Never Expect Anything From Anyone

88 19 24
                                    

Kadang manusia sering beranggapan bahwa seseorang bisa membuat kita bahagia atau mewarnai hidup kita ya ..

Entah mengapa awalnya aku juga berfikir begitu, aku beranggapan duniaku berpusat pada seseorang yang aku pikir dialah poros hidupku ..

Ternyata aku salah, bahkan amat sangatlah salah mengenai anggapanku yang kini ku anggap sangat konyol ..

Mengapa aku mengatakan hal itu ? Bodoh kah aku, atau mungkin kalian anggap pikiranku tidak waras ..

Mari baca potongan-potongan kisah ku agar kalian mengerti mengapa aku berkata seperti itu ..

***

Hari ini hari aku menemui poros hidupku 🙊😹 maksudku, aku akan menemui kekasih hati yang begitu aku cintai.

Aku selalu berharap agar dia selalu menjadi alasanku tersenyum bahagia dan karena dialah alasanku kuat melewati banyak hal sulit di dunia ini.

Langkahku semakin pasti dan cepat saat aku melihat cafe tempat kami biasa bertemu, ah rasanya aku bahagia.

Bunyi bell pintu yang aku dorong semakin membuatku mengembangkan senyum bahagia.

Tanpa sadar mataku mencari sosoknya, mulai dari sudut ruangan hingga tempat aku berdiri. Tapi sayang....

~ Dia Tidak Ada ~

Sejenak aku merasa kecewa tetapi aku mencoba tersenyum tipis dan memilih untuk mencari meja yang kosong.

Setelah mendapatkan meja untuk kami, aku mencoba menenangkan hatiku agar berfikiran positif.

"ah mungkin dia terjebak macet kali ya. Ah paling sebentar lagi sampai," lirihku mencoba tetap berfikiran positif

Tidak lama aku pun memilih menu dan memesan es lemon tea agar pikiranku lebih tenang.

Meskipun pada kenyataannya pikiranku tak henti-hentinya berfikiran buruk tentangnya.

Dan lagi-lagi aku pun mencoba berfikiran positif untuk menenangkan diriku sejenak.

"tenanglah. Jika ia tidak terjebak macet mungkin pekerjaannya sedang menumpuk," ujarku mencoba tenang.

Aku mencoba memahami keadaan dan dirinya agar aku merasa sedikit lebih tenang, tanpa sadar es lemon tea ku pun akhirnya datang.

Aku meminum es lemon teaku sedikit demi sedikit dan melirik ke arah pintu dengan seksama.

Orang yang memasuk ke cafe ini lumayan banyak tetapi aku tidak melihat sosoknya.

Jam di tanganku menunjukkan bahwa ia sudah telat 25 menit dari jam yang ia janjikan, perlahan hatiku bertanya-tanya "ke mana dirinya?".

Pikiranku makin tak tenang tetapi aku mencoba bersabar dan aku memilih untuk menghabiskan es lemon tea yang telah aku pesan agar perasaanku lebih tenang.

~ Nihil ~

Pikiranku makin tak hentinya menduga-duga hal negatif, dia tidak pernah seperti ini sebelumnya dari awal bertemu hingga bulan kemarin pun kami bertemu kami masih tetap baik-baik saja.

"apakah ia mulai bosan padaku karena hubungan kami yang hampir menginjak 3 tahun ini?" lirihku sedih.

"apakah ada yang lain hingga aku dan pertemuan ini tak lagi berarti?" lirihku sedih.

"kamu di mana? Kenapa kamu seperti ini sekarang? Apa salahku? Sebenarnya ada apa denganmu? Biasanya kamu tidak pernah seperti ini sebelumnya," lirihku sedih

PPKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang