu harus ambil positif aja las Sya,mama lu nggak punya siapa-siapa lagi selain lu,kalo bukan lu siapa lagi?sepupu lu?kan mereka tinggal diluar negeri"

"iya juga sih,eh makasih Vir lo udah nyemangatin gua"

"bukan apa-apa Sya"

Rasya meneteskan airmata,sungguh!ia ingin kembali ke masa kecilnya yang hari-harinya selalu bersama Vira.ia belum sanggup kehilangan Vira seutuhnya.

"ah kok gua gini sih"
gerutunya pada dirisendiri.

Rasya berusaha membangunkan Vira namun hasilnya sama Rasya mengerti cara yang tepat untuk membangunkan Vira.
Rasya mendekatkan kepalanya ke telinga Vira "bangun kunyuk"dengan nada berbisik ia dengan lembut mengucapkanya,Vira geli dan terbangun dari tidurnya.
Vira berusaha tetap tenang ia mengerti situasi seperti ini terjadi saat ia susah untuk bangun.

"apa?"tanya Rasya
"Bangun gih nggak baik tidur pagi gini"sambung perkataanya

"abisnya lo mandi lama banget kayak tuan putri aja"sahut Vira dengan nada naik satu oktaf

"ya iyalah gua harus tampil keren biar cewek pada nempel ke gua"Rasya menepuk dadanya dengan ekspresi manisnya

"wadaw,mimpi lu ketinggian!"sindir Vira

"biarin,daripada nggak punya mimpi!"ejek balik Rasya

"iya sya lo bener,kayak mimpi gua menjadi kekasih lo"gerutu Vira dalam hati.















hay gaes.....
baru buat capter pertama nih😊
kalo ada kesalahan maaf yak✌
jangan lupa vote and coment ya😊
*selamat membaca*
moga suka😊
love you😉

Cinta?Bodo amat!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang