Don't Hurt If You Won't to be Hurt

48 18 13
                                    

Kita akan terluka karena satu hal atau satu kejadian itu jelas hukum alam seperti itu, tapi pernah kah kamu mendengar ..

"Jika kamu tidak ingin terluka maka jangan pernah melukai"

Itu memang hanya sekedar kata-kata belaka yang mungkin beberapa orang tak mungkin mempercayainya ..

Tapi percayalah kata-kata itu akan terasa nyata jika kamu mengalami seperti apa yang aku rasakan ..

***

Perkenalkan aku Ivanio Aksa Putra, akrab di sapa Ivan oleh teman-temanku ..

Aku kapten basket di SMA yang cukup favorit dan aku tipe orang tak percaya kalimat "Jika kamu tidak ingin terluka maka jangan pernah melukai" apakah kalian percaya kalimat tersebut.

Aku rasa kalian konyol. Menurutku kita hanya terluka saat kita jatuh, kita lalai dan kita tak fokus kan? Mana mungkin kita terluka karena kita melukai orang lain? Oh ayolah.

Anak SD juga tau terluka itu seperti apa, that is bullshit right? Mari kita abaikan saja.

Toh kalimat itu tidak penting untuk dibahaskan lalu untuk apa kita bahas panjang lebar seperti ini.

Oh iya hari ini aku ada latihan untuk tanding besok lusa, kurasa aku harus segera meninggalkan kelas ini dan menuju lapangan untuk latihan.

~ Bruk ~

Ya ampun kekonyolan macam apalagi ini, mulai kalimat itu dan sekarang seorang gadis nerd menabrakku dan membuat kami sama-sama terjatuh.

"mata lu bermasalah nerd," ujarku kesal.

"kalo mata saya bermasalah saya gak bisa liat orang yang bikin saya jatuh. Dasar bocah," balasnya ikut kesal.

"waaah ... Lu berani ngebalas ucapan gue nerd? Emang lu pikir lu siapa," ucapku kesal.

"jangan kamu pikir aku nerd terus aku jadi diem aja ya! Aku benci penindasan dan aku gak punya waktu buat ngeladenin orang sakit kayak kamu itu," tuturnya semakin kesal

"akhirnya ngaku juga, gue sehat-sehat aja tuh! Jadi omongan lu soal gue sakit itu cuma omong kosong doang ... pergi deh! pergi sejauh mungkin dan jangan berani-berani lu muncul di hadapan gue lagi," balasku sinis.

Aku memutuskan meninggalkannya dan melanjutkan langkahku menuju lapangan basket tetapi teriakan gadis nerd itu membuatku kesal.

"kamu sakit cuma kamu engga sadar aja, secara mana ada orang gila ngerasa kalo dia itu gila! Dengan senang hati saya pergi karena anda amat sangat tidak penting untuk di hadapin apalagi di temuin," teriaknya kesal.

Apa-apaan itu cewek berani ngelawan dan ngatain gue lagi, minta di beri perhitungan deh kayaknya itu orang.

"berani-beraninya dia ngatain gue. Awas aja gue bales entar," ujarku kesal.

Tak lama aku pun berjalan menuju lapangan basket, sesampainya di sana aku sibuk dengan berlatih.

Karena pertandingan ini amatlah penting untuk prestasi yang ingin aku raih.

Tidak terasa waktu untuk latihan telah usai, biasanya setelah latihan aku didatangi para siswi baik kakak kelas ataupun adik kelas.

Tapi mengapa hari ini sepi-sepi saja ya, tidak seperti biasanya ..

"tumben amat cewek-cewek engga datengin lu Van? Apa gara-gara lu belum mandi kali Van," ledek Ijal sohibku.

"berisik amat dah lu, gue mah kagak pernah kagak mandi kayak lu ya dugong! Mungkin mereka lagi beliin makanan buat gue kali," ucapku datar

PPKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang